Kulit

Prosedur Radiofrequency Setrika Wajah untuk Perawatan Kulit

Aditya Prasanda, 10 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bisa mengencangkan kulit dan mengurangi efek penuaan, ketahui rangkaian prosedur radiofrequency untuk kecantikan kulit.

Prosedur Radiofrequency Setrika Wajah untuk Perawatan Kulit

Tidak sedikit wanita memilih prosedur radiofrequency untuk menunjang kecantikan kulit. Salah satu jenis radiofrequency yang cukup populer dan banyak diminati yaitu setrika wajah.

Setrika wajah merupakan jenis perawatan radiofrequency untuk mengencangkan kulit. Treatment non-bedah ini menggunakan gelombang energi untuk memanaskan dermis atau lapisan kulit bagian dalam.

Energi panas nantinya akan merangsang produksi kolagen, yaitu protein penting yang berperan menciptakan jaringan ikat dan mengencangkan kulit.

1 dari 2

Prosedur Radiofrequency Setrika Wajah

Seiring bertambahnya usia, jumlah maupun kualitas kolagen yang dihasilkan sel-sel tubuh kian menurun. Kondisi ini umumnya terjadi pada usia 35-40 tahun.

Ketika produksi kolagen menurun, kulit bisa kendur dan keriput. Untuk itu, produksi kolagen perlu dirangsang kembali menggunakan energi panas setrika wajah.

Meski begitu, treatment tersebut tidak dapat dilakukan sembarangan. Setidaknya, terdapat sejumlah prosedur radiofrequency yang perlu diketahui pasien, meliputi:

  1. Sebelum Prosedur 

Dijelaskan dr. Dinda Saraswati M, Sp.DV, sebelum dilakukan terapi setrika wajah, penting bagi dokter memastikan pasien memiliki indikasi yang tepat untuk menjalani perawatan radiofrequency tersebut. 

Untuk memastikannya, diperlukan kerja sama antara dokter dengan pasien. Dalam hal ini, pasien harus terus terang kepada dokter mengenai kondisi kesehatan kulit wajahnya.

Artikel Lainnya: Masih Berpengaruhkah Produk Anti-Aging Atasi Kulit Keriput Lansia?

Setelahnya, dokter akan memeriksa kondisi kulit wajah pasien. Pasalnya, dr. Dinda mengatakan prosedur setrika wajah tidak dapat dilakukan pada pasien yang memiliki kondisi peradangan. 

“Misalnya ada jerawat meradang, atau kulit wajah sedang iritasi maupun alergi. Hal ini juga berlaku untuk pasien dengan kulit kemerahan atau ada luka, itu juga nggak boleh,” jelas dokter yang tergabung dalam komunitas dokter spesialis kulit dan kelamin @dermatologic.id itu.

  1. Selama Prosedur  

Terdapat protokol durasi dan besar energi panas yang digunakan dokter untuk melakukan radiofrequency setrika wajah.

Berdasarkan durasi, umumnya prosedur setrika wajah dilakukan kurang dari satu jam. Meski begitu, dr. Dinda mengatakan lama waktu treatment bergantung pada kondisi pasien.

Salah satu faktor yang berpengaruh yaitu tingkat kerutan dan kekenduran kulit pasien. Selain itu, area wajah yang ingin dikencangkan juga dapat memengaruhi durasi setrika wajah.

Misalnya, area pipi berbeda dengan area di sekitar mata. Pada area sekitar mata, durasi radiofrequency tidak selama di area sekitar pipi. Tingkat elastisitas setiap area wajah itu beragam” papar dr. Dinda.

Untuk melakukan setrika wajah, dokter menggunakan alat khusus yang dapat memancarkan gelombang radiofrequency. Gelombang tersebut menghantarkan panas sekitar 50-75 derajat Celsius ke lapisan kulit bagian dalam.

Artikel Lainnya: Kebiasaan Buruk Penyebab Kulit Wajah Cepat Keriput

Berdasarkan studi yang dirilis melalui Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, setrika wajah yang dilakukan selama lebih dari tiga menit menggunakan suhu di atas 46 derajat Celsius dapat membuat tubuh melepaskan protein heat-shock

Protein tersebut merangsang tubuh untuk memproduksi serat kolagen baru. Penambahan kolagen diharapkan dapat membuat jaringan ikat menjadi lebih baik, sehingga kekencangan kulit wajah bertambah.

Dokter Dinda mengatakan, ketika prosedur setrika wajah berlangsung, pasien mungkin akan merasakan sensasi sedikit panas dan nyeri. Namun, rasa panas dan nyeri dapat menghilang pascaprosedur. 

  1. Setelah Prosedur 

Setelah menjalani prosedur setrika wajah, pasien akan menjalani cooling atau pendinginan. Umumnya setiap alat radiofrequency disertai fitur cooling.

Dokter Dinda menjelaskan, pendinginan dilakukan agar energi panas di dalam kulit tidak semakin dalam dan melebar. Proses ini penting untuk mencegah energi panas tidak mengenai sel melanin (penghasil warna kulit).

Cara tersebut juga meminimalkan efek samping berupa hiperpigmentasi atau kondisi kulit yang menggelap.

Selain menggunakan fitur cooling bawaan alat radiofrequency, pendinginan menurut dr. Dinda juga bisa dilakukan menggunakan kompres es. “Yang terpenting, tetap ada energi dinginnya setelah prosedur,” tambahnya.

Artikel Lainnya: Hati-Hati, Posisi Tidur Ini Bisa Bikin Kulit Wajah Keriput!

Setelah prosedur, pasien tetap boleh menggunakan makeup maupun membasuh wajah dengan air. Dengan catatan, pasien tetap harus menggunakan tabir surya.

Tabir surya digunakan untuk menghindari proses sensitisasi karena matahari. Cara ini membantu meminimalkan hiperpigmentasi.

“Karena, sebelumnya dilakukan prosedur yang punya energi panas dan ada proses peradangan di bawah kulit. Jadi, tetap diperlukan tabir surya agar kondisi kulit tidak semakin parah ketika terkena efek panas matahari,” jelas dr. Dinda.

2 dari 2

Apa Kulit Langsung Kencang Setelah Setrika Wajah?

Dokter Dinda menegaskan, setrika wajah tidak dapat mengencangkan kulit seketika. Diperlukan proses pengulangan untuk mendapatkan hasil efektif.

Secara umum, prosedur radiofrequency tersebut dilakukan sebanyak 3-4 kali. Interval waktu antarsesinya sekitar 3-4 pekan.

Meski begitu, dr. Dinda mengatakan usia dan elastisitas kulit pasien juga dapat memengaruhi frekuensi setrika wajah. 

“Kalau kulitnya sudah sangat kendur, itu butuh pengulangan lebih banyak, dibandingkan kulit yang kekendurannya tidak terlalu parah,” tutupnya.

Itu dia serba-serbi prosedur radiofrequency setrika wajah. Tertarik mengencangkan kulit menggunakan metode ini? Konsultasi dengan dokter dulu, ya.

Gunakan LiveChat dokter kulit untuk konsultasi lebih mudah. Dapatkan informasi kecantikan lainnya hanya di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

Referensi:

Wawancara dr. Dinda Saraswati M, Sp.DV, spesialis dermatovenerologi dari komunitas dokter spesialis kulit dan kelamin, @dermatologic.id

Healthline. Diakses 2021. What is Radiofrequency Skin Tightening?

Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology. Diakses 2021. Body Contouring and Skin Tightening Using a Unique Novel Multisource Radiofrequency Energy 

Perawatan Kulit
Skincare