Di antara berbagai prosedur kecantikan, suntik filler masih menjadi salah satu tindakan favorit yang dilakukan oleh banyak orang.
Menurut data dari The American Society of Plastic Surgeons, terdapat sekitar 2,6 juta tindakan filler pada tahun 2016.
Tren suntik filler memang masih digandrungi sebagai suatu tindakan yang minimal invasif.
Tindakan ini pun memberikan hasil yang maksimal, khususnya jika dilakukan dengan benar.
Kendati begitu, terdapat bahaya suntik filler yang sebaiknya Anda waspadai. Simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Suntik Filler?
Filler adalah tindakan penyuntikan bahan serupa gel ke bawah kulit, yang bertujuan untuk menambah isi.
Suntik filler dapat dilakukan untuk mengoreksi berbagai masalah, umumnya yang muncul di wajah.
Bahan filler terdiri dari bahan sintetis maupun alami. Salah satu bahan yang sering digunakan adalah asam hialuronat.
Senyawa ini adalah bahan alami pada kulit yang berperan untuk menjaga kelembapan dan memberikan volume pada kulit.
Bergantung dari jenisnya, biasanya filler asam hialuronat dapat bertahan paling tidak 6 bulan hingga akhirnya dapat terserap kembali oleh tubuh.
Saat disuntikkan, filler biasanya dicampurkan dengan obat anestesi untuk mengurangi rasa nyeri.
Artikel Lainnya: Kecanduan Suntik Filler, Adakah Efek Sampingnya?
Selain dengan asam hialuronat, bahan filler juga bisa berasal dari calcium hydroxylapatite, poly-L-lactic acid, polymethyl methacrylate, dan lemak autolog (lemak ditransplantasikan dari area tubuh).
Calcium hydroxylapatite atau juga disebut hydroxyapatite merupakan bahan mineral alami yang ada di tulang manusia. Bahan ini sering digunakan oleh dokter gigi dan bedah plastik.
Sementara itu, poly-L-lactic acid merupakan bahan sintetis yang bertujuan untuk merangsang produksi kolagen. Filler jenis ini sedikit berbeda, karena membutuhkan waktu agar terlihat hasilnya.
Bagaimana dengan polymethyl methacrylate? Filler yang berasal dari polymethyl methacrylate bersifat semi-permanen. Durasi ketahanannya dapat lebih lama dibandingkan jenis filler lainnya.
Namun, bahaya filler jenis ini bisa menimbulkan efek samping berupa benjolan.
Manfaat Filler Secara Umum
Secara umum, suntik filler yang dilakukan dengan cara yang tepat bisa memberikan beragam manfaat sebagai berikut:
-
Menghaluskan Kerutan
Suntik filler dapat membantu menghaluskan kerutan yang telah terbentuk, semisal pada area mata, dahi, atau sekitar bibir.
-
Menambah Volume Kulit Wajah
Suntik filler dapat membantu menambah volume di bagian wajah yang tampak cekung, seperti di bawah mata atau pipi.
-
Mengoreksi Area Wajah Tertentu
Suntik filler bisa membantu mengoreksi area wajah tertentu, seperti pada bibir, hidung atau lipatan nasolabial. Selain itu, filler juga bisa bermanfaat untuk mengoreksi bekas jerawat.
-
Peremajaan Tangan
Tak hanya pada wajah, filler juga bisa digunakan untuk meremajakan tangan yang terdampak efek penuaan.
Artikel Lainnya: Apa Fat Transfer Lebih Aman dari Filler Payudara?
Efek Samping Filler yang Wajib Diwaspadai
Menurut American Academy of Dermatology, berikut adalah beberapa efek samping atau bahaya filler yang bisa saja muncul:
1. Kebiruan
Setelah tindakan filler, dapat terjadi efek samping berupa kebiruan. Hal ini disebabkan oleh adanya trauma pada jaringan lunak sekitar. Namun, biasanya kebiruan ini akan hilang dengan sendirinya.
Bila masih ragu, konsultasikan kepada dokter untuk memastikannya.
2. Risiko Infeksi
Infeksi muncul karena terdapat peradangan pada kulit yang telah diinjeksi. Biasanya pengobatan berupa salep sampai tablet minum.
Pada pasien dengan riwayat infeksi herpes, keburukan dari pemakaian filler yang bisa muncul adalah reaktivasi virus.
3. Granuloma
Granuloma adalah tonjolan pada kulit yang disebabkan oleh proses radang, dan bisa terjadi setelah proses filler di lokasi injeksi.
4. Kebutaan
Kebutaan dapat terjadi apabila filler yang masuk menyumbat bagian pembuluh darah yang memperdarahi saraf penglihatan.
Efek samping lain yang dapat terjadi, yaitu kemerahan, bengkak, nyeri, gatal, serta ruam pada kulit.
Tak hanya itu, ada pula bahaya filler yang harus diwaspadai, misalnya cedera pada pembuluh darah.
Penelitian yang dimuat di Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology melaporkan, kebutaan terjadi pada sekitar 50 kasus usai melakukan tindakan di area bawah mata dan hidung.
Senada dengan itu, American Society of Plastic Surgeons melaporkan bahwa 43% suntik filler di area pipi dan 30% suntik filler di bibir juga memungkinkan timbulnya efek bengkak, infeksi, dan benjolan.
Berbagai bahaya filler tersebut bisa makin tinggi jika Anda melakukannya di sembarang tempat.
Bila ingin mendapatkan manfaat suntik filler, Anda mesti melakukannya di klinik kecantikan yang tersertifikasi. Jika sembarangan, bahaya filler di atas bisa saja terjadi dan tentunya merugikan diri sendiri.
Selain itu, jangan sungkan untuk mengonsultasikannya terlebih dahulu kepada dokter melalui Live Chat di aplikasi Klikdokter.
[WA]