Panas matahari yang terik membuat seseorang rentan mengalami kulit terbakar matahari, terlebih bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan tropis.
Bergantung dari tipe kulit, efek terbakar matahari ini dapat menyebabkan timbulnya luka bakar ringan. Gejalanya berupa kulit kemerahan, kering mengelupas, perih, dan panas.
Umumnya, gejala kulit terbakar matahari ini dapat hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari dan tidak berakibat serius. Namun, hal-hal dan kebiasaan yang Anda lakukan justru bisa memperparah gejala tersebut.
Oleh karena itu, hindarilah hal-hal berikut pada kulit yang terbakar matahari.
1. Menggunakan Pakaian yang Ketat pada Kulit yang Terbakar
Normalnya, tubuh akan merespons trauma dengan meningkatkan peredaran darah ke area tersebut guna membantu penyembuhan. Hal ini akan menghasilkan kemerahan dan sensasi hangat di area terkait.
Apabila Anda menggunakan pakaian ketat pada kulit yang terbakar matahari, proses tersebut tidak akan berlangsung optimal. Kondisi yang justru akan muncul adalah pembengkakan hingga melepuh.
2. Mengoleskan Petroleum Jelly pada Kulit yang Terbakar
Petroleum jelly dapat menahan panas pada kulit, sehingga tidak baik untuk kulit yang terbakar. Oleh karena itu, hindari penggunaan gel ini pada kulit yang terbakar matahari.
Sebagai gantinya, gunakan produk lidah buaya yang memiliki sifat mendinginkan dan antiradang.
Artikel lainnya: Apakah Sinar Matahari Baik untuk Imunitas Kulit?
3. Meletakkan Es Batu pada Kulit yang Terbakar
Meletakkan es batu secara langsung pada kulit yang terbakar matahari tidak dianjurkan. Akan lebih baik bila Anda menggunakan handuk dingin yang lembap untuk ditempelkan pada kulit yang terbakar.
Bila dilakukan selama 10–15 menit beberapa kali dalam sehari dan diikuti dengan penggunaan pelembap, proses penyembuhan bisa berlangsung lebih cepat.
4. Mandi Air Panas
Air panas dapat menambah iritasi kulit yang telah rusak akibat terbakar sinar matahari. Oleh sebab itu, mandilah dengan air dingin yang dapat membantu meringankan peradangan.
Segera setelah mandi, keringkan dengan menepuk handuk secara perlahan agar kelembapan tidak hilang. Setelah itu, aplikasikan pelembap untuk menahan air pada kulit dan meringankan kekeringan pada kulit.
5. Memecahkan Lepuh yang Ada
Lepuh merupakan respons alami tubuh untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah infeksi. Dengan memecahkan lepuh, risiko infeksi dan nyeri akan meningkat.
Apabila lepuh pecah dengan sendirinya, bersihkan dengan sabun yang lembut dan air. Aplikasikan pula krim antibiotik dan tutup lepuh yang pecah tersebut dengan perban kasa yang tidak melekat.
Artikel lainnya: Bahaya Sinar UV bagi Kulit
6. Menggaruk atau Mencoba Melepaskan Kulit yang Mengelupas
Kulit yang mengelupas pertanda bahwa proses penyembuhan dimulai. Dengan menggaruk atau mencoba melepaskan, kondisi kulit malah akan bertambah parah.
Lebih baik biarkan mengelupas secara alami. Tambahkan pelembap untuk membantu proses penyembuhan.
7. Kurang Minum
Pada kulit yang terbakar matahari, risiko dehidrasi akan meningkat karena cairan tubuh dibawa ke permukaan kulit dan hilang.
Karena itu, orang yang mengalami luka bakar perlu memperbanyak konsumsi cairan daripada biasanya agar terhindar dari risiko tersebut.
8. Menggunakan Produk yang Mengandung Alkohol
Alkohol dapat menghilangkan minyak alami kulit. Saat dioleskan pada kulit yang terbakar matahari, proses penyembuhan akan mengalami hambatan.
Apabila Anda mengalami kulit terbakar oleh sinar matahari, segera hindari paparan matahari. Berlama-lama di bawah sinar matahari akan memperparah gejala yang telah timbul.
Jika dalam beberapa hari gejala tak kunjung membaik, segera konsultasikan keluhan Anda ke dokter spesialis kulit.
Ingin tahu cara mengatasi kulit yang terbakar matahari? Anda bisa bertanya kepada dokter melalui Live Chat. Baca juga artikel kesehatan yang menarik lainnya di aplikasi KlikDokter.
[RS]