Zat-zat yang berbahaya bagi tubuh sebetulnya “akrab” dengan kehidupan sehari-hari. Nantinya zat-zat tersebut dapat dinetralkan dan dibuang sendiri oleh tubuh. Inilah yang disebut proses detoksifikasi.
Secara ilmiah, detoksifikasi merujuk pada proses normal tubuh untuk membuang racun melalui hati, usus besar, paru, ginjal, dan kulit. Salah satu contoh narkoba, sabu, bisa bertahan dalam darah selama 1-4 hari sejak dikonsumsi
Hati memiliki peran kunci dalam menetralkan racun tubuh. Karena itulah, fungsi hati yang baik membuat proses detoksifikasi lebih optimal, khususnya dalam detoks narkoba.
Begitu kamu bertekad berhenti memakai narkoba, mendetoksifikasi tubuh adalah cara terbaik untuk memulihkan kondisi dan sistem organ yang selama ini bekerja melebihi kapasitas.
Langkah paling awal untuk memulai detoks narkoba tentu saja dengan menghentikan konsumsi zat terlarang tersebut. Bagaimanapun juga, proses detoksifikasi tidak akan bisa berlangsung mulus jika kamu masih aktif memakainya.
Semakin cepat kamu berhenti memakai, semakin cepat pula tubuh bersiap untuk membuang zat racun tersebut. Lebih lanjut, ada lima cara menghilangkan racun narkoba dari tubuh yang bisa kamu terapkan.
1. Minum Air Putih
Konsumsilah air putih untuk membantu hati detoksifikasi. Detoksifikasi ini dapat dilakukan dengan memastikan kecukupan konsumsi air putih setiap hari.
Cara ini bisa membantu mengeluarkan zat-zat tidak berguna agar dapat keluar dari tubuh.
Dengan terhidrasi, dapat membantu organ hati untuk bekerja dengan lebih efisien dalam melakukan proses detoksifikasi. Proses metabolisme tubuh secara keseluruhan juga menjadi lebih baik dengan hidrasi yang cukup.
Artikel Lainnya: Efek Buruk Kokain yang Bisa Merusak Hidung
2. Mengatur Pola Makan Seimbang dan Bernutrisi
Untuk menghilangkan narkoba dalam tubuh dengan cepat, cara ini perlu kamu perhatikan.
Fokuslah pada pengaturan pola makan seimbang dan kaya nutrisi. Ketika seseorang merasa sehat dan bugar, kemungkinan kembali menggunakan narkoba lebih kecil.
Coba awali dengan beberapa perubahan kecil tetapi signifikan, seperti:
- Makan teratur sesuai jadwal
- Mengonsumsi makanan rendah lemak
- Menyantap makanan dengan kandungan protein, karbohidrat, dan serat tinggi
- Minum suplemen vitamin dan mineral, khususnya yang mengandung B kompleks, zinc, serta vitamin A dan C
Selama detoks berlangsung, dehidrasi menjadi gejala yang umum. Pastikan pola makan seimbang ini dibarengi dengan kecukupan asupan cairan selama dan antara waktu makan. Seiring waktu, nafsu makanmu pun akan kembali.
Pada beberapa orang, mereka cenderung makan berlebihan. Jaga nutrisi dengan menyantap makanan dan camilan sehat. Hindari makanan tinggi kalori tetapi rendah nutrisi, seperti junk food atau makanan yang terlalu manis.
3. Olahraga Rutin
Cara lainnya untuk menghilangkan racun narkoba dari tubuh adalah dengan olahraga.
Olahraga rutin dapat membangun ulang kebugaran tubuh selama detoks narkoba berlangsung. Dengan berolahraga, peredaran darah optimal dan jantung akan bekerja dengan baik.
Beberapa penelitian menunjukkan olahraga dapat meringankan gejala depresi pada pengguna narkoba, serta memperkecil keinginan pengguna kembali memakai narkoba.
