Hari Natal merupakan salah satu momen yang dinantikan umat Kristiani di seluruh dunia. Selain pergi ke gereja untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus, berkumpul dengan keluarga sambil makan-makan dan bercerita juga merupakan tradisi yang biasa dilakukan. Berbagai hidangan khas Natal tentunya dihidangkan. Meski setiap daerah ragam makanannya bisa berbeda-beda, tapi ada beberapa contoh hidangan yang sebaiknya dibatasi agar tak merusak diet Anda.
-
Puding Natal
Puding Natal (Christmas pudding) adalah pudding khas asal Inggris dan Irlandia yang sering dihidangkan saat Natal. Puding yang terbuat dari aneka buah kering, telur, kayu manis, dan rampah-rempah ini biasanya juga menggunakan minuman berakohol dalam proses pembuatannya.
Penikmat sajian ini harus berhati-hati karena kandungan kalorinya. Dalam satu takaran saji (100 gram), terkandung setidaknya 300 kalori. Ingin menebus “dosa” setelah mengonsumsinya? Siap-siap untuk berlari minimal 30 menit atau bersepeda minimal 40 menit.
-
Kalkun panggang
Selain merupakan sajian khas Thanksgiving, kalkun juga kerap menghiasi meja makan saat perayaan Natal. Dibandingkan dengan daging sapi, kandungan kalori kalkum memang lebih rendah. Namun, jika Anda makan daging kalkun dengan kulitnya, maka akan ada tambahan sekitar 70 kalori dan tiga kali lipat lemak. Kulit kalkun sendiri diketahui mengandung lemak total sekitar 44 gram.
-
Daging iga panggang
Hidangan ini juga merupakan primadona meja makan saat Natal. Jika Anda salah satu penikmatnya, ketahuilah bahwa satu potong daging iga panggang (tanpa saus atau bumbu) bisa mengandung 450 mg kolesterol. Jumlah tersebut berarti kelebihan 100 gram rekomendasi kolesterol harian.
Jika Anda adalah pencinta daging sapi, sebaiknya pilihlah daging has dalam alias tenderloin, yang kalorinya “hanya” seperempat dari iga panggang. Meski demikian, ingat untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Selanjutnya
-
Eggnog
Salah satu minuman khas (dan paling favorit!) yang disajikan saat Natal adalah eggnog. Pada dasarnya, eggnog terbuat dari gula, telur, whipped cream, dan alkohol jenis bourbon. Minuman ini biasanya disajikan hangat, sungguh pas diminum saat Natal yang (di banyak negara Eropa) biasanya diselimuti musim dingin.
Ketahuilah, bahwa segelas eggnog mengandung 343 kalori, 150 mg kolesterol (setengah dari anjuran kolesterol harian), dan 21 gram gula. Bayangkan jika Anda kebablasan minum hingga bergelas-gelas. Bukan cuma berat badan yang akan meningkat, kadar kolesterol juga ikut meroket.
-
Kue kering
Berbagai toples dengan aneka ragam kue kering, mulai dari nastar, kastengel, putri salju, lidah kucing, chocolate chips, gingerbread alias kue jahe, dan masih banyak lagi. Saat sedang mengobrol, biasanya tangan otomatis mengambil toples terdekat, lalu satu per satu kue kering pun masuk mulut. Tak terasa, setengah toples sudah tertimbun di dalam perut.
Sebagai contoh, 4 keping kue nastar berukuran mini mengandung 140 kalori. Jumlah tersebut setara dengan ¾ mangkuk nasi putih! Jadi, saat perayaan Natal nanti, batasi konsumsi kue kering, ya.
-
Saus (gravy)
Rasanya, hidangan protein utama tak akan lengkap tanpa kehadiran gravy. Makin banyak, makin enak! Biasanya, gravy dibuat dengan menambahkan banyak tepung putih atau maizena. Artinya, ini adalah tambahahn karbohidrat dan gula ke hidangan. Tak hanya itu banyak resep tradisional yang turut menambahkan lemak dan garam, ada pula yang mencampurkan jeroan.
-
Saus cranberry
Walau sebetulnya cranberry punya popularitas baik karena manfaatnya yang besar terhadap kesehatan tubuh, tapi jika buah ini diolah menjadi saus, hilanglah manfaatnya. Ini karena saus cranberry (seperti saus untuk bola daging khas Swedia) mengandung gula yang sangat tinggi. Saus cranberry kaleng bisa mengandung 105 gram gula per porsi, yang kurang lebih bisa menambah 400 kalori di piring makan Anda.
Saat melihat makanan-makanan yang disebutkan di atas dihidangkan di meja makan saat perayaan Natal, jangan dengarkan jika diri Anda berkata, “kan cuma setahun sekali!” Memang iya, tapi sebisa mungkin tetap batasi dan jangan sampai kebablasan agar tak merusak diet. Imbangi juga dengan konsumsi banyak sayuran, buah, serta minum air putih secara cukup. Esok harinya, bakar kalori yang masuk dengan berolahraga, ya!
[RN/ RVS]