Kulit

Penyebab Penyakit Campak dan Penularannya

Dimas Laksono, 01 Jan 2023

Ditinjau Oleh dr. Devia Irine Putri

Campak adalah penyakit yang berasal dari virus dan termasuk menular. Pahami penyebab campak dan penyebarannya agar kamu tidak tertular!

Penyebab Penyakit Campak dan Penularannya

Salah satu penyakit kulit yang mudah menular adalah campak. Ketika kamu terkena campak, gejala yang jelas terlihat yaitu ruam merah yang awalnya timbul di muka dan belakang kuping lalu menyebar ke dada, punggung, hingga kaki.

Gejala campak lainnya yang juga biasa muncul adalah demam tinggi, batuk, pilek, dan mata berair.

Agar kamu tidak kena campak, pahami penyebab campak dan beberapa faktor yang bisa meningkatkan penularan dan infeksi.

Penyebab Campak

Penyebab Campak

Campak disebabkan oleh virus dari famili paramyxovirus. Penyakit yang juga disebut measles atau rubeola ini bisa menyebar lewat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi maupun udara.

Virus tersebut mengakibatkan infeksi di saluran pernapasan lalu menyebar ke bagian tubuh lain. Gejala campak biasanya dimulai dengan demam tinggi, yang muncul sekitar 10-12 hari setelah terpapar virus.

Berikutnya, beberapa gejala lain yang timbul yaitu pilek, batuk, mata merah dan berair, hingga rumah merah yang menyebar.

Artikel Lainnya: Anak Sudah Vaksin, tapi Kenapa Masih Kena Campak?

Penularan Campak

Penularan Campak

Berikut ini beberapa cara penyebaran campak yang harus kamu waspadai:

1. Penyebaran Droplet di Udara

Campak bisa menular lewat lendir hidung dan tenggorokan orang yang terinfeksi. Virus campak bisa langsung menyebar ke orang lain melalui droplet saat penderita batuk dan bersin.

Tidak hanya itu, penyebaran droplet juga bisa menyebar lewat udara yang terkontaminasi. Virus campak bisa bertahan di udara hingga dua jam, jadi kamu harus hati-hati bila ada penderita campak di sekitarmu.

Menurut dr. Devia Irine Putri, ibu hamil dan menyusui juga bisa menyebarkan penyakit campak kepada bayi.

“Umumnya penyebaran ini melalui droplet, udara atau batuk. Karena itu, sebaiknya saat mengalami campak, ibu lebih menjaga jarak dengan bayi untuk menghindari risiko penularan,” jelas dr. Devia.

2. Kontak Fisik dengan Penderita Campak

Penyebaran virus campak akan cepat saat seseorang yang terinfeksi batuk dan bersin. Namun, penyebab penyakit campak menyebar juga bisa dikarenakan kontak fisik dengan penderita, misalnya berjabat tangan, memeluk, dan mencium.

World Health Organization menganjurkan ibu yang menderita campak harus membatasi kontak dekat dengan anak selama tiga hari setelah munculnya ruam.

Selain itu, ibu juga perlu membatasi aktivitas menyusui untuk mencegah bayi terinfeksi. Konsultasikan dengan dokter mengenai opsi menyusui yang aman saat kena campak.

Artikel Lainnya: Ini Pentingnya Vitamin A untuk Anak yang Kena Campak

3. Menyentuh Benda Terkontaminasi Virus

Virus campak juga bisa menempel pada furnitur dan gagang pintu. Hal ini menjadi salah satu penyebab campak menular cepat dari satu orang ke orang lain, karena benda-benda tersebut biasanya sering disentuh.

4. Berbagi Makanan dan Minuman

Selain lewat udara dan kontak fisik, ternyata penyebaran virus penyebab penyakit campak juga bisa melalui aktivitas sederhana seperti berbagi makanan dan minuman.

Saat berbagi makanan dan minuman dengan penderita campak, virus bisa menyebar lewat air liur penderita yang mungkin terdapat pada makanan dan minuman.

Penggunaan alat makan bersama juga bisa menularkan penyakit campak. Jadi, sebaiknya alat makan penderita campak dipisahkan untuk meminimalisir penyebaran virus.

Artikel Lainnya: Tidak Tertular Campak padahal Satu Ruangan, Kok, Bisa?

Setelah mengetahui penyebab penyakit campak, #JagaSehatmu dan batasi kontak dekat dengan orang yang sakit infeksi untuk mencegah penyebaran penyakit.

Kalau kamu ingin konsultasi soal vaksin campak atau merasa mengalami gejala campak, pakai fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(FR/NM)

infeksi virus
  • CDC. Diakses 2022. Transmission of Measles.
  • NHS. Diakses 2022. Measles.
  • WHO. Diakses 2022. Questions and answers on the measles outbreak in the Philippines.