Multiple sclerosis (MS) adalah kondisi sistem kekebalan tubuh yang beraksi secara salah, sehingga justru menyerang sistem saraf pusat. Saraf adalah organ tubuh yang berfungsi menghantarkan pesan ke bagian tubuh yang lain. Karena menyerang saraf, penyakit autoimun ini dapat menyebabkan kecacatan pada keadaan yang cukup parah.
Pada multiple sclerosis, sistem kekebalan tubuh menyebabkan peradangan pada struktur saraf yang bernama mielin, yang merupakan selubung saraf yang mengelilingi serat saraf. Mielin ini berfungsi melindungi sel saraf dan membantu jalannya pesan dari otak ke bagian tubuh yang lain.
Pada penderita penyakit ini, sistem imun tubuh menyerang mielin, sehingga lepas sebagian atau seluruhnya dari sel saraf. Dikarenakan proses peradangan yang terjadi, bisa pula timbul scarring atau munculnya jaringan parut pada mielin.
Ketika mielin rusak, pesan yang seharusnya dihantarkan oleh sistem saraf menjadi terhenti. Berbagai pesan yang seharusnya dihantarkan oleh saraf meliputi koordinasi untuk berjalan, cahaya, sensasi nyeri, atau berbicara. Kerusakan pada susuran saraf pusat dapat menyebabkan berbagai gejala neurologis yang akan bervariasi, tergantung dengan tipe dan keparahan multiple sclerosis.
Penyebab multiple sclerosis tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor yang diduga terlibat dalam terjadinya penyakit ini. Di antaranya adalah kerentanan genetik, kelainan pada sistem kekebalan tubuh, dan faktor-faktor lingkungan yang bergabung untuk memicu penyakit.
Para ilmuwan percaya bahwa kombinasi faktor lingkungan dan genetik berkontribusi terhadap terjadinya penyakit ini. Kebanyakan pasien dengan multiple sclerosis terdiagnosis antara usia 20-50 tahun.
Artikel Lainnya: Tanda dan Gejala Multiple Sclerosis pada Wanita
Berbagai Gejala Multiple Sclerosis
Gejala penyakit ini sangat bervariasi pada tiap penderita, tergantung dari tingkat keparahan dan bagian tubuh yang terserang. Gejala yang dialami antara lain:
- Mudah lelah
- Kesulitan berjalan
- Gangguan penglihatan
- Kesulitan mengontrol keinginan berkemih
- Sensasi baal atau kesemutan pada tubuh
- Kekakuan otot atau kelemahan otot
- Masalah keseimbangan dan koordinasi
- Pusing dan vertigo
Artikel Lainnya: 7 Fakta Menarik di Balik Penyakit Multiple Sclerosis
Diagnosis Multiple Sclerosis
Sampai saat ini tidak ada gejala, temuan fisik, atau tes laboratorium yang bisa secara pasti mendiagnosis multiple sclerosis. Dokter dapat menggunakan beberapa cara untuk menentukan apakah seorang pasien memenuhi kriteria diagnostik multiple sclerosis. Dokter harus mencari tahu apakah terdapat beberapa hal di bawah ini.
- Bukti adanya kerusakan pada setidaknya dua area terpisah dari sistem saraf pusat yang meliputi otak, saraf tulang belakang, dan saraf optik
- Bukti bahwa kerusakan terjadi pada waktu yang berbeda
- Singkirkan semua diagnosis lain yang mungkin
Dokter juga dapat menyarankan beberapa pemeriksaan penunjang, yang meliputi pemeriksaan neuologi (gerakan mata, refleks tubuh, dan kemampuan koordinasi tangan dan kaki), MRI, dan pemeriksaan cairan serobrospinal.
Artikel Lainnya: Kena Multiple Sclerosis, Boleh Tetap Bekerja atau Tidak?
Pengobatan multiple sclerosis
Sayangnya, sampai saat ini multiple sclerosis belum dapat disembuhkan. Namun, terdapat berbagai cara yang efektif untuk membantu memperlambat perjalanan penyakit ini, mengobati kekambuhan, meningkatkan fungsi tubuh, dan mengatasi kesehatan emosional.
Perawatan seorang pasien multiple sclerosis secara komprehensif memerlukan keahlian dari banyak profesional kesehatan yang berbeda. Setiap tenaga kesehatan memberikan kontribusi dalam cara yang unik untuk pengelolaan penyakit dan gejala yang ditimbulkannya.
Bagi kebanyakan pasien, ahli saraf berfungsi sebagai pemimpin tim. Sebagai spesialis dalam penyakit saraf, tugasnya adalah membuat diagnosis multiple sclerosis, mengidentifikasi strategi pengobatan dan bekerja sama dalam upaya perawatan dengan anggota tim lainnya.
Pengobatan yang diberikan sangat tergantung dari kondisi setiap pasien dan gejala yang dialami. Jenis pengobatan yang mungkin dianjurkan adalah:
- Steroid untuk mengatasi relaps/ serangan dan membantu pemulihan
- Disease-modifying therapy, yaitu pengobatan untuk mengurangi kerusakan saraf mielin dan mencegah serangan berikutnya
- Pengobatan khusus sesuai gejala yang dialami, seperti pemberian antikejang.
Sudah cukup mengenal penyakit autoimun multiple sclerosis, kan? Jadi, walaupun penyakit ini belum dapat disembuhkan, tetap ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala pasien. Dengan terapi yang optimal, kualitas hidup penderita pun bisa meningkat.
(RN/ RVS)