Olahraga di sini merujuk pada gerakan tubuh yang teratur, terencana, dan dilakukan berulang-ulang yang bertujuan membangun atau menjaga kebugaran tubuh.
Selama proses detoks, kamu bisa melakukan beberapa olahraga ringan, seperti aerobik (termasuk berjalan dan berlari) dan mind-body exercises (yoga dan tai chi).
Artikel Lainnya: Benarkah Sabu Bisa Tingkatkan Gairah Seks?
4. Pemberian Obat-Obat Tertentu
Pemberian obat dengan dosis tertentu juga kerap dilakukan. Contohnya, buprenorfin dan metadon yang diresepkan dalam dosis tertentu dan di bawah pengawasan dokter.
Kedua obat itu aman dan efektif mengobati kecanduan opioid ketika diberikan secara oral atau sublingual (di bawah lidah).
Buprenorfin dan metadon bekerja secara bertahap dan membuat kondisi otak stabil sehingga keinginan pengguna kembali mengonsumsi narkoba berkurang.
Dalam beberapa kasus penyalahgunaan narkoba, cara detoks ini bertujuan menstabilkan individu secara fisik dan psikologis. Jadi, proses rehabilitasi dapat beranjak ke tahap berikut, seperti pengobatan medis, terapi psikologis, maupun terapi lainnya.
5. Mengubah Gaya Hidup
Untuk menghilangkan racun narkoba dalam tubuh secara alami, cara ini tentu sangat penting.
Proses detoks tidak akan berjalan mulus jika kamu tidak mengubah gaya hidup. Walau terapi hanya berlangsung beberapa bulan, pemulihan total membutuhkan usaha keras yang berlangsung seumur hidup.
Itu sebabnya, mengubah kebiasan sehari-hari berperan penting dalam mengantar kamu ke “babak kehidupan baru” yang bebas dari jerat narkoba.
Kegiatan rutin terjadwal selama fase detoks membuat kamu sibuk dan produktif sehingga mengurangi keinginan mengonsumsinya. Beberapa kebiasaan baru yang bisa memuluskan detoks, antara lain:
- Kelola stres. Hormon kortisol yang memicu stres bisa mengganggu proses detoksifikasi dan memperlambat pemulihan jika kamu abai mengelola keadaan tersebut.
- Hindari konsumsi kopi dan rokok, dalam takaran tertentu konsumsi keduanya bisa memicu kecanduanmu pada narkoba.
- Tidur cukup, sekitar 8-9 jam per hari untuk mengurangi stres dan menjaga imunitas tubuh.
- Pijat bisa menjadi cara tepat untuk relaksasi, mengurangi stres, dan merilis racun dari dalam tubuh.
- Libatkan keluarga dan teman guna mendukung proses pemulihan. Hindari lingkaran pertemanan yang “menjerumuskan” kamu pada narkoba.
Artikel Lainnya: Cara Alami Mengatasi Insomnia Tanpa Obat-obatan
Itulah cara menghilangkan racun narkoba dari tubuh yang bisa kamu terapkan. Kecanduan narkoba memang kompleks. Namun, begitu kamu memutuskan berhenti, kondisi ini dapat diobati dengan melakukan detoks.
Detoks narkoba merupakan langkah penting untuk mengawali proses rehabilitasi. Proses ini bisa dilakukan dengan pendekatan beragam, tergantung pada tipe obat-obatan yang dikonsumsi, tingkat kecanduan, hingga karakteristik pasien.
Tidak menutup kemungkinan, pecandu narkoba berhenti tanpa mengikuti program rehabilitasi. Namun, program rehabilitasi tentu akan membantu proses pemulihan karena dimonitor oleh tenaga yang profesional.
Pastikan kamu melakukan detoks narkoba yang aman dan efektif di bawah pengawasan dokter, psikiater, atau psikolog.
Masih punya pertanyaan seputar proses detoks narkoba? Konsultasikan saja kepada dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. #JagaSehatmu selalu, ya!
[RS]