Nasi putih adalah makanan pokok orang Indonesia. Saking sukanya dengan sumber karbohidrat ini, sebagian penduduk tanah air tidak segan menyantap makanan lain yang dianggap nikmat bersama nasi.
Kendati demikian, ada juga beberapa orang yang sama sekali enggan makan nasi. Orang-orang ini bahkan merasa sangat takut melihat nasi. Mereka bisa dibilang mengidap phobia nasi alias ryziphobia.
Penyebab Ryziphobia
Fobia adalah ketakutan yang dirasakan secara tidak rasional dan gejalanya pun bukan sekadar bergidik ngeri. Ketakutan yang mendalam ini terkait hal atau situasi tertentu yang dapat menyebabkan sejumlah gejala, termasuk panik, sesak napas, dan mulut kering.
Orang dengan ryziphobia bisa sampai panik, histeris, bahkan terparahnya sesak napas saat berhadapan dengan nasi.
Artikel lainnya: Nasi Putih Bikin Gemuk? Ini Faktanya
Para pakar psikologi mengungkapkan, fobia nasi paling sering muncul pada orang-orang yang sedari awal punya gangguan makan. Bisa saja ketakutan tersebut bermula dari kekhawatiran bahwa makan nasi bisa menyebabkan badannya gemuk.
Selain itu, kondisi takut makan nasi juga bisa disebabkan pengalaman traumatis terkait nasi.
Ryziphobia itu sendiri sebenarnya masih berhubungan dengan cibophobia, yaitu ketakutan akan makanan secara keseluruhan.
Mereka yang mengalami cibophobia sering mengendus makanan sebelum disantap dan sangat-sangat peduli dengan tanggal kedaluwarsa. Jika tanggalnya sudah mendekati kedaluwarsa, mereka enggan menyantapnya.
Artikel lainnya: Nasi Merah dan Nasi Putih, Mana yang Terbaik untuk Kesehatan?
Gejala Seseorang Takut Makan Nasi
Seiring berjalannya waktu, fobia makanan bisa memburuk dan semakin obsesif. Bukan tak mungkin hal itu sampai bisa memengaruhi kondisi kesehatan pengidapnya.
Beberapa ciri orang phobia nasi antara lain:
- Takut mengonsumsi nasi
- Mual saat melihat dan menghirup aroma nasi
- Jantungnya berdegup kencang dan gemetaran
- Panik, histeris, hingga sesak napas jika berhadapan dengan nasi
- Badan terlalu kurus atau berat badan di bawah rata-rata
- Badan lemas berkepanjangan (fatigue kronis)
- Kekurangan gizi (malnutrisi)
- Perilaku yang sangat sensitif alias mudah tersinggung, sehingga hubungannya dengan orang lain tidak baik
Faktanya, kebanyakan fobia bisa terjadi di usia remaja atau dewasa. Satu hal yang perlu diingat, fobia nasi tidak sama dengan tidak doyan nasi.
Orang yang tidak suka nasi hanya merasa tak berselera saat dihadapkan dengan nasi. Ia pun tidak akan menunjukkan gejala fisik atau ketakutan berlebih.
Orang tersebut hanya menolak nasi dan mencari makanan lain. Beda halnya dengan orang yang phobia nasi alias ryziphobia, ia akan menunjukkan gejala fisik saat berhadapan dengan nasi.
Artikel lainnya: Nasi Merah dan Nasi Shirataki, Mana yang Lebih Sehat?
Cara Menghilangkan Phobia Nasi
Rasa takut makan nasi yang tak masuk akal masih bisa disembuhkan. Fobia ini akan selesai jika penderitanya mendapatkan penanganan yang tepat dari psikiater ataupun psikolog.
Namun, ketika penderitanya adalah anak-anak, kecil kemungkinan bagi ketakutan tersebut untuk hilang ketika dewasa.
Fobia apa pun biasanya diobati dengan terapi, pengobatan, atau kombinasi keduanya. Berikut penjelasannya:
1. Terapi Paparan
Terapi paparan merupakan jenis terapi perilaku kognitif. Pengidap fobia akan dibantu psikolog untuk mempelajari cara membuat dirinya tidak peka terhadap objek atau situasi yang ditakuti.
Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup sehingga tidak lagi terhalang atau tertekan oleh rasa takut.
2. Obat Antiansietas
Psikiater mungkin merekomendasikan obat penurun kecemasan tertentu yang dapat membantu melalui terapi paparan.
Obat-obatan antiansietas bukan pengobatan fobia. Namun, obat ini dapat membantu membuat terapi paparan tidak terlalu menyusahkan.
Artikel lainnya: Hati-Hati, Ini Efek Kesehatan Hangatkan Nasi di Magic Com Seharian!
3. Obat Lain
Psikiater mungkin juga akan meresepkan obat golongan beta-blocker dan benzodiazepin untuk mengelola perasaan cemas atau panik.
Jika kamu menemukan orang yang takut makan nasi, sebaiknya jangan diledek. Lebih baik motivasi dirinya agar mau berobat ke psikiater ataupun psikolog.
Konsultasi ke psikolog kini lebih mudah lewat aplikasi KlikDokter. Layanannya aman dan nyaman dalam satu aplikasi!
(FR/JKT)
- ADAA. Diakses 2022. Anxiety Disorders - Facts & Statistics.
- Psychotherapy (Chicago, Ill). Diakses 2022. Overcoming fear of eating: A case study of a novel use of exposure and response prevention.
- International Journal of Eating Disorders. Diakses 2022. Fear of Food as a Treatment Target: Exposure and Response Prevention for Anorexia Nervosa in an Open Series.