Mungkin kebanyakan orang sudah tidak asing lagi dengan istilah tes DNA. Pemeriksaan ini sering dilakukan untuk mengetahui hubungan keluarga dan garis keturunan.
Namun nyatanya, ada banyak fungsi dari dilakukannya tes DNA. Lalu, apa saja jenis tes DNA yang bisa dilakukan? Bagaimana cara kerja tes DNA? Yuk, temukan jawabannya lewat ulasan berikut ini.
Apa Itu Tes DNA?
Dikutip dari MedlinePlus, tes DNA adalah salah satu pengujian genetik yang dilakukan untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada gen, kromosom, dan protein seseorang.
Biasanya, tes ini sering digunakan untuk mencocokan hubungan keluarga dan garis keturunannya. Terlepas dari hal tersebut, ternyata ada banyak tujuan dilakukanya tes genetik ini.
“Tes DNA bisa dilakukan untuk mengetahui penyakit turunan, risiko berkembangnya penyakit menurun, dan identifikasi relatif yang belum diketahui,” ujar dr. Adeline Jaclyn.
Bahkan, tes DNA juga bisa menilai kemungkinan masalah dalam rencana kehamilan atau bayi yang belum lahir.
Artikel Lainnya: Tes DNA, Manfaat dan Risiko yang Anda Harus Ketahui
Jenis-Jenis Tes DNA
Pada dasarnya, ada berbagai jenis tes DNA yang bisa dilakukan. Biasanya, ini disesuaikan dengan tujuan dari dilakukan tes genetik. Berikut di antaranya:
1. Tes Diagnostik
Jenis tes yang satu ini dilakukan untuk mengidentifikasi adanya penyakit yang disebabkan oleh perubahan genetik. Contohnya, pengujian genetik digunakan untuk menegakkan diagnosis fibrosis kistik atau penyakit Huntington.
2. Tes Presimptomatik
Tes DNA ini bisa dilakukan apabila kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit genetik. Dengan melakukan tes presimptomatik, maka kamu bisa mengetahui seberapa besar risiko untuk mengalami penyakit tersebut.
3. Pengujian Pembawa
Jika kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit genetik, seperti fibrosis kistik atau anemia sel sabit, maka pengujian pembawa alias carrier test bisa menunjukkan apakah kamu dan pasangan bisa menurunkan penyakit tersebut atau tidak. Dianjurkan untuk melakukan tes ini sebelum memiliki anak.
4. Farmakogenetik
Selain mendeteksi penyakit, ternyata tes genetik ini juga bisa dilakukan untuk membantu menentukan obat dan dosis yang paling efektif untuk pengobatan penyakit tertentu.
5. Tes Pralahir
Tes DNA juga bisa dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksaan genetik ini dapat mendeteksi adanya kelainan pada gen bayi. Sindrom Down merupakan contoh kelainan genetik yang sering diperiksa dalam tes pralahir.
6. Skrining Bayi Baru Lahir
Uji DNA juga bisa dilakukan pada bayi baru lahir dengan tujuan untuk memeriksa adanya penyakit genetik dan metabolisme tertentu yang menyebabkan gangguan kesehatan. Nantinya, perawatan dan pengobatan pun bisa segera dilakukan.
7. Tes Pra-implantasi
Jenis tes yang satu ini umumnya dilakukan ketika kamu tengah menjalani program kehamilan bayi tabung.
Artikel Lainnya: Perlukah Tes Genetika Sebelum Merencanakan Kehamilan?
Cara Kerja Tes DNA
Setelah mengetahui apa itu tes DNA dan jenisnya, maka kamu juga perlu mengetahui cara tes DNA. Berikut tahapannya:
Pengambilan Sampel
Cara kerja tes DNA diawali dengan pengambilan sampel yang bisa diperoleh dari darah, air liur, dan rambut. Ketiga metode ini yang paling lazim dilakukan.
Akan tetapi, pengambilan sampel juga bisa dilakukan dari cairan ketuban atau jaringan lain. Metode ini biasanya dilakukan dengan tes usap atau swab.
Sedangkan pada tes skrining bayi baru lahir, ini dilakukan pada sampel darah kecil yang diambil dengan cara menusuk tumit bayi. Nantinya, orang tua hanya akan menerima hasil tes DNA bisa dinyatakan positif.
Apabila hasil tes positif, diperlukan tes tambahan untuk mengetahui apakah bayi memiliki kelainan genetik atau tidak.
Pengecekan di Laboratorium
Nantinya, sampel yang telah diambil akan dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian guna mencari perubahan spesifik pada kromosom, DNA, atau protein.
Laboratorium akan melaporkan hasil tes secara tertulis pada dokter, konselor genetik, atau langsung kepada pasien.
Artikel Lainnya: Tes Genetik, Langkah Jitu Antisipasi Kanker Sejak Dini
Hasil Tes DNA
Pada dasarnya, tes DNA memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi untuk bisa mendapatkan hasilnya. Oleh karenanya, dibutuhkan waktu beberapa minggu hingga bulan untuk mendapatkan hasil tes DNA.
Apabila hasil tes dinyatakan positif, maka artinya ditemukan perubahan genetik yang bisa memicu timbulnya penyakit. Namun, bila hasil tesnya negatif, ini tandanya tidak ditemukan adanya perubahan genetik yang bisa menyebabkan penyakit.
Terkadang, hasil tes DNA juga menunjukkan ketidakpastian karena kurang tercukupinya informasi tentang perubahan genetik untuk menentukan apakah itu normal atau bisa menyebabkan penyakit.
Bila kamu tertarik untuk melakukan tes DNA, tidak ada salahnya untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Kamu bisa memanfaatkan layanan Tanya Dokter dari KlikDokter sebagai solusi untuk #JagaSehatmu dan keluargamu!
(NM)
- MedlinePlus. Diakses 2023. What is genetic testing?
- Cleveland Clinic. Diakses 2023. Prenatal Genetic Testing.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2023. Genetic Testing.