Bagi penikmat kartun Jepang (anime), menyaksikan tokoh kartun pria yang mimisan saat terangsang bukan hal yang asing lagi. Alhasil, beberapa anak yang “tumbuh” dengan kartun tersebut menyangka bahwa pria memang akan langsung mimisan setelah melihat wanita seksi.
Percayalah, Itu Hanya Fiksi!
Soal benar atau tidaknya hal tersebut, beginilah kira-kira penjelasan ilmiahnya. Saat seseorang sedang terangsang akibat suatu hal yang berbau seksual, baik pria maupun wanita akan mengalami peningkatan tekanan darah di seluruh tubuhnya.
Peningkatan tekanan darah tersebut akan membawa sejumlah perubahan lain, seperti penis menegang, puting payudara mengeras, bibir vagina membengkak, detak jantung meningkat, napas semakin cepat, dan adanya pengeluaran pelumas dari organ intim.
Dulu, sempat ada penjelasan yang mengatakan bahwa peningkatan tekanan darah akibat rangsangan seksual bisa sampai membuat pembuluh darah di hidung pecah, sehingga timbul mimisan. Mimisan yang dihasilkan saat terangsang pun tak tanggung-tanggung, benar-benar deras seperti air mancur!
Teori mimisan saat terangsang ternyata hanya fiksi belaka. Benar memang ketika terangsang, tekanan darah akan meningkat. Namun, tak sampai membuat pembuluh darah di area hidung pecah dan menghasilkan mimisan yang luar biasa “banjir”.
Kondisi itu hanya bisa terjadi apabila orang tersebut sudah mimisan lebih dulu, barulah ia mendapatkan rangsang seksual, sehingga tekanan darahnya meninggi. Mimisan yang terjadi memang biasanya akan lebih banyak, tetapi tak akan mengalir deras (mimisan posterior). Mimisan posterior sebenarnya juga jarang terjadi.
Bisa disimpulkan, tekanan darah yang meninggi akibat rangsangan seksual bukanlah penyebab mimisan, melainkan hanya bisa memperburuk kondisi mimisan yang sudah ada sebelumnya. Itu pun tak berlebihan seperti yang ditampilkan di film kartun.
Artikel lainnya: 5 Penyebab Mimisan yang Berbahaya
Bukan Mimisan, Ini yang Keluar dari Tubuh saat Terangsang
Daripada fokus pada darah yang keluar dari hidung, lebih baik Anda mengetahui apa saja yang sebenarnya keluar dari tubuh ketika sedang terangsang secara seksual.
Pada wanita yang sedang “turn on”, vagina akan mengeluarkan suatu cairan yang kerap disebut sebagai pelumas. Ketika terangsang, terjadi pembengkakan pembuluh darah dari jaringan di bawah dinding vagina (kelenjar Bartholin).
Hasil dari pembengkakan kelenjar itu adalah cairan vagina yang licin, cair, transparan, dan cepat mengering. Cairan tersebut akan menguap kurang dari satu jam. Zat yang terkandung di dalam cairan ini adalah karbohidrat, asam amino, protein, dan asam lainnya yang dihasilkan oleh bakteri lactobacillus.
Pria pun mengeluarkan sedikit cairan saat libidonya naik akibat rangsangan seksual. Cairan itu disebut cairan pra-ejakulasi dan bukan air mani (air mani dikeluarkan setelah ejakulasi). Cairan pra-ejakulasi dikeluarkan oleh kelenjar Cowper, yakni kelenjar kecil di dasar penis.
Tiap pria punya kapasitas cairan yang berbeda-beda. Ada pria yang mengeluarkan cairan tersebut, bahkan ada yang tidak sama sekali. Jika saat terangsang yang terjadi hanya ereksi tanpa muncul cairan pra-ejakulasi, maka kemungkinannya cairan yang diproduksi kelenjar Cowper hanya sedikit.
Cairan pra-ejakulasi ada yang mengandung sperma dan ada yang tidak. Pada cairan pra-ejakulasi yang mengandung sperma, jumlah sperma yang terkandung hanya sedikit (4 ml), berbeda dengan jumlah sperma dalam air mani (sangat melimpah).
Artikel lainnya: 3 Tips Hentikan Mimisan atau Hidung Berdarah dengan Efektif
Kalau Bukan karena Terangsang, Apa Penyebab Mimisan?
Ada banyak penyebab mengalirnya darah dari hidung akibat pembuluh darah yang pecah. Dari KlikDokter, dr. Karin Wiradarma menyampaikan setidaknya ada tujuh penyebab mimisan yang sering terjadi khususnya pada anak-anak, yaitu:
-
Hidung Kering
Suhu yang meningkat membuat hidung menjadi kering. Beraktivitas di luar ruangan dalam cuaca panas akan meningkatkan risiko mimisan. Karena bagian dalam hidung mengering dan mengeras, anak cenderung mengoreknya dan menimbulkan perdarahan.
-
Alergi
Alergi yang disertai pilek akan menyebabkan hidung mampet. Alhasil, anak akan berusaha mengeluarkan kotoran maupun lendir secara paksa. Ujung-ujungnya, pembuluh darah kecil di hidung pecah dan menimbulkan perdarahan.
-
Pertumbuhan Tidak Normal dalam Hidung
Benjolan polip, lesi, dan tumor bisa jadi penyebab mimisan. Jika sudah disumbat dengan kapas atau tisu, tetapi mimisan terlalu “banjir” dan sering, maka segera periksa ke dokter untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
-
Leukemia
Dokter Andika Widyatama dari KlikDokter mengatakan, leukemia (kanker darah) juga bisa menyebabkan mimisan. Selain mimisan, gejala lain yang menyertai yaitu selalu merasa lelah, sakit kepala, sesak napas, kulit pucat, mudah memar, dan demam, serta nyeri pada sendi dan tulang.
-
Hemofilia
Ini penyakit yang berhubungan dengan gangguan pembekuan darah akibat kurangnya faktor pembekuan darah. Bila sudah parah, hemofilia dapat menyebabkan perdarahan di otak dan dapat membahayakan nyawa penderitanya.
-
Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Ini adalah penyakit autoimun yang menyebabkan gangguan pembekuan darah. Pada ITP, sistem kekebalan tubuh justru menghancurkan trombosit tubuh sendiri. Padahal, trombosit dibutuhkan untuk proses pembekuan darah. Alhasil, penderitanya mudah mengalami perdarahan dan memar.
-
Koarktasio Aorta
Penyakit ini merupakan salah satu jenis kelainan jantung bawaan (kongenital) yang terjadi pada bagian pembuluh darah besar yang keluar dari jantung, yaitu aorta. Kelainan tersebut menimbulkan penyempitan pada aorta.
Pada anak dan orang dewasa, koarktasio aorta dapat menimbulkan gejala, seperti tangan dan kaki teraba dingin, nyeri dada, nyeri kepala, sesak napas, tekanan darah tinggi, pusing, sering mimisan, hingga pingsan.
Kembali lagi soal mimisan dan rangsangan seksual, mimisan saat terangsang bukanlah hal yang benar-benar bisa terjadi di dunia nyata. Bila Anda masih punya pertanyaan soal perdarahan lain ataupun seputar gangguan seksual, silakan konsultasikan kepada dokter kami melalui fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
(FR/RPA)