Jerawat memiliki beberapa jenis. Salah satu contoh yang cukup umum terjadi adalah fungal acne. Jerawat yang satu ini biasanya disebabkan oleh pertumbuhan jamur Malassezia.
Fungal acne tidak menular, dan umumnya timbul karena kebersihan kulit yang buruk. Jenis jerawat ini juga cenderung muncul pada musim kemarau ketika udara lembap dan banyak keringat di wajah.
Fungal acne berbentuk jerawat kecil-kecil dan kadang berwarna agak merah. Jumlah yang muncul biasanya cukup banyak dan menyebar, serta terasa gatal.
Bagi kamu yang sedang berjuang mengatasi fungal acne, coba perhatikan lagi kandungan skincare yang digunakan. Sebab, ada beberapa kandungan yang harus dihindari bagi orang yang memiliki fungal acne.
Berikut ini kandungan dalam skincare yang harus dihindari pemilik fungal acne:
1. Fatty Acid
Contoh fatty acid ataupun oil meliputi asam palmitat, asam stearat, dan asam laurat, serta beberapa jenis lainnya.
Kandungan fatty acid biasanya ditemukan di produk perawatan wajah yang berfungsi sebagai emollient atau emulsifier (pelembap). Fatty acid dapat meningkatkan hidrasi kulit saat menjadi emollient.
Walaupun bermanfaat untuk kulit, jamur Malassezia malah akan ternutrisi dari senyawa fatty acid. Inilah yang dapat menyebabkan fungal acne di wajah makin parah.
Artikel Lainnya: Tak Bisa Instan, Ini Waktu yang Diperlukan Skin Care untuk Tunjukkan Hasil
2. Lipid
Skincare dengan kandungan oil yang kaya lipid juga tidak boleh untuk fungal acne. Misalnya saja avocado oil, castor oil, coconut oil, dan shea butter.
Coconut oil itu biasanya terdiri dari asam laurat. Asam laurat dalam kandungan coconut oil akan menjadi nutrisi bagi Malassezia yang kemudian dapat mencetuskan fungal acne.
3. Fatty Acid Ester
Mungkin banyak yang tidak familier dengan kandungan ester pada skincare. Fatty acid ester merupakan kandungan yang terbentuk dari campuran alkohol dan fatty acid.
Pada komposisi produk skincare, kandungan ester memiliki nama dengan akhiran ‘ate’. Contohnya decyl oleate, glyceryl stearate, polysorbate, dan sopropyl palmitate.
Ini juga termasuk kandungan skincare yang harus dihindari pemilik fungal acne, sehingga harus lebih diperhatikan.
4. Kandungan Fermentasi
Waspada dengan kandungan yang ada fermentasinya karena bisa bikin jerawat fungal makin parah.
Contoh kandungan fermentasi adalah galactomyces, dan sering muncul di produk perawatan anti-aging. Bahan ini menyebabkan fungal acne karena meningkatkan aktivitas aryl hydrocarbon receptor (AhR).
5. Benzoyl Peroxide
Benzoyl peroxide termasuk kandungan skincare yang tidak boleh untuk fungal acne.
Meski bisa sembuhkan jerawat yang disebabkan oleh bakteri, bahan ini perlu dihindari bagi pemilik fungal acne.
Pasalnya, bahan ini membuat kulit menjadi terlalu kering dan menyebabkan dehidrasi yang berujung pada pertumbuhan jamur Malassezