Setiap orang tentu pernah merasakan amarah. Hal ini sangat wajar karena rasa marah adalah salah satu bentuk ekspresi emosi manusia. Kemarahan memang kadang dapat membantu Anda meluapkan emosi yang meledak. Namun, kemarahan yang dirasakan terus-menerus justru tidak baik, bahkan bisa memicu badan lemas.
Emosi yang dirasakan manusia berasal dari sebuah struktur kecil dalam otak, yaitu amigdala. Amigdala berfungsi untuk mengidentifikasi ancaman dan memperingatkan saat dalam bahaya agar seseorang melindungi dirinya. Saat Anda merasa tidak suka dengan perilaku seseorang atau suatu kondisi tertentu, amigdala akan berespons seakan Anda dalam bahaya sehingga timbul rasa marah.
Amigdala juga bereaksi lebih cepat dibandingkan bagian utama otak (korteks serebri, yang berfungsi untuk berpikir). Itulah sebabnya saat seseorang merasa marah ia cenderung akan bertindak sebelum berpikir secara rasional.
Saat sedang marah, neurotransmiter katekolamin akan keluar dalam otak. Selain itu, beberapa hormon pun akan dikeluarkan, seperti adrenalin dan kortisol. Bersama-sama, ketiga senyawa aktif ini akan menyebabkan seseorang lebih aktif dan bertenaga. Hal tersebut juga diikuti dengan peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, dan pernapasan.
Tak heran bila sedang marah, Anda akan merasa napas terengah-engah dan dada terasa berdebar. Aliran darah juga akan semakin banyak, terutama ke bagian wajah sehingga kadang wajah akan terlihat kemerahan.
Namun, hal tersebut tidak berlangsung lama. Setelah kemarahan selesai, umumnya seseorang akan merasakan badan lemas. Aktivitas yang meningkat saat marah membuat Anda merasa lelah dan lemas. Bila kemarahan dirasakan terus-menerus dalam jangka waktu lama, bahkan hingga bertahun-tahun, efeknya bisa lebih buruk lagi. Di samping badan lemas, berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) bahkan penyakit jantung bukan tidak mungkin terjadi.
Berpikirlah lebih positif
Telah banyak studi yang menunjukkan bahwa pikiran positif berdampak baik bagi kesehatan. Berpikir positif dapat meningkatkan kekebalan tubuh, membuat Anda lebih jarang sakit, menurunkan risiko terkena penyakit jantung, mencegah tekanan darah tinggi, menghindari badan lemas, dan mengurangi rasa nyeri.
Secara umum, berpikir positif dapat membuat Anda lebih panjang umur. Tak hanya itu, pikiran positif juga akan membantu Anda dalam berkomunikasi sehingga hubungan sosial dengan orang lain atau rekan kerja pun akan lebih baik.
Selain pikiran positif, beberapa hal yang perlu Anda lakukan agar terbebas dari badan lemas adalah:
- Pola makan sehat
Memiliki pola makan sehat lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Faktanya, hal ini memang sangat penting bila Anda ingin memiliki tubuh sehat. Makanan adalah sumber energi utama tubuh. Makanan yang sehat dan bergizi seimbang akan menjadi bahan bakar yang baik untuk menunjang aktivitas Anda.
- Aktivitas fisik
Banyak orang berpikir untuk mengatasi badan lemas cukup beristirahat saja. Padahal, dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin, badan Anda justru akan lebih segar dan bertenaga. Berolahraga akan memelihara ketahanan jantung dan paru. Selain itu, endorfin yang dikeluarkan setelah berolahraga akan membuat seseorang merasa lebih nyaman dan bahagia.
- Istirahat cukup
Hal ini mungkin tampak sulit terutama bagi para pekerja. Namun, istirahat tetaplah sangat penting untuk tubuh Anda. Saat istirahat, tubuh akan mengalami regenerasi, berbagai sel akan diperbaharui. Ketika bangun, Anda akan memperoleh tenaga Anda kembali dan bebas dari badan lemas.
- Hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol
Merokok dan minum alkohol adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit. Menghindari kebiasaan ini tidak hanya mencegah badan lemas tetapi juga beragam penyakit yang mengintai.
Tidak sulit untuk bebas dari badan lemas. Cukup tinggalkan rasa marah Anda dan jalani hidup dengan berpikir positif.
[RS/ RVS]