Meski sudah jadi penyakit lama dan ada vaksinnya, penularan campak masih terus terjadi. Bahkan tak hanya terjadi pada anak-anak, orang dewasa pun mengalaminya.
Kendati demikian, ada pula beberapa orang yang tidak tertular meski dia berada di satu ruangan yang sama dengan orang yang sedang campak. Apa rahasianya? Apakah masalah antibodi?
Ini Cara Penularan Campak yang Wajib Anda Ketahui
Tak sedikit yang bilang bahwa penularan campak terjadi lewat sentuhan. Ada juga yang bilang bahwa penularan campak terjadi lewat udara.
Lantas, mana yang benar di antara keduanya? Ternyata, dua cara tersebut memang bisa jadi penularan campak!
Perlu diketahui, campak disebabkan oleh virus berjenis paramyxovirus. Penyakit ini memang menyebar lewat saluran pernapasan dan sifatnya sangat menular.
Saking menularnya, 90 persen orang yang belum pernah diberikan vaksinasi penyakit tersebut akan tertular jika dekat dengan penderitanya!
Mirip-mirip influenza dan COVID-19, penularan campak bisa terjadi saat kita tak sengaja menghirup ataupun berkontak langsung dengan droplet penderitanya.
Berada satu ruangan dengan orang yang sedang terkena campak juga sangat berisiko membuat kita tertular.
Artikel Lainnya: Anak Terserang Campak, Apa Saja Gejalanya?
Mengapa Ada Orang yang Tidak Tertular Campak Meski Satu Ruangan?
Sebuah kata yang perlu digarisbawahi di sini adalah berisiko. Berisiko bukan berarti pasti tertular 100 persen, ya.
Pasalnya, menurut dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, baik penularan campak atau penyakit lainnya, memang sangat individual.
“Bahkan, antara dua saudara kandung tidak bisa disamakan risiko penularan penyakitnya. Untuk campak itu sendiri, banyak faktor yang berpengaruh. Misalnya saja intensitas kontak, riwayat vaksinasi, serta daya tahan tubuh orang tersebut. Faktor-faktor tersebut memengaruhi besarnya risiko penularan campak,” jelas dr. Alvin.
Kita ambil contoh seperti ini. Di dalam satu ruangan terdapat empat orang. Tiga orang di situ sudah mendapatkan vaksinasi campak, berdaya tahan tubuh baik, memakai masker, dan tak meminjam barang-barang si penderita atau tidak berkontak terlalu intens dengan si penderita.
Maka ada kemungkinan mereka bertiga tidak tertular. Terlebih, jika ketiga orang tersebut sudah pernah mengalami campak, risiko untuk terkena kembali penyakit ini akan lebih kecil ketimbang orang yang sama sekali belum terkena.
Hal itu pun dibenarkan oleh dr. Alvin. “Sebenarnya, campak memang hanya terjadi satu kali. Itu karena setelah terinfeksi dan sembuh, sudah ada antibodi yang terbentuk,” katanya.
Ketika ada orang belum pernah campak, belum pernah divaksinasi, dan berkontak intens dengan si penderita tanpa perlindungan (masker) saat mengunjungi ruangan tersebut, kemungkinan risiko penularan campaknya bisa lebih besar.
Artikel Lainnya: Cegah Campak pada Anak dengan Imunisasi Measles Rubella
Ini Cara Mencegah agar Tidak Tertular Campak
Tak bisa dimungkiri, pemberian vaksin atau imunisasi yang diberikan saat kecil merupakan cara terefektif agar tidak tertular campak.
Adapun vaksin yang dimaksud adalah vaksin measles, mumps dan rubella (MMR). Tak hanya campak, vaksin MMR dapat mencegah penyakit gondongan dan rubella. Vaksin ini merupakan jenis pengebalan penyakit yang diwajibkan oleh pemerintah Indonesia.
Saat berada di dalam ruangan, apakah kita perlu mengonsumsi suplemen penguat imunitas tubuh?
Menjawab pertanyaan tersebut, dr. Alvin mengatakan tidak perlu. Menurutnya, pencegahan penularan campak yang paling penting adalah dengan meningkatkan kebersihan diri dan menerapkan pola hidup sehat.
“Jangan lupa cuci tangan secara berkala ketika berdekatan atau berkontak dengan orang yang sedang sakit campak,” ia mengingatkan. Dengan menjaga kebersihan diri, kondisi tubuh akan lebih kuat menghadapi penyakit.
Ada satu lagi cara agar tidak tertular campak meski berada di dalam satu lingkungan. Sirkulasi udara di ruangan juga harus diperhatikan.
Pintu yang mengarah ke ruangan lain lebih baik ditutup, tetapi jendela yang menghadap ke luar ruangan lebih baik dibuka agar virus tidak berdiam di ruangan.
Untuk anak-anak dan ibu hamil, sebaiknya tidak berada di dalam satu ruangan (ruangan yang kecil dan jarak dekat) dengan orang yang sedang sakit campak. Ini karena daya tahan tubuh mereka memang lebih rendah.
Kini Anda sudah mengetahui soal penularan campak dan alasan di balik kondisi orang yang tidak tertular campak meski dia berada dalam satu ruangan dengan si penderita.
Jika masih ada pertanyaan seputar penularan atau pencegahan campak, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(OVI/AYU)