Salah satu cara terbaik menghilangkan stres adalah liburan. Namun, pergi liburan ke tempat jauh terkadang justru mengundang stres. Kalau tak dapat tiket dan tak tahu betul wilayah yang hendak dikunjungi, penat malah makin parah! Untuk itulah hadir jenis liburan baru yang bermanfaat buat kesehatan mental dan fisik, yakni staycation.
Jika bicara soal liburan, mungkin yang terbayang pertama kali adalah Anda melancong ke wilayah A, lalu wilayah B, lalu pergi lagi wilayah C. Hal itu memang tidak salah dan mengasyikkan.
Namun, liburan jenis itu hanya cocok bila Anda tahu betul “medan” yang akan dikunjungi dan punya waktu liburan yang panjang. Nah, kalau bagaimana kalau Anda cuma punya waktu singkat? Tentu akan lebih baik melakukan staycation. Staycation itu sendiri memakai konsep liburan di dalam kota.
Anda hanya mengganti suasana dengan menginap di hotel yang fasilitasnya tidak ada di rumah Anda (kolam renang contohnya) atau mengunjungi beberapa tempat wisata di kota sendiri. Populernya, kini staycation mewakili acara berlibur dan menginap di hotel.
Artikel Lainnya: Tips Menikmati Sarapan Buffet di Hotel Tanpa Merusak Diet
Staycation Cocok untuk Keluarga Muda
Biasanya, orang-orang yang menerapkan staycation adalah keluarga yang punya keinginan untuk mendapatkan hiburan dan kenyamanan tanpa budget yang besar dan dalam waktu yang singkat.
Keluarga muda kerap kali melakukan hal ini untuk mendapatkan quality time. Biasanya, mereka memesan hotel untuk Sabtu dan Minggu saja. Dengan waktu hanya semalam itulah, anak dan orang tua bisa menghabiskan waktu bersama tanpa harus terlalu lelah.
Beruntung pula bila kebetulan, hotel yang dipilih memiliki event khusus anak-anak. Buah hati bisa melakukan olahraga (berenang), bermain (playground), dan mengeksplorasi hal-hal baru (event di hotel) sekaligus di satu tempat.
Orang tua pun tak perlu capek-capek mengantar ke sana-sini dan terjebak macet. Kalau mereka lelah, tinggal istirahatkan di kamar. Mudah, kan? Selain itu, bagi keluarga yang suka mencicipi berbagai kuliner, sarapan di hotel juga merupakan momen yang tepat untuk mengeksplorasi makanan dan minuman baru.
Artikel Lainnya: Jarang Liburan, Buruk bagi Kesehatan Jantung?
Dari yang biasanya hanya punya sarapan yang itu-itu saja, misalnya bubur ayam atau cereal, kini Anda bisa mencicipi berbagai menu makanan dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan mancanegara!
Takut berat badan naik? Bakar saja kalori yang habis Anda masukkan ke tubuh dengan memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Misalnya, kolam renang atau mini gym.
Staycation Cocok untuk Pekerja yang Ingin Melepas Penat
Bagi yang belum berkeluarga, tenang saja, staycation juga cocok, kok, untuk Anda. Mengalami hari-hari yang berat di kantor dan ingin “hilang” sejenak dari rutinitas tersebut, sementara jatah cuti tinggal sedikit. Itu merupakan kondisi ideal bagi Anda untuk melakukan staycation.
Ketimbang hanya berdiam diri di rumah (dan dengan suasana yang sama pula). Ini sekaligus agar tidak tidak dibebani tanggung jawab untuk sementara waktu demi menetralkan kondisi mental. Cobalah menginap semalam di hotel yang fasilitasnya cukup bagus di daerah Anda. Eksplorasi segala fasilitas yang ada, termasuk fasilitas massage dan spa-nya.
Aromaterapi dan pijatan lembut dapat membuat otot-otot yang kaku menjadi rileks dan pikiran yang carut marut menjadi lebih plong. Kualitas tidur pun niscaya akan lebih baik setelah dipijat. Tak ada salahnya juga, sembari staycation Anda mendetoks diri dari media sosial. Ingat staycation dilakukan untuk menenangkan pikiran dan tubuh, bukan untuk pamer!
Manfaat Sehat Lainnya dari Staycation Menurut Kacamata Medis
Di sisi lain, dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter mengatakan ada sejumlah manfaat lain yang bisa Anda rasakan bila memilih staycation ketimbang long trip vacation, antara lain seperti berikut ini.
- Risiko terkena penyakit yang bersifat endemik (malaria atau infeksi pernapasan) lebih rendah. Kemungkinan Anda untuk “bolos” lagi pasca cuti dan berlibur untuk menyembuhkan diri dari penyakit juga kecil.
- Penyesuaian tubuh jadi lebih minim. “Anda tidak perlu terlalu khawatir dengan cuaca, alergi, maupun suhu udara yang berbeda. Risiko jet lag juga tidak ada, gangguan tidur biasanya juga tidak terjadi,” jelas dr. Seruni.
- Tidak buang-buang tenaga untuk mencari pengalihan dan bisa menjadi momen yang tepat untuk memanajemen stres dengan baik.
Jadi, jika ditanya adakah manfaat staycation bagi kesehatan, jawabannya adalah ada, bahkan banyak! Tak perlu minder melihat keluarga lain atau teman-teman Anda berlibur ke tempat yang jauh. Tolok ukur kebahagiaan bukanlah dari seberapa jauh dan seberapa mewah liburan Anda, tetapi seberapa besar Anda menikmatinya, meski dengan kondisi yang simpel.
(AYU/RPA)