Apakah Anda memiliki kecenderungan untuk tampil sempurna? Apa Anda merasakan dorongan besar untuk menjadi sangat detail, terorganisir, rapi, hingga menuai komentar dari orang lain?
Jika jawabannya “ya”, bisa jadi Anda adalah seorang perfeksionis. Menjadi seorang perfeksionis tentunya tidak dilarang.
Sejauh masih dikatakan ‘sehat’ dan membantu Anda mencapai tujuan, tidak ada masalah menjadi perfeksionis.
Hanya saja, Anda harus berhati-hati karena orang perfeksionis rentan jatuh ke dalam kondisi yang merugikan.
Sifat perfeksionis mulai melewati ‘batas’ ketika dorongan untuk sempurna membuat Anda jadi tidak fleksibel dan terbebani mentalnya. Akhirnya, sering muncul keluhan mudah lelah.
Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Pasangan Anda Seorang Perfeksionis
Penyebab Mudah Lelah pada Orang Perfeksionis
Mengapa sifat perfeksionisme menyebabkan seseorang mudah lelah? Sebab, ketika sifat perfeksionisme tidak bisa ditahan dan membuat penderitanya kewalahan, muncul stres, rasa kepercayaan diri yang rendah, hingga depresi.
Kondisi tersebut berdampak negatif terhadap tubuh, salah satunya memicu keluarnya hormon kortisol (hormon stres).
Hormon kortisol yang keluar dapat meningkatkan kadar gula darah, meningkatkan tekanan darah, menyebabkan peningkatan denyut jantung, hingga menekan respon imun dan sistem pencernaan.
Kortisol juga memberikan dampak di bagian regio otak yang mengendalikan mood, motivasi, dan rasa takut. Akibatnya, fisiologi tubuh jadi terganggu.
Selain itu, masalah-masalah kejiwaan tersebut erat kaitannya dengan motivasi merawat diri yang lebih rendah, misalnya menjadi malas makan dan malas beraktivitas fisik.
Saat kondisi mental terdampak, Anda juga berisiko melakukan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, konsumsi junk food berlebihan, dan lain-lain.
Artikel Lainnya: OCD dan Perfeksionis, Ini Bedanya
Kombinasi antara masalah mental dan fisik yang terjadi ketika sifat perfeksionisme telah melewati batas dapat menyebabkan tubuh jadi mudah lelah. Ya, mengejar kesempurnaan benar-benar suatu hal yang sangat menyebabkan stres.
Stres yang tak berujung justru ini mengakibatkan Anda jadi merasa mudah lelah, cepat menyerah, dan mengurangi motivasi.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Psychology and Health, sifat perfeksionis memiliki peranan penting dalam terjadinya sindrom letih dan lesu kronis.
Selain itu, sifat perfeksionis juga dapat memicu timbulnya beberapa kondisi seperti penyakit otot dan penyakit saluran cerna.
Perlu diketahui, sindrom letih dan lesu kronis adalah sekumpulan gejala yang didominasi oleh perasaan letih, lesu, serta masalah kognitif pada penderitanya. Penyebab dari sindrom ini masih belum diketahui secara jelas.
Di dalam studi tersebut juga disebutkan, pasien dengan sindrom letih dan lesu kronis banyak yang memiliki kepribadian ambisius dan perfeksionis.
Selain itu, pasien yang mengalami sindrom letih dan lesu kronis juga cenderung untuk mengkritik diri sendiri, sehingga memaksa dirinya untuk bekerja hingga kelelahan.
Artikel Lainnya: Awas, Sikap Perfeksionis Bisa Picu Gangguan Mental!
Redam Perfeksionisme agar Tak Cepat Lelah
Tak hanya menyebabkan tubuh mudah lelah, sifat perfeksionisme yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan keluhan fisik maupun mental lainnya.
Maka, tidak ada jalan terbaik selain mengatur emosi dan mengurangi kecenderungan untuk selalu sempurna.
Beberapa cara terbaik untuk mengatasi sifat perfeksionisme yang terlalu menggebu-gebu adalah sebagai berikut:
- Mencoba untuk bisa memaafkan diri sendiri ketika membuat kesalahan.
- Fokus kepada kehidupan yang seimbang, bukan yang sempurna.
- Jangan membuat suatu tujuan yang tidak mungkin dan berlebihan.
- Selesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu dan energi yang dimiliki, bukan yang diimpikan.
- Berbuat baiklah terhadap diri sendiri.
- Bicarakan hal yang positif tentang diri Anda.
- Nikmatilah hidup dan berikan diri Anda pujian untuk kesuksesan yang didapatkan apabila telah melakukan sesuatu dengan cara sehat.
- Cintailah diri Anda.
- Jangan mengkritik diri sendiri secara berlebihan.
- Harus mengingat bahwa Anda adalah orang biasa yang memiliki kemampuan terbatas.
- Terus bersosialisasi dengan cara menjaga hubungan yang positif dengan orang-orang terdekat demi mengurangi rasa stres dan kewalahan akibat perfeksionisme.
- Ingatlah untuk selalu merawat tubuh Anda, dengan rutin berolahraga, makan sehat, dan beristirahat cukup.
- Apabila beban terasa begitu berat, Anda bisa meminta pertolongan kepada ahli seperti psikolog atau psikiater.
Artikel Lainnya: 5 Hal yang Mengganggu Kesehatan Mental Anda
Demikianlah beberapa cara jitu untuk mencegah sifat perfeksionisme yang terlalu berlebihan.
Sikap perfeksionisme yang terlalu mengganggu sangat menghabiskan energi, bahkan membuat Anda mudah lelah.
Belajarlah untuk mengatur kecenderungan perfeksionisme, hal ini akan bermanfaat untuk diri Anda di masa depan.
Apabila ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut mengenai kesehatan mental atau fisik, konsultasikan dengan dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi Klikdokter.
(OVI/AYU)