Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang cenderung meningkat ketika musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Umumnya, gejala dari penyakit DBD ditandai dengan demam yang mendadak tinggi, nyeri otot, nyeri tulang, hingga muncul bintik-bintik merah di kulit. Pada kasus yang lebih parah, demam berdarah bisa mengancam nyawa.
Untuk membantu mengurangi risiko keparahan dari penyakit demam berdarah, pemberian vaksin demam berdarah pun perlu dilakukan.
Apa Itu Vaksin Demam Berdarah?
Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, vaksin DBD berfungsi untuk mengurangi risiko keparahan dari gejala demam berdarah dengue pada anak usia 9-16 tahun yang sebelumnya sudah terinfeksi virus dengue.
Akan tetapi, imunisasi demam berdarah juga bisa diberikan kepada orang dewasa hingga usia 45 tahun. Jadwal vaksin DBD akan diberikan sebanyak 3 dosis, dengan jarak pemberian setiap 6 bulan.
Terdapat dua jenis vaksin DBD yang bisa digunakan. Baik itu, vaksin DENGVAXIA yang diberikan untuk anak-anak usia 9-16 tahun dan vaksin QDENGA yang bisa digunakan untuk usia 6-45 tahun.
Kabar baiknya, pemberian vaksin Dengvaxia telah disetujui oleh WHO dan FDA. Begitu juga dengan vaksin QDENGA juga telah mendapatkan izin edar dari Badan POM.
Artikel Lainnya: 5 Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Bisa Sebabkan DBD
Efektivitas dan Manfaat Vaksin DBD
Vaksin DBD berisikan virus dengue hidup yang telah dilemahkan. Virus DBD terbagi menjadi empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Jadi, manfaat vaksin DBD adalah dapat melindungi tubuh dari keempat jenis virus penyebab DBD.
Pada dasarnya, pemberian vaksin lebih difokuskan untuk seseorang yang sebelumnya pernah terinfeksi virus dengue. Soalnya, fungsi vaksin DBD sendiri adalah untuk mengurangi risiko keparahan dari gejala DBD yang akan dialaminya kelak.
“Jika diberikan pada anak yang belum pernah terinfeksi virus dengue, justru akan membuat anak terinfeksi berat,” ungkap Dokter Vita.
Dikutip dari Centers Disease Control and Prevention, ketika seseorang pernah terinfeksi virus dengue, kemudian mendapatkan vaksin DBD, maka ketika ia terinfeksi virus, kecil kemungkinannya untuk mengalami penyakit demam berdarah yang parah.
Akan tetapi, jika seseorang yang belum pernah terinfeksi virus DBD namun telah mendapatkan vaksin DBD, maka ia akan melewatkan infeksi alami pertama dan memiliki risiko tinggi mengalami infeksi demam berdarah yang parah, seperti kebocoran plasma.
Artikel Lainnya: Agar Cepat Sembuh, Penuhi Kebutuhan Cairan Anak saat DBD
Efek Samping Vaksin DBD
Sebenarnya, pemberian vaksin demam berdarah tergolong ini aman dan bisa ditoleransi dengan baik. Asalkan diberikan pada seseorang yang sebelumnya telah terinfeksi demam berdarah.
Namun seperti vaksin pada umumnya, terdapat efek samping vaksin demam berdarah yang akan muncul, seperti nyeri di lokasi suntikan, sakit kepala, serta demam ringan.
Pemberian vaksin merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya infeksi demam berdarah. Tetap #JagaSehatmu dan keluarga dengan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat untuk terhindar dari paparan nyamuk Aedes aegypti.
Bila mengalami gejala demam berdarah, segera kunjungi pusat pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu juga bisa konsultasi dengan dokter secara praktis lewat layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
(NM)
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses 2023. Atasi Dengue, Kemenkes Kembangkan Dua Teknologi ini.
- Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses 2023. Sekilas tentang Vaksin Dengue.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2023. Vaccine Eligibility & Recommendations.
- BioDrugs. Diakses 2023. Dengue Vaccines: An Update.
- World Health Organization. Diakses 2023. Vaccines and immunization: Dengue.