Ketika mengalami infeksi kulit, terdapat beragam cara rumahan yang dipercaya bisa dilakukan untuk mengatasinya. Mandi bisa menjadi salah satu cara untuk mengembalikan kelembapan pada kulit kering akibat infeksi atau eksim.
Ada beberapa jenis mandi yang dianggap dapat meringankan gejala kulit infeksi dan eksim. National Eczema Association, Amerika Serikat, merekomendasikan mandi oatmeal, mandi air garam, dan mandi campuran cuka.
Selain itu, ada satu jenis mandi lainnya yang juga diyakini menjadi cara mengobati infeksi kulit yaitu mandi dengan pemutih (bleach bath). Simak cara mandi dengan cairan pemutih dan efek sampingnya pada kulit.
Artikel lainnya: Berendam Pakai Bath Bomb, Amankah untuk Kesehatan Kulit?
Cara Mandi dengan Pemutih untuk Mengatasi Infeksi Kulit
Menurut American Academy of Dermatology, berikut beberapa tips mandi dengan pemutih untuk meringankan infeksi kulit:
- Gunakan cairan pemutih yang aman untuk kulit (kadar 6 persen). Pastikan pemutih tidak mengandung pewangi atau bahan lainnya.
- Gunakan pemutih secukupnya. Jika terlalu banyak, dapat mengiritasi kulit. Sebaliknya, menggunakan terlalu sedikit tidak akan membuahkan hasil. Tuang ¼-½ cup pemutih untuk bak mandi penuh, dan 1 sdm bila airnya sedikit.
- Gunakan air suam-suam kuku. Pasalnya, air panas dapat mengeringkan kulit dan menyebabkan eksim kambuh. Hindari merendam kepala ke dalam air.
- Jangan oleskan cairan pemutih langsung ke kulit.
- Berendam selama 5-10 menit. Durasi sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter kulit. Setelah itu, bilas kulit dengan air hangat tanpa sabun.
- Tepuk-tepuk kulit dengan lembut menggunakan handuk. Jika eksim atau infeksi membutuhkan obat, segera oleskan setelah mandi. Aplikasikan pula pelembap kulit.
Artikel lainnya: 5 Penyakit Kulit yang Rentan Mewabah di Musim Kemarau
Benarkah Mandi dengan Pemutih Mampu Mengatasi Infeksi Kulit?
Mandi dengan pemutih dianggap dapat meredakan peradangan, melembapkan kulit, membunuh kuman, dan mengurangi jumlah bakteri di kulit. Jadi, risiko infeksi bisa ditekan.
Menurut penelitian di jurnal Pediatrics (American Academy of Pediatrics), anak-anak dengan eksim yang memakai pemutih untuk mandi secara rutin memiliki risiko lebih kecil untuk terkena infeksi bakteri sekunder (seperti infeksi Staphylococcus).
Metode mandi ini juga menurunkan keparahan gejala pada anak-anak dalam studi tersebut.
Melansir Health Central, metode mandi dengan cairan pemutih sudah digunakan pada zaman perang. Pemutih dianggap membantu membersihkan dan mencegah infeksi luka.
Di sisi lain, dr. Theresia Rina Yunita menjelaskan, “Cairan pemutih dapat memicu iritasi kulit pada sebagian orang. Ini dibuktikan pada penelitian yang dipublikasikan di jurnal Annals of Allergy, Asthma & Immunology. Tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam efektivitas mandi menggunakan cairan pemutih dibandingkan dengan air biasa.”
Sebelum mandi dengan pemutih, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter kulit. Hal ini penting untuk menyesuaikan dengan kondisi kulit dan menghindari keluhan lain yang mungkin akan muncul.
Gunakan Live Chat dokter kulit untuk konsultasi lebih cepat. Dapatkan tips perawatan kulit lainnya di Klikdokter.
(FR/JKT)