Tabir surya alias sunscreen merupakan salah satu produk perawatan kulit yang wajib dipakai setiap hari. Produk ini dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang dapat merusak fungsi penghalang kulit.
Namun, tahukah kamu bahwa ada berbagai jenis tabir surya yang beredar di pasaran? Yuk, simak perbedaan chemical dan physical sunscreen, serta jenis hybrid yang perlu kamu ketahui.
1. Kandungan Bahan Aktif
Perbedaan physical vs chemical sunscreen yang pertama adalah kandungan bahan aktif di dalamnya.
Menurut Center for Dermatology & Laser Skin Surgery, tabir surya physical umumnya mengandung bahan berbasis mineral, yakni zinc oxide dan titanium dioksida.
Sedangkan chemical sunscreen mengandung dioxybenzone, avobenzone, oxybenzone, octocrylene, homosalate, dan octinoxate. Bahan kimia tersebut bisa melepaskan sinar UV yang merusak kulit.
Untuk jenis sunscreen hybrid, memiliki perpaduan antara chemical sunscreen dan physical sunscreen.
Artikel Lainnya: Hybrid Sunscreen dan Keunggulannya untuk Kulit
2. Cara Kerja
Menurut penjelasan dr. Devia Irine Putri, physical sunscreen bekerja dengan membentuk perisai agar sinar UV agar tidak tembus ke dalam kulit.
“Sedangkan chemical sunscreen bekerja di bawah permukaan kulit dengan menyerap sinar UV, kemudian diubah panas, sehingga tidak akan masuk ke lapisan kulit lebih dalam,” kata dr. Devia.
Sementara itu, jenis hybrid sunscreen menggabungkan cara kerja antara physical dan chemical sunscreen.
3. Konsistensi Produk
Beda chemical dan physical sunscreen juga bisa dilihat dari konsistensi krim, ada yang ringan, tebal, dan memiliki white cast atau residu putih.
Tekstur chemical sunscreen menyerupai pelembap yang ringan dan mudah dioleskan ke kulit, terutama pada wajah berminyak. Ciri khas lain produk ini adalah tidak meninggalkan white cast.
Sementara itu, krim physical sunscreen lebih tebal dan biasanya meninggalkan white cast. Namun, jenis tabir surya ini cocok untuk seluruh jenis dan warna kulit. Bahkan, jenis ini sering direkomendasikan untuk anak-anak, wanita hamil, dan pemilik kulit sensitif serta jerawat.
Pada hybrid sunscreen, teksturnya lebih ringan dan tidak meninggalkan white cast. Jenis tabir surya ini aman untuk semua jenis kulit, termasuk yang sensitif dan berjerawat.
Artikel Lainnya: Bagaimana Cara Kerja Sunscreen dalam Melindungi Kulit?
4. Cara Pemakaian
Beda physical dan chemical sunscreen juga dapat dilihat dari cara penggunaannya. Chemical sunscreen perlu dioleskan 15-30 menit sebelum kulit terpapar sinar matahari. Waktu tersebut dibutuhkan agar reaksi kimia terjadi sempurna untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
Sedangkan physical sunscreen bisa langsung dipakai ketika membutuhkan perlindungan dari sinar matahari. Jenis tabir surya ini bisa bekerja lebih cepat untuk melindungi kulit dan tidak perlu dipakai sesering mungkin, tidak seperti jenis sunscreen lain.
Untuk hybrid sunscreen, sebaiknya dipakai 15 menit sebelum terpapar sinar matahari. Ulangi pemakaiannya sesering mungkin untuk memastikan wajah tetap terlindungi, terutama setelah berkeringat atau berenang.
Artikel Lainnya: Cara Pakai Sunscreen yang Benar
Perlu diingat bahwa ketiga jenis tabir surya ini sama-sama dapat membantu melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Pilihlah produk sunscreen yang terbaik dan sesuaikan juga dengan jenis kulit serta kebutuhanmu.
Jangan lupa pilih tabir surya yang mampu melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB. Selain itu, pilih juga produk dengan minimal 30 SPF.
Yuk #JagaSehatmu, terutama kulit, dengan rutin mengaplikasikan sunscreen 2-3 jam sekali, apalagi setelah berkeringat atau berenang.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain seputar pemilihan tabir surya, jangan sungkan untuk konsultasi dengan dokter kulit lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter, ya!
(DA/JKT)
- Centers for Dermatology and Laser Skin Surgery. Diakses 2022. Breaking Down the Differences Between Mineral, Chemical, and Hybrid Sunscreen.
- Biochemistry and Biophysics Reports. Diakses 2022. Role of sunscreen formulation and photostability to protect the biomechanical barrier function of skin.