Diam-diam, penyakit kusta masih mengancam banyak orang di tanah air. Penyakit ini sering kali tidak terdeteksi sehingga menyebabkan komplikasi. Komplikasinya tak main-main, bisa sampai sebabkan kecacatan seumur hidup dan hilang nyawa.
Tahukah Anda, pada minggu terakhir bulan Januari setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kusta Sedunia. Momen ini dimanfaatkan sebagai momentum untuk para penderita kusta yang masih butuh perhatian. Pasalnya, mereka sering kali dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Sekilas tentang Penyakit Kusta
Kusta juga dikenal sebagai penyakit lepra atau penyakit Hansen atau Morbus Hansen. Penyakit kulit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular lewat kontak langsung dengan penderita atau bisa juga lewat pernapasan.
Meski demikian, penularannya tidak segampang itu—harus melalui kontak lama dan berulang untuk kuman bisa berpindah.
Gejala awal yang dapat timbul berupa bercak pucat atau kemerahan di kulit dan mati rasa. Bisa juga muncul benjolan dan luka yang mati rasa dan kelemahan otot.
Artikel lainnya: Yuk, Kenali Bakteri Penyebab Kusta
Komplikasi Kusta yang Sama Sekali Tak Boleh Diremehkan
Karena gejala kusta berupa mati rasa atau baal, penyakit ini sering tidak disadari penderita hingga muncul komplikasi. Berikut ini adalah komplikasi kusta yang harus diwaspadai.
1. Kerusakan Saraf
Komplikasi paling parah penyakit kusta adalah rusaknya saraf secara permanen. Ini merupakan akibat bakteri yang menyerang saraf bagian tepi, terutama saraf pada wajah, tangan dan kaki.
Kondisi tersebut membuat penderitanya tidak dapat merasakan nyeri dan suhu. Bukan tak mungkin penderita tanpa sadar melukai dirinya dengan benda tajam atau membakar dirinya.
Kerusakan saraf juga memengaruhi kulit sekitarnya. Ini membuat kulit menjadi kering, timbul borok, serta rambut di sekitarnya ikut rontok.
2. Kerusakan Mata
Seperti yang dijelaskan pada poin sebelum, kusta menyerang saraf yang ada di wajah, termasuk yang saraf mata. Keadaan ini mengakibatkan penderitanya menjadi sulit untuk menutup mata (lagoftalmus).
Kurangnya sensitivitas pada mata dapat menimbulkan katarak, keratitis, dan glaukoma yang bisa menyebabkan kebutaan.
3. Kerusakan pada Wajah dan Hidung
Lapisan mukosa pada hidung bisa mengering dan mati rasa akibat kerusakan saraf. Akibatnya, hidung jadi tersumbat dan terjadi mimisan kronis.
Infeksi sekunder juga bisa terjadi di hidung, sehingga tulang rawan mengalami pengikisan, membuat bentuk hidung tak lagi normal.
Kerusakan pada wajah juga bisa terjadi, yaitu timbul seperti benjolan dan pembengkakan permanen.
Artikel lainnya: Mengapa Kusta Bisa Bikin Anggota Badan Copot?
4. Kecacatan pada Tangan dan Kaki
Akibat kerusakan saraf secara terus-menerus dan menjadi permanen, kondisi ini menyebabkan kelumpuhan pada otot tangan dan kaki. Kemudian, jari-jari bisa berubah bentuk menjadi tertekuk atau bengkok, susah diluruskan, dan tak lagi mampu mengangkat bagian depan kaki.
Infeksi sekunder juga dapat timbul, sehingga menyebabkan penyerapan dan pengikisan pada tulang dan jaringan sekitar. Perlahan, jari tangan dan kaki akan hilang.
5. Kerusakan Ginjal
Jika infeksi sudah masuk ke aliran darah, kerusakan ginjal dapat terjadi. Kerusakan yang dimaksud adalah terjadinya peradangan pada bagian ginjal yang memiliki fungsi sebagai penyaring dan pembuang cairan berlebih. Kerusakan yang terus-terusan terjadi dapat membuat penderitanya mengalami gagal ginjal.
6. Infertilitas
Pada penderita pria, infertilitas dan impotensi dapat terjadi. Hal ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang dapat menurunkan hormon testosteron dan produksi sperma.
Komplikasi penyakit kusta adalah hal yang serius, karena sifatnya bisa permanen dan sebabkan kecacatan seumur hidup. Waspadai bila gejala bercak putih atau kemerahan yang baal, lalu segera periksakan diri ke dokter. Untuk info lebih lanjut tentang gejala kusta, chat langsung 24 jam dengan dokter lewat aplikasi KlikDokter. Download-nya gratis, lo!
(RN/AYU)