Cuci muka adalah salah satu kunci penting untuk kulit sehat. Berbagai jenis sabun cuci muka diformulasikan sedemikian rupa untuk mengangkat kotoran dengan maksimal.
Namun, ada kalanya tiba-tiba sabun cuci muka habis. Nah, apakah kamu salah satu yang suka cuci muka dengan sabun mandi?
Jika ya, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut. Pemakaian sabun mandi untuk wajah justru dapat merusak kecantikan kulit.
Berikut beberapa efek sabun mandi untuk wajah yang merusak kulit:
1. Merusak Keseimbangan pH Kulit
Efek sabun mandi untuk wajah yang pertama adalah merusak keseimbangan pH kulit wajah.
Kulit wajah memiliki pH asam, yaitu sekitar 4-5, yang bertindak seperti penghalang terhadap patogen berbahaya seperti bakteri, virus, dan polutan agar tidak memasuki kulit.
Sayangnya, pH sabun mandi bersifat basa, yaitu sekitar 8-10. Cuci muka dengan sabun mandi dapat mengubah pH kulit wajah menjadi basa, sehingga mengiritasi mantel pelindung dan menyebabkan kerusakan di dalamnya. Akibatnya, masalah kulit seperti jerawat akan muncul.
Artikel lainnya: Mengenal pH Balance pada Skincare dan Manfaatnya Bagi Kulit
2. Merusak Struktur Kulit
Lapisan terluar kulit dikenal sebagai stratum korneum. Lapisan ini bertanggung jawab untuk mengatur skin barrier agar fungsi pelindungnya berjalan dengan baik dan kulit terlindungi dari kerusakan.
Beberapa penelitian telah menunjukkan, efek sabun mandi untuk wajah dapat mengubah struktur stratum korneum dan merusak skin barrier kulit.
3. Kulit Lebih Kering
Meskipun efektif membersihkan kotoran, sabun mandi juga cenderung mengikis lemak kulit. Bila digunakan pada wajah, sabun mandi memengaruhi kemampuan hidrasi kulit wajah, yakni membuatnya lebih kering.
Bahan kimia di dalam sabun mandi seperti surfaktan, triclosan, alkali, dan pewarna tertentu dapat mengeringkan dan merusak kulit.
Dalam jangka panjang, sering menggunakan sabun mandi untuk wajah dapat mempercepat pengelupasan kulit sehingga menyebabkan keriput.
4. Memengaruhi Bakteri Baik pada Kulit
Kulit wajah secara normal memiliki bakteri baik untuk menjaga tingkat keasaman dan mengendalikan patogen berbahaya. Nah, surfaktan yang terkandung di dalam sabun mandi dapat menurunkan keasaman kulit dan membunuh banyak bakteri baik.
Ketika kadar bakteri baik di kulit wajah tidak seimbang, kulit tidak dapat melindungi dan menyembuhkan kondisi sendiri sebagaimana mestinya. Akibatnya, banyak permasalahan pada kulit wajah akan timbul.
Artikel lainnya: Pilih Sabun Cuci Muka dengan Asam Amino, Apa Manfaatnya?
5. Wajah Mudah Iritasi
Efek samping sabun mandi untuk wajah lainnya adalah kulit gampang iritasi. Ketika skin barrier terganggu, berbagai bakteri dan polutan dapat menembus ke lapisan kulit yang lebih dalam dan menyebabkan kerusakan kulit jangka panjang.
Di lapisan yang lebih dalam itu, kandungan berbahaya dari sabun mandi dapat bersentuhan dengan ujung saraf dan memicu respons kekebalan tubuh. Ini menimbulkan rasa gatal, peradangan, dan iritasi di kulit.
6. Dapat Memicu Alergi
Sabun mandi dapat menjadi pencetus alergi bagi beberapa orang yang memiliki kulit sensitif terhadap bahan kimia tertentu, terutama sabun antibakteri yang mengandung bahan kimia keras seperti detergen, pewangi, dan pewarna.
Bahan-bahan kimia ini dapat dianggap sebagai alergen bagi kulit dan menyebabkan timbulnya rasa gatal dan kemerahan.
Bagi kamu yang memiliki kulit sensitif dan riwayat alergi, hindari penggunaan sabun mandi untuk wajah agar tidak terjadi reaksi alergi.
7. Memperparah Penyakit Kulit
Jika kamu memiliki masalah kulit seperti jerawat dan eksim, sebaiknya jangan cuci muka dengan sabun mandi.
Bahan kimia sabun mandi dapat merusak skin barrier, memengaruhi bakteri baik, dan mengikis minyak alami kulit. Hal ini semua dapat membuat jerawat di wajah lebih gampang muncul.
Lalu, skin barrier kulit yang lemah dan kandungan surfaktan yang keras pada sabun mandi juga merusak bagian sensitif pada kulit. Penderita eksim dapat mengalami kekambuhan ketika menggunakan sabun mandi untuk wajah.
Artikel lainnya: Cuci Muka Pagi Hari, Pakai Sabun atau Air Saja?
Tetaplah cuci muka dengan facial wash sesuai jenis kulit. Jangan nekat cuci muka dengan sabun mandi yang malah bisa berujung kerusakan kulit!
Dapatkan tips kecantikan kulit lainnya di aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa langsung konsultasi ke dokter kulit lewat fitur Tanya Dokter.
(FR/JKT)
- Wolf, R., Parish, L. C. (2012). Effect of soaps and detergents on epidermal barrier function.
- Danby, S. G., Wigley, A., Tierney, N., Martin, K., Stamatas, G., & Cork, M. J. (n.d). Soap-induced damage to the stratum corneum arises as a result of elevated proteolytic degradation of corneodesmosomes.
- Lemery, E., Briançon, S., Chevalier, Y., et al. (2015). Surfactants have multi-fold effects on skin barrier function.
- Jeppu, U., Kaur, H., Kotian, S. (2017). Comparison of normal resident flora on the face of medical students who use and who do not use cosmetics.
- Ak, M.(2019). A comprehensive review of acne vulgaris.
- Shaughnessy, C.N., Malajian, D., Belsito, D.V. (2014). Cutaneous delayed-type hypersensitivity in patients with atopic dermatitis: reactivity to surfactants.