Akupunktur telah dikenal sejak lama dan merupakan bagian penting dalam pengobatan alternatif alias Complementary and Alternative Medicine (CAM).
Terapi ini dilakukan dengan cara menusukkan jarum kecil ke titik-titik khusus di permukaan tubuh dengan kedalaman tertentu.
Ada banyak manfaat terapi akupunktur. Tindakan ini diyakini dapat melancarkan aliran darah; serta mengontrol penyakit, seperti tekanan darah tinggi, alergi, nyeri di wajah, radang sendi, dan nyeri otot.
Selain itu, akupunktur juga dapat memperbaiki kualitas tidur dan mengurangi stres.
Di balik berbagai manfaat tersebut, akupunktur dapat pula menimbulkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping akupunktur yang dapat terjadi.
1. Gejala Penyakit Semakin Berat
Sebagian orang dapat mengalami keluhan penyakit yang malah menetap atau bahkan memberat.
Ada yang meyakini proses ini, merupakan tanda bahwa proses penyembuhan mulai terjadi.
Bila gejala yang dirasakan justru semakin parah, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
2. Kelelahan
Beberapa orang akan merasa kelelahan setelah akupunktur. Namun, hal ini merupakan efek samping akupunktur yang terbilang ringan.
Dengan istirahat cukup dan mandi air hangat, keluhan tersebut biasanya akan menghilang dan Anda akan merasa lebih bugar.
Artikel Lainnya: Terapi Akupunktur sebagai Cara Mengatasi Sakit Kepala, Efektifkah?
3. Risiko Infeksi
Salah satu bahaya terapi akupunktur yang juga dapat terjadi adalah risiko infeksi. Infeksi setelah tindakan akupunktur biasanya terjadi di tempat dengan higienitas rendah.
Hal ini terjadi karena penggunaan jarum akupunktur yang tidak steril. Pada kondisi yang lebih berat, tetanus bisa saja terjadi.
Akan tetapi, risiko infeksi karena akupunktur sudah jauh lebih rendah saat ini karena tindakan akupunktur sudah dilakukan dengan amat hati-hati dan dalam kondisi yang steril dan higienis.
4. Rasa Sakit atau Nyeri
Meski ukurannya sangat kecil, jarum akupunktur tetap dapat menimbulkan rasa nyeri. Keluhan tersebut biasanya dirasakan di titik tusukan jarum atau sekitarnya.
Efek samping akupunktur yang satu ini terbilang ringan dan rasa nyeri akan hilang dalam waktu 24 jam.
Artikel Lainnya: Terapi Akupuntur Bagi Penderita Disfungsi Ereksi
5. Muncul Memar
Memar atau hematoma adalah kumpulan darah di bawah kulit yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah di bagian tersebut. Keluhan ini dapat timbul setelah terapi akupunktur.
Dalam sebuah penelitian di Swedia, 11 dari 29 pasien yang menjalani terapi akupunktur mengalami memar ringan.
Akan tetapi, memar sendiri bukanlah efek samping yang berat dari terapi akupunktur. Umumnya, keluhan ini akan hilang dalam beberapa hari.
6. Kedutan pada Otot
Seseorang dapat mengalami kedutan di otot secara tak sadar selama terapi dilakukan.
Kedutan ini jelas berbeda dengan kejang, dan biasanya dirasakan saat otot tersebut baru ditusuk jarum.
Apabila Anda merasa terganggu dengan kondisi ini, segera beritahu terapis atau praktisi akupunktur yang menangani.
7. Cedera Organ atau Saraf
Salah satu komplikasi atau bahaya akupunktur yang cukup sering adalah timbulnya cedera organ atau persarafan di sekitar titik tusuk.
Berbagai studi melaporkan terjadinya masalah saraf dan gangguan jaringan tubuh setelah dilakukan akupunktur.
Berbagai efek samping akupunktur tersebut umumnya terjadi apabila terapi dilakukan tidak oleh tenaga profesional.
Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya bahaya terapi akupunktur di atas, sebaiknya Anda melakukan terapi di klinik yang higienis dan memiliki tenaga berpengalaman.
Jika Anda merasakan beberapa efek samping akupunktur, konsultasilah lebih lanjut pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)