Mungkin Anda sudah tahu bahwa penyebab kusta adalah bakteri Mycobacterium leprae. Namun, ada pula yang mengatakan bahwa binatang armadillo juga dapat menularkan kusta. Benarkah demikian?
Apa itu kusta? Menurut dr. Nitish Basant Adnani, BMedSc, MSc, kusta adalah penyakit infeksi bakteri. Penyakit yang juga dikenal dengan nama Penyakit lepra ini berkaitan dengan berbagai perubahan pada kulit.
Bagi orang yang terinfeksi bakteri penyebab kusta, jarak dari waktu awal terinfeksi sampai munculnya gejala bisa cukup lama, yakni 5-20 tahun pada beberapa kasus. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, yakni kelainan persarafan, kebutaan, dan kecacatan pada kaki serta tangan.
Kkusta bisa ditangani dengan baik melalui pengobatan rutin selama periode waktu yang ditentukan, bergantung dari jenis kusta yang dialami. Hanya saja, jika deteksinya terlambat, kusta dapat menyebabkan kecacatan dan menularkan orang sekitar melalui kontak kulit yang lama dan erat.
Artikel Lainnya: Deteksi Dini Penyakit Kusta Agar Terhindar dari Kecacatan
Benarkah hewan armadillo bisa menularkan kusta?
Dilansir dari CNN, ada satu kasus menarik di Amerika Serikat (AS), terjadi beberapa tahun yang lalu. Seorang wanita berusia 81 tahun mengeluhkan keluhan kulit kering di lengannya kepada dermatolog di Mississippi.
Setelah dilakukan pemeriksaan, hasilnya wanita tersebut menunjukkan gejala kusta. Kasus ini tergolong mengejutkan karena tiap tahunnya hanya 150 penduduk AS yang terinfeksi kusta. Pada kebanyakan kasus, orang-orang yang terpapar air liur dari orang yang terinfeksi kusta biasanya didapat dari aktivitas traveling, seperti ke Afrika atau Asia, di mana terjadinya penyakit ini lebih umum. Namun, wanita itu tidak melakukan perjalanan yang tempat-tempat yang rentan penyakit kusta.
Sebuah studi yang dipublikasikan di “New England Journal of Medicine” mungkin memberikan jawaban akan misteri penyebab kusta wanita di atas: armadillo. Hewan mamalia ini bisa ditemukan di 10 negara bagian AS, dan merupakan satu-satunya hewan yang diketahui dapat membawa kusta.
Sudah ada beberapa laporan anekdotal pada manusia yang pernah menangani, membunuh atau memakan armadillo, atau secara tak langsung terpapar tanah saat berkebun. Dan bisa jadi tanah tersebut adalah tempat armadillo bersembunyi. Meski demikian, para ahli belum bisa mengonfirmasi apakah binatang ini benar-benar bisa menularkan kusta kepada manusia.
Artikel Lainnya: Mengungkap Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Kusta
Studi ini menganalisis genom bakteri penyebab kusta yang dikumpulkan dari tujuh pasien dan satu armadillo. Setelah mengidentifikasi jenis bakteri tertentu, mereka membandingkannya dengan kelompok yang lebih besar dari orang yang terinfeksi dan armadillo dari seluruh dunia. Dari 50 pasien dan 33 armadillo yang diteliti, sebanyak 25 pasien dan 28 armadillo berbagi strain bakteri kusta yang identik secara genetik. Tak hanya itu, setidaknya 8 dari 25 pasien membawa strain tersebut berkontak dengan armadillo.
"Sulit untuk menunjukkan hubungan sebab akibat tertentu," kata Richard Truman, Ph.D., salah satu penulis utama penelitian tersebut sekaligus kepala penelitian mikrobiologi di National Disease Programme National, AS, seperti dikutip dari CNN.
Namun, Richard menambahkan, kemungkinan manusia tertular kusta dari armadillo adalah 1 dari 10.000. Populasi armadillo di AS sendiri diperkirakan berjumlah 30-50 juta. Studi mengatakan, di beberapa area tertentu, terdapat kasus kusta hingga 15 persen.
Meski di AS, kusta sudah dikategorikan sebagai penyakit langka, tapi penduduk dan ahli medis tetap harus waspada akan penyakit ini. John Abide, MD, dermatolog asal AS menganjurkan penduduk untuk tidak menyentuh, menangani, mengonsumsi, serta menjauhi buah tangan yang terbuat dari bangkai armadillo.
Memang, armadillo tidak hidup di Indonesia. Namun, mengingat kusta adalah penyakit menular, pencegahan tetap harus dilakukan. Jagalah daya tahan tubuh Anda dengan menjalankan pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bergizi lengkap. Tak hanya itu, jaga dan tingkatkan terus kebersihan diri dan lingkungan. Jika Anda merasakan gejala kulit yang tidak biasa atau kering yang mengganggu, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
[RN/ RVS]