Kesehatan Umum

Mengenal Bakteri "Pemakan Daging" yang Sedang Marak di Jepang

Bakteri "pemakan daging" di Jepang kembali marak! Pelajari gejalanya, penularannya, langkah pencegahan, dan pengobatannya dalam artikel ini. Segera tangani jika terinfeksi untuk hindari komplikasi.

Mengenal Bakteri "Pemakan Daging" yang Sedang Marak di Jepang

Di Jepang, laporan tentang kasus infeksi bakteri "pemakan daging" atau necrotizing fasciitis semakin marak dalam beberapa hari terakhir. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan membahas tentang penyakit yang disebabkan bakteri "pemakan daging", gejalanya, cara penularannya, serta langkah-langkah pencegahan dan pengobatannya.

Artikel lainnya: 5 Jenis Infeksi Kulit Karena Bakteri dan Penanganannya

Apa Itu Bakteri "Pemakan Daging"?

Bakteri "pemakan daging" adalah sebutan umum untuk beberapa jenis bakteri yang dapat menyebabkan necrotizing fasciitis, yaitu infeksi serius yang menyebabkan kerusakan jaringan lunak di bawah kulit.

Necrotizing fasciitis terdiri dari 2 tipe yaitu: necrotizing fasciitis tipe 1 akibat lebih dari 1 bakteri, dan necrotizing fasciitis tipe II yang disebabkan 1 jenis bakteri yaitu streptococcus grup A dan staphylococcus aureus yang paling sering menjadi penyebab.

Penyebab Necrotizing Fasciitis

Necrotizing fasciitis terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui luka terbuka, seperti luka gores, luka bedah, gigitan serangga, atau bahkan luka kecil yang tidak terlihat.

Setelah masuk, bakteri mulai berkembang biak dan melepaskan racun yang merusak jaringan tubuh. Infeksi ini dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kematian jaringan, pembengkakan, dan nekrosis (kematian jaringan).

Gejala Necrotizing Fasciitis

Gejala necrotizing fasciitis sering kali muncul dengan cepat dan memburuk dalam waktu singkat. Gejala awal mungkin termasuk:

  • Nyeri hebat di area yang terinfeksi, sering kali tidak sebanding dengan tampilan luka.
  • Kemerahan dan pembengkakan di sekitar luka.
  • Demam dan menggigil.
  • Mual dan muntah.
  • Kelelahan ekstrem.

Seiring berjalannya waktu, gejala dapat berkembang menjadi lebih parah, termasuk:

  • Kulit yang berubah warna menjadi ungu atau hitam.
  • Luka yang melepuh dan mengeluarkan cairan.
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Syok septik, yang bisa mengancam nyawa.

Cara Penularan Necrotizing Fasciitis

Bakteri penyebab necrotizing fasciitis biasanya menyebar melalui kontak langsung dengan luka terbuka atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Penularan juga bisa terjadi melalui air atau makanan yang terkontaminasi, terutama dalam kasus bakteri Vibrio vulnificus, yang ditemukan di air laut dan sering kali menginfeksi melalui luka yang terkena air laut.

Artikel lainnya: Mengenal 5 Gejala Impetigo, Infeksi Kulit yang Bisa Menular

Pencegahan Necrotizing Fasciitis

Mencegah necrotizing fasciitis melibatkan beberapa langkah penting:

  1. Menjaga kebersihan luka: Selalu bersihkan luka, goresan, atau gigitan serangga dengan air dan sabun. Gunakan antiseptik jika perlu dan tutup luka dengan perban bersih.
  2. Hindari kontak dengan air tercemar: Hindari berenang di air laut atau sungai yang mungkin terkontaminasi jika memiliki luka terbuka.
  3. Kebersihan pribadi: Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air, terutama setelah kontak dengan luka atau cairan tubuh orang lain.
  4. Pengobatan luka segera: Cari bantuan medis segera jika luka tidak sembuh, menunjukkan tanda-tanda infeksi, atau jika mengalami gejala yang mencurigakan.

Pengobatan Necrotizing Fasciitis

Necrotizing fasciitis memerlukan penanganan medis segera. Pengobatan biasanya melibatkan:

  1. Antibiotik: Pemberian antibiotik intravena untuk melawan infeksi bakteri.
  2. Debridement: Prosedur bedah untuk mengangkat jaringan yang mati dan terinfeksi guna mencegah penyebaran infeksi.
  3. Terapi oksigen hiperbarik: Terapi ini melibatkan penggunaan oksigen pada tekanan tinggi untuk membantu penyembuhan luka dan melawan infeksi.
  4. Perawatan intensif: Pasien mungkin memerlukan perawatan intensif, untuk memperbaiki fungsi organ yang terkena dan pengelolaan syok septik.
  5. Amputasi: Tindakan amputasi bisa dilakukan apabila area luka yang terkena cukup parah

Kasus Necrotizing Fasciitis di Jepang

Di Jepang, meningkatnya kasus necrotizing fasciitis telah menarik perhatian masyarakat dan otoritas kesehatan.

Beberapa faktor mungkin berkontribusi terhadap peningkatan ini, termasuk perubahan iklim yang memengaruhi penyebaran bakteri, peningkatan populasi yang rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit kronis, serta kesadaran yang lebih tinggi akan penyakit ini.

Studi Kasus dan Penelitian

Beberapa penelitian di Jepang menunjukkan bahwa bakteri Vibrio vulnificus sering ditemukan di daerah pesisir dan dapat menyebabkan infeksi serius pada orang yang terpapar air laut yang terkontaminasi.

Studi ini menekankan pentingnya kesadaran akan risiko infeksi terutama bagi mereka yang memiliki luka terbuka atau sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Artikel lainnya: Penyakit Kulit Menular yang Sering Dikeluhkan dan Cara Menghindarinya

Edukasi dan Kampanye Kesadaran

Otoritas kesehatan di Jepang telah meningkatkan upaya edukasi dan kampanye kesadaran untuk mencegah penyebaran necrotizing fasciitis.

Program ini mencakup penyuluhan tentang pentingnya menjaga kebersihan luka, tanda-tanda awal infeksi, dan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil oleh masyarakat umum.

Bakteri "pemakan daging" yang menyebabkan necrotizing fasciitis adalah ancaman serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan segera.

Di Jepang, meningkatnya kasus infeksi ini telah menyoroti pentingnya pencegahan, edukasi, dan respons cepat terhadap gejala infeksi.

Dengan memahami cara penularan, gejala, dan langkah-langkah pencegahan, kita dapat mengurangi risiko infeksi dan melindungi diri serta orang lain dari penyakit yang berpotensi mematikan ini.

Jika Kamu memiliki pertanyaan seputar topik diatas, Kamu bisa gunakan fitur layanan Tanya Dokteratau Temu Dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.

Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu dengan rutin cek kesehatan Kamu dan keluarga. Pesan layanan pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan secara online. Yuk, download aplikasi KlikDokter sekarang juga dan belanja keperluan kesehatan lainnya di KALStore.