Nyeri panggul terjadi ketika wanita merasakan ketidaknyaman di area bawah pusar dan di atas paha. Nyeri panggul pada wanita bisa terjadi karena ovulasi atau masalah kesehatan lainnya.
Untuk mengetahui penyebab nyeri panggul pada wanita, Anda dapat menemukan penjelasannya lewat ulasan di bawah ini.
1. Ovulasi
Ovulasi dapat terjadi 14 hari sebelum haid atau menstruasi. Saat ovulasi, folikel di dalam organ reproduksi wanita akan membengkak dan pecah guna melepaskan sel telur.
Proses pelepasan sel telur ini dipicu oleh hormon luteinizing (LH) dalam tubuh. Setelah itu, tuba falopi akan berkontraksi sebagai cara membantu sel telur bergerak menuju sperma.
Darah dari folikel yang pecah selama proses ovulasi dapat masuk ke panggul, menyebabkan iritasi, serta menimbulkan nyeri. Nyeri ovulasi bersifat sementara dan tidak memerlukan perawatan khusus.
2. Menstruasi
Setiap bulannya, jaringan akan tumbuh di dalam rahim sebagai cara tubuh untuk mempersiapkan pembuahan sel telur dan sperma.
Apabila sel telur tidak dibuahi, jaringan yang tumbuh akan meluruh dan terlepas dari rahim.
Rahim akan mengalami kontraksi untuk mendorong keluar jaringan tersebut. Dampak dari proses menstruasi ini bisa menyebabkan kram perut dan nyeri panggul pada wanita.
Artikel Lainnya: Kenali 5 Makna di Balik Keluhan Kesehatan Wanita
3. Kista Ovarium
Kista ovarium terjadi saat ovarium gagal melepaskan sel telur. Folikel yang menahan telur mungkin tersumbat oleh cairan atau tidak dapat terbuka sepenuhnya.
Ketika sel telur gagal dilepaskan, kista dapat terbentuk dan menyebabkan nyeri akibat tekanan di panggul. Selain nyeri panggul, kista ovarium juga dapat menyebabkan perut wanita jadi kembung.
4. Sistitis Interstisial
Peradangan kandung kemih atau dikenal dengan sistitis interstisial dapat menyebabkan nyeri pada panggul wanita.
Gejala lain yang muncul saat Anda menderita sistitis interstisial adalah nyeri saat buang air kecil dan saat berhubungan seksual
5. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Nyeri panggul dapat menjadi tanda infeksi menular seksual seperti gonore atau klamidia. IMS dapat dialami oleh orang yang aktif berhubungan seksual dan sering bergonta-ganti pasangan.
Gejala lain dari IMS adalah sakit saat buang air kecil, muncul perdarahan di antara periode menstruasi, serta keputihan. Jika muncul gejala tersebut, segeralah melakukan pemeriksaan ke dokter.
Artikel Lainnya: Kenali 8 Penyebab Vagina Kering
6. Radang Panggul
Radang panggul disebabkan oleh infeksi di dalam rahim dan kerusakan jaringan di sekitarnya. Radang panggul bisa dipicu oleh bakteri dari vagina yang masuk ke dalam bagian rahim.
Pada beberapa kasus, radang panggul dapat menjadi komplikasi dari gonore atau klamidia. Radang panggul dapat meningkatkan risiko infertilitas pada wanita.
7. Endometriosis
Endometrium ditandai ketika jaringan di dalam rahim tumbuh di luar rahim. Endometriosis dapat menjadi penyebab nyeri panggul kronis (berlangsung lama) pada wanita.
8. Hamil Ektopik
Hamil ektopik terjadi ketika embrio tumbuh dan berkembang di luar rahim. Kehamilan ini tidak bisa bertahan lama. Jika darah dari tuba falopi bocor, wanita mungkin mungkin merasakan nyeri panggul yang hebat.
9. Batu di Saluran Kemih
Batu di saluran kemih dapat terbentuk dari endapan mineral di dalam tubuh. Mineral ini akan menumpuk, lalu menciptakan kristal pada kandung kemih atau ginjal. Pada akhirnya menyebabkan nyeri panggul pada wanita.
Dokter Muhammad Iqbal Ramadhan mengatakan, “Batu yang terdapat di saluran kemih ataupun ginjal akan mendesak sekitar area kemih. Saluran kemih yang seharusnya menjadi tempat jalannya cairan, akan tertutup oleh zat yang berbentuk batu, sehingga akan mencederai saluran kemih dan memicu rasa nyeri.”
Ketahui informasi kesehatan lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter.
(OVI/JKT)
WebMD. Diakses 2021. What’s Causing Your Pelvic Pain?
webmd.com/women/ss/slideshow-pelvic-pain-causes
Medical News Today. Diakses 2021. What Cause Pelvic Pain in Women?