Sakit atau nyeri betis merupakan keluhan yang sering dialami dan memiliki penyebab yang beragam. Nyeri umumnya dirasakan di bagian bawah tungkai, biasaya di bagian belakang. Penyebab tersering adalah kram, peregangan berlebihan, maupun robeknya otot. Namun, terkadang sakit betis juga bisa menjadi gejala kondisi medis yang lebih serius.
Betis terdiri dari dua otot besar yang bertemu di tendon Achilles, yaitu tendon besar di belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Adanya peregangan berlebih atau robekan pada salah satu otot ini disebut sebagai calf strain.
Penderit dapat merasakan nyeri yang muncul tiba-tiba, atau terdengar suara seperti “pop”, atau seperti sesuatu yang robek. Selain itu juga bisa dijumpai gejala seperti:
- Nyeri tumpul hingga tajam dan intensitasnya terasa hebat
- Betis terasa kaku dan lemah ketika digunakan saat berjalan
- Sulit untuk jinjit
- Ada memar di betis 1-2 hari setelah kejadian
Berbagai penyebab sakit di betis
Nyeri di betis disebabkan oleh kram, yaitu ketika otot berkontraksi secara tiba-tiba. Hal ini dapat dipicu oleh olahraga yang tidak biasa dilakukan, dehidrasi, atau jika tubuh mengalami kekurangan beberapa mineral.
Biasanya, kram akan berkurang dengan cepat dan dengan sendirinya. Penanganannya adalah dengan minum air putih lebih banyak jika sering mengalami kram di betis. Sedikit peregangan maupun pijatan pada area yang tegang juga bisa membantu. Selain itu, sebelum olahraga pastikan untuk selalu melakukan peregangan.
Apabila Anda menggunakan otot betis secara berlebihan atau menggunakannya dengan cara yang salah, Anda dapat mengalami calf strain atau bisa juga tendonitis Achilles, yaitu ketika tendon tersebut mengalami peradangan. Dokter mungkin perlu menyuntikkan obat pada area yang meradang. Jika kerusakan sudah parah, bisa dilakukan operasi untuk memperbaikinya.
Beberapa penyebab lain dari nyeri betis termasuk:
Nyeri sciatica
Pada nyeri ini terdapt gangguan pada saraf sciatica yang mengontrol betis. Akan dibutuhkan beberapa hari untuk istirahat, disertai pemberian obat antiperadangan maupun antinyeri. Kompres dingin maupun hangat dapat meredakan gejala. Fisioterapi dan latihan peregangan juga akan bermanfaat. Jika nyeri tidak berkurang, operasi bisa menjadi pilihan terapi.
Memar akibat suatu cedera
Darah yang berkumpul di bawah kulit menimbulkan memar, yang warnanya akan berubah seiring dengan proses penyembuhan.
Neuropati perifer akibat diabetes
Pada kasus ini, terdapat kerusakan pada saraf yang dapat memengaruhi tungkai, kaki, lengan, maupun tangan. Konsultasikan dengan dokter mengenai obat-obatan pengontrol gula darah serta nyeri tungkai yang dikeluhkan.
Trombosis vena dalam
Trombosis vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT) merupakan penggumpalan darah yang tidak wajar pada vena yang terletak lebih dalam di tungkai maupun lengan. Hal ini merupakan suatu kondisi gawat darurat medis, sehingga butuh pertolongan medis sesegera mungkin.
Obat-obatan, stoking untuk tungkai, serta penurunan berat badan dapat mendukung pencegahan terbentuknya gumpalan darah secara berlebihan.
Sindrom kompartemen
Pada kondisi ini, terdapat tekanan tinggi di dalam suatu otot, umumnya setelah terjadi cedera. Hal ini juga dianggap serius dan membutuhkan pertolongan medis segera.
Sakit betis bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan sesederhana saat berjalan, apa pun penyebabnya. Apabila nyeri tidak hilang dengan sendirinya dalam 3-4 hari dan sudah dilakukan kompres dingin maupun hangat pada periode tersebut, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Nantinya, dokter akan mencari tahu penyebab nyeri tersebut, sehingga Anda akan mendapatkan penanganan yang sesuai.
(RN)