Cacar air merupakan jenis penyakit kulit yang dapat terjadi pada semua usia, khususnya anak-anak. Penyakit ini kerap dianggap sebagai momok lantaran sangat mudah menular dan sering menimbulkan bekas luka di kulit.
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Gejala awalnya berupa demam, diikuti dengan timbulnya lenting-lenting kulit yang berisi cairan jernih. Lenting yang terjadi akibat cacar air biasanya mulai timbul di daerah dada dan perut, kemudian meluas hingga ke sekujur tubuh.
Jika tidak diobati, sebenarnya cacar air akan sembuh sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu. Namun, bila diobati dengan cepat dan tepat menggunakan antivirus, waktu yang dibutuhkan untuk proses penyembuhan bisa menjadi lebih cepat.
Artikel Lainnya: Penyakit Cacar Ular Bisa Sebabkan Kematian, Mitos atau Fakta?
Cacar Air Berulang
Setelah mengalami cacar air, tubuh Anda akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap infeksi virus penyebab penyakit tersebut. Dengan demikian, umumnya cacar air tidak akan terjadi lebih dari sekali. Namun di balik itu, ternyata terdapat beberapa penelitian yang menemukan kasus cacar air berulang pada orang-orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah.
Berlandas pada penelitian tersebut, Anda berarti memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk terkena cacar api (herpes zoster) bila sebelumnya sudah pernah mengalami cacar air (varicella zoster).
Hal itu bisa terjadi karena setelah sembuh dari cacar air, virus varicella tidak sepenuhnya hilang dari tubuh, melainkan “bersembunyi” di dalam sistem saraf. Bila daya tahan tubuh melemah – misalnya karena sakit atau kelelahan – virus tersebut akan aktif dan menimbulkan cacar api.
Gejala cacar api mirip dengan cacar air, yaitu demam dan muncul lenting-lenting di kulit. Hanya saja, lenting akibat cacar api tak akan menyebar ke seluruh tubuh, melainkan mengikuti daerah persarafan tempat virus tersebut bersembunyi. Jadi, lenting pada kasus cacar api dapat muncul hanya pada sebagian sisi tubuh, misalnya di dada kiri, sekitar mata kanan atau di daerah pinggang kiri saja.
Tidak hanya itu, lenting yang timbul pada kasus cacar api juga tak seluas lenting akibat cacar air. Namun demikian, cacar api lebih menyiksa. Ini karena cacar api biasanya menimbulkan keluhan nyeri seperti terbakar atau tersayat pisau, sekalipun penyakit tersebut dinyatakan sembuh oleh dokter. Nyeri akibat cacar api dapat bertahan selama enam hingga dua belas bulan.
Artikel Lainnya: Langkah Tepat Mengobati Cacar Air pada Orang Dewasa
Kiat Mencegah Cacar Air
Tindakan yang paling efektif mencegah cacar air adalah dengan melakukan vaksinasi varicella. Vaksin ini dapat diberikan sebanyak dua kali pada anak berusia satu tahun ke atas maupun orang dewasa, dengan rentang jarak satu hingga dua bulan. Vaksinasi varicella memberi perlindungan terhadap cacar air lebih dari 90%.
Selain melakukan vaksinasi, Anda juga diwajibkan untuk menghindari kontak dengan orang yang sedang mengalami cacar air. Ini karena virus cacar air dapat menular melalui udara, sehingga sekadar berdekatan dengan penderita sudah dapat membuat Anda tertular penyakit tersebut. Jika terpaksa berdekatan dengan penderita cacar, gunakanlah masker untuk menurunkan risiko penularan virus.
Kesimpulannya adalah, cacar air bisa terjadi lebih dari sekali dan berubah menjadi cacar api. Agar tak mengalami keduanya, lakukanlah tindakan pencegahan yang tepat. Namun jika sudah terlanjur terkena, jangan ragu untuk segera mengunjungi dokter dalam tiga hari pertama setelah muncul lenting-lenting di kulit.
[NB/ RVS]