Membersihkan wajah merupakan salah satu cara untuk merawat kesehatan dan kecantikan wajah. Namun, alih-alih bersih dan sehat, kulit bisa menjadi bermasalah jika Anda memilih pembersih wajah yang tidak tepat.
Aktivitas membersihkan wajah dan tubuh telah dikenal dan dilakukan sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Mulai dari zaman prasejarah, di mana orang menggunakan potongan tulang dan batu serta ekstrak tumbuhan untuk membersihkan kulit – sampai menggunakan sabun yang pertama kali ditemukan oleh bangsa Sumeria pada tahun 2000 sebelum masehi.
Alasan Mengapa Sabun itu Penting
Membersihkan wajah hanya dengan air saja tidaklah cukup. Setelah seharian beraktivitas, polusi, debu, dan kosmetik yang menempel di wajah tidak semuanya larut oleh air. Dengan demikian, tidak akan optimal jika hanya membersihkan wajah dengan air.
Di sinilah sabun digunakan untuk menurunkan tegangan permukaan kulit sehingga kotoran, minyak, kosmetik, kuman, hingga sel kulit mati dapat terangkat dengan baik dari wajah. Namun, pemilihan sabun yang tepat untuk membersihkan wajah sangatlah diperlukan agar kondisi alami kulit wajah Anda dapat terjaga dengan baik.
Jenis-jenis Pembersih Wajah
Terdapat 4 jenis pembersih wajah, yaitu sabun, syntetic detergen (syndet), sabun antibakteri, dan pembersih bebas lemak. Berikut penjelasannya:
- Sabun
Sabun mengandung pH alkali sehingga sangat baik dalam membersihkan minyak dan kotoran. Namun, sabun juga turut “membersihkan” minyak alami yang berfungsi sebagai pelindung kulit. Hal ini menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, mengelupas, dan rentan mengalami iritasi.
- Syntetic Detergen (syndet)
Syntetic detergen (syndet) merupakan pembersih yang mengandung kurang dari 10% sabun. Pembersih wajah jenis ini memiliki pH yang mirip dengan pH kulit sehingga lebih bersahabat, bahkan bagi kulit sensitif sekalipun. Karena mengandung sedikit sabun dan memiliki pH yang mirip dengan kulit, pembersih jenis ini tidak membahayakan bagi minyak alami wajah. Namun demikian, pembersih jenis ini dapat tetap efektif dalam membersihkan kotoran.
- Sabun Antibakteri
Sabun antibakteri merupakan kombinasi antara sabun dengan bahan antibakteri. Sabun ini memang bermanfaat untuk membasmi kuman yang berbahaya bagi tubuh. Namun demikian, bahan antibakteri yang terkandung pada pembersih jenis ini juga dapat mengganggu keseimbangan kuman baik yang ada di kulit. Hal ini berpotensi membuat kulit menjadi kering dan teriritasi.
- Pembersih Bebas Lemak
Pembersih bebas lemak merupakan pembersih lembut yang bebas sabun sehingga aman untuk kulit sensitif dan kulit yang bermasalah. Walapun telah dibilas dengan air, pembersih jenis ini akan meninggalkan lapisan pelindung di kulit yang membuat wajah terasa licin dan lembap. Dengan demikian, pembersih jenis ini tidak hanya membersihkan, namun juga melindungi kulit.
Memilih Pembersih Wajah yang Ideal
Tidak semua jenis pembersih wajah yang dijual bebas di pasaran baik untuk kulit Anda. Terdapat jenis pembersih yang dapat membersihkan kotoran dengan baik dan yang meninggalkan rasa kesat di wajah. Namun hati-hati, rasa kesat dan bersih tersebut bukanlah yang kita inginkan.
Ketika kulit terasa kesat dan kencang, justru itulah pertanda bahwa minyak alami kulit Anda telah tergerus oleh sabun. Jadi, bagaimana memilih pembersih wajah yang baik?
Pembersih wajah haruslah dapat membersihkan kotoran dan kosmetik yang menempel di wajah dengan baik. Selain itu, produk tersebut juga harus dapat menjaga kelembapan wajah. Umumnya, produk yang baik tersebut memiliki pH yang sesuai dengan pH kulit, yakni 5,5, dan tidak mengandung surfaktan jenis sodium lauryl sulfate yang bersifat keras, namun mengandung sodium laureth sulfate yang lebih lembut.
Akan lebih baik lagi jika pembersih tersebut mengandung pelembap, sehingga dapat tetap menjaga kelembapan kulit walaupun sering mencuci wajah. Selain itu, pembersih yang baik adalah pembersih yang tidak mengandung pewangi ataupun bahan yang bersifat iritan.