Banyak orang mengira kuman dan bakteri hanya berkumpul di tempat-tempat kotor, seperti tempat sampah atau fasilitas umum. Padahal faktanya, tempat yang terlihat bersih seperti mesin cuci juga jadi sarang bakteri!
Awas, Banyak Bakteri di Mesin Cuci!
Temuan ini muncul setelah patogen atau mikroorganisme parasit yang kebal terhadap beberapa obat ditemukan pada pakaian bayi di unit perawatan intensif neonatal di rumah sakit anak-anak Jerman.
Dalam studi yang dimuat dalam jurnal Applied and Environmental Microbiology itu, para peneliti mengatakan, "Untungnya, bayi-bayi itu hanya terpapar patogen Klebsiella oxytoca yang resisten tetapi tidak benar-benar terinfeksi."
Peneliti kemudian membandingkan mesin cuci yang digunakan di rumahan dengan mesin cuci industri. Hasilnya, menurut peneliti, ada banyak bakteri berbahaya yang menempel di mesin cuci pribadi.
Artikel lainnya: 4 Bakteri Berbahaya yang Tinggal di Rumah Anda
"Bakteri yang resisten ini bisa menyebabkan infeksi parah. Beberapa kelompok orang juga berisiko terpapar bakteri yang kebal terhadap obat, termasuk petugas kesehatan," ujar dr Amesh Adalja, dari Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins di Maryland.
Secara khusus, para peneliti juga menemukan bahwa bakteri tumbuh di segel karet mesin cuci, yang kemudian menyebar selama siklus-bilas. Beberapa bakteri memang bahaya. Akan tetapi, sebagian besar bakteri bersifat jinak atau bahkan bermanfaat.
Jadi, Perlukah Khawatir?
Jika demikian, perlukah merasa khawatir? Soal ini, jawabannya bisa beragam, tergantung cara Anda merawat mesin cuci setelah digunakan.
Apakah Anda membersihkan mesin cuci usai digunakan, atau langsung ditutup begitu saja? Saat mesin cuci langsung ditutup, ada potensi bakteri dan jamur tertinggal dan menumpuk di dalam tabung. Akibatnya, mesin cuci menjadi sarang bakteri pun tidak terhindarkan.
“Bakteri ini memang kebal dan dapat menyebabkan infeksi parah, tetapi bisa berpengaruh pada orang yang mempunyai daya tahan tubuh rendah. Jika terkena bakteri dari mesin cuci lalu punya imun yang baik, bisa saja tidak mengalami infeksi," kata dia lagi.
Meski demikian, itu bukan alasan untuk tidak memperhatikan dan abai pada kebersihan mesin cuci. Untuk menghindari terinfeksi penyakit akibat kotornya mesin cuci, Anda tetap disarankan untuk membersihkannya secara berkala.
Artikel lainnya: Tips Mengusir Bakteri dan Kuman dari Rumah
Tips Membersihkan Mesin Cuci
Seperti dijelaskan dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, kuman dan bakteri bisa hidup di sekitar Anda, yang bisa menyebabkan penyakit seperti diare atau radang tenggorokan.
“Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya penyebaran kuman di tubuh, Anda harus rutin menjaga kebersihan diri dan benda-benda di sekitar Anda secara rutin," ujar dr. Dyah Novita.
Nah, salah satu di antaranya adalah mesin cuci. Saat mesin cuci Anda sudah berbau menyengat dan tidak enak, itu adalah pertanda waktunya dibersihkan. Anda bisa menggunakan cuka dan baking soda untuk membantu membuang kotoran.
Seperti dilansir dari Genius Beauty, langkah pertama, campur baking soda dan air dalam wadah kecil. Kemudian, campurkan cuka pada wadah terpisah. Tuangkan larutan baking soda di bagian deterjen, lalu masukkan cuka.
Selanjutnya, tutup mesin cuci dan nyalakan sebentar. Larutan baking soda, cuka, dan air akan membantu menghilangkan semua kotoran yang tertinggal di mesin.
Karena mesin cuci bisa jadi sarang bakteri, Anda harus lebih memperhatikan kebersihannya. Tak ada salahnya Anda jadwalkan kegiatan membersihkan mesin cuci beberapa kali dalam sebulan. Aktivitas ini tentu semakin membuat Anda dan keluarga terjaga kesehatannya.
[HNS/RPA]