Pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dipastikan batal mengikuti kejuaraan Korea Open 2018 karena kondisi Apriyani yang mengalami cedera kulit telapak kaki robek. Meski Apriyani sehari-harinya berlatih dan bertanding dengan memakai sepatu, mengapai cedera seperti ini tetap bisa terjadi?
Dilansir dari situs resmi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Apriyani mengalami luka robek pada kulit telapak kaki kanannya sejak mengikuti kejuaraan Japan Open 2018 dua pekan lalu. Dia mendapatkan perawatan sementara, selama turnamen Japan Open menuju Tiongkok Open. Namun pada akhirnya luka tersebut tak bisa ditahannya lagi. Akibatnya, ia dan pasangannya Greysia dipastikan tak bisa tampil di Korea Open yang akan dimulai pekan ini.
"Semalam Apri memberi tahu saya kalau kulit kakinya robek. Setelah dia kirim foto kondisi lukanya ke saya, ternyata area sobeknya cukup besar. Kalau dipaksakan akan lebih parah jadinya. Kemudian, saya anjurkan lebih baik mundur saja dari Korea Open," ujar Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI, Eng Hian.
Anjuran tersebut bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, olahraga bulu tangkis sangat membutuhkan kaki yang fit karena selain tangan, kaki yang cekatan adalah senjata utama. Jika kulit telapak kaki robek, tentu saja akan menghambat gerakan kaki atau biasa disebut footwork. Sebetulnya, apa penyebab terjadinya kondisi ini, terutama pada Apriyani yang pastinya sehari-hari saat berlatih dan bertanding menggunakan sepatu yang memadai?
Penyebab kulit telapak kaki robek
Kulit telapak kaki yang robek kemungkinan besar disebabkan karena seseorang melakukan aktivitas tanpa mengenakan alas kaki. Meski begitu, ternyata kondisi ini juga bisa terjadi pada seseorang yang memakai sepatu dan melakukan aktivitas terlalu berat, yang berujung pada terjadinya iritasi pada kulit telapak kaki—dan ini ternyata biasa terjadi pada atlet. Luka robek ini timbul karena gesekan secara terus-menerus saat melakukan aktivitas berulang.
"Robek pada kulit telapak kaki bisa terjadi karena iritasi. Ini biasanya karena aktivitas dengan intensitas berat yang berulang yang menyebabkan gesekan. Penggunaan sepatu dan kaus kaki turut menjadi penyebab, karena biasanya kondisi telapak kaki lembap dan berjamur, sehingga ini memperberat kondisi iritasi di kaki," ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.
Selain itu, kulit telapak kaki juga bisa robek akibat trauma atau benda tajam. Di sisi lain, penebalan kulit atau yang biasa disebut kapalan juga bisa menimbulkan robekan pada kulit telapak kaki.
Luka pada kulit kaki sering kali diabaikan karena letaknya. Walau begitu, luka seperti ini tetap perlu mendapatkan penanganan yang tepat (meski Anda bukanlah seorang atlet). Jika tidak, luka bisa menjadi sarang infeksi yang bisa menyebabkan kulit menjadi bengkak, kemerahan, nyeri, berair, bahkan bernanah. Jika sudah demikian, tentu penanganan akan semakin sulit dilakukan.
Cara penanganan untuk robek kulit telapak kaki
Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, mengunjungi dokter sesegera mungkin adalah pilihan bijak saat kulit telapak kaki robek. Luka robek yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan terjadinya infeksi dan proses penyembuhan yang tidak optimal.
Sementara itu, dalam menangani luka robek itu sendiri, perlu dipastikan bahwa:
- Luka dibersihkan dengan antiseptik, sehingga bersih sampai ke luka bagian dalam
- Melakukan pencegahan terjadinya infeksi.
- Jika luka kotor, maka diperlukan suntik anti tetanus.
Jika telapak kaki mulai terasa nyeri, Anda bisa mengompresnya dengan air hangat. Kulit telapak kaki robek, seperti yang dialami atlet bulu tangkis Apriyani Rahayu, bisa membuat aktivitas menjadi tergenggu. Jika cedera ini semakin parah, jangan ragu untuk menemui dokter supaya mendapatkan penanganan yang tepat.
[RN/ RVS]