Dunia kecantikan sempat ramai dengan penjualan masker kefir yang meningkat. Beberapa influencer pun mengulas penggunaan masker kefir dan membagikannya lewat blog hingga video di YouTube.
Masker kefir ini dipercaya dapat membuat kulit lebih halus, bercahaya, serta bebas dari jerawat.
Pada umumnya, masyarakat mengonsumsi kefir untuk mengatasi sakit perut, sembelit, intoleransi laktosa, hingga kolesterol tinggi. Selain itu, kefir digunakan untuk mengurangi tingkat bakteri Helicobacter pylori yang terdapat dalam bisul.
Kefir itu sendiri mengandung bakteri dan ragi yang tumbuh secara aktif, sehingga menghasilkan produksi enzim dan bahan kimia yang memengaruhi pencernaan jika dikonsumsi.
Makanan yang mengandung probiotik seperti kefir juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah kulit yang disebabkan peradangan.
Walaupun bermanfaat, kamu tetap perlu waspada dengan kemungkinan efek samping yang ditimbulkan. Apa saja, sih, bahaya masker kefir yang harus diperhatikan?
Efek Samping dan Bahaya Masker Kefir
Masker kefir yang endapannya mengandung bakteri baik dipercaya dapat menstimulasi produksi kolagen dalam tubuh. Hal ini membantu mengatasi keluhan garis halus dan keriput di wajahmu.
Menurut British Journal of Dermatology, bakteri dalam kefir dapat memiliki pengaruh besar karena akan memproses lemak yang berfungsi untuk melembapkan kulit.
Probiotik dalam masker kefir juga membantu kulit tetap terhidrasi dengan baik, sehingga menghambat penuaan dini.
Artikel Lainnya: Ini Waktu Terbaik untuk Menggunakan Masker Wajah
Meski demikian, ternyata masker kefir memiliki efek samping yang dapat langsung kamu rasakan saat pemakaian pertama.
Efek samping menggunakan masker kefir untuk pertama kali, dan yang paling sering dirasakan, adalah gatal-gatal. Ini terjadi karena bakteri baik dan asam laktat sedang bekerja di wajahmu.
Namun, reaksi pada kulit tiap orang bisa berbeda-beda. Karena beberapa wanita tidak merasakan efek negatif berupa gatal-gatal saat memakai masker kefir.
Di samping gatal-gatal, kemungkinan bahaya penggunaan masker kefir adalah kulit jadi perih dan sedikit merah. Hal ini bisa saja terjadi pada orang-orang dengan kulit sensitif.
Bisakah Efek Negatif Masker Kefir Dicegah?
Sekarang kamu sudah tahu, ‘kan, apa kemungkinan bahaya penggunaan masker kefir? Nah, untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan, ada cara yang bisa kamu terapkan.
Oleskan masker kefir tipis-tipis pada daerah kulit yang tidak mudah terhapus, contohnya punggung tangan, kemudian tunggu sampai lima menit. Ulangi dua kali sehari. Bila muncul reaksi seperti kemerahan dan gatal, sebaiknya produk tersebut tidak digunakan.
Maka dari itu, kamu yang punya kulit sensitif disarankan untuk lebih tipis dalam mengaplikasikan masker kefir ke wajah dan jangan terlalu sering. Sekitar 1-3 kali seminggu sudah cukup.
Tidak perlu khawatir, karena rasa perih saat penggunaan hanya bersifat sementara. Hal itu terjadi karena asam laktat merangsang pergantian kulit baru. Kamu pun tidak akan merasa perih lagi di penggunaan masker kefir berikutnya.
Walau begitu, probiotik seperti kefir sebaiknya tidak dijadikan sebagai pengobatan utama untuk masalah kulit. Jadi, cukup sebagai penunjang saja.
Artikel Lainnya: 11 Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat di Wajah
Produk kecantikan yang mengandung probiotik atau kefir memang menggoda untuk dicoba. Namun, kamu juga perlu mengontrol penggunaannya agar terhindar dari efek samping.
Pastikan pula masker kefir yang kamu beli teruji di laboratorium resmi, agar kulitmu terhindar dari iritasi dan gatal-gatal.
Apabila sudah terjadi efek samping, konsultasikan segera dengan dokter kulit. Kamu juga dapat bertanya kepada dokter kulit melalui fitur Tanya Dokter.
Jangan lupa, baca artikel kesehatan yang terbaru dan tepercaya dengan download aplikasi KlikDokter. Yuk, #JagaSehatmu selalu!
[RS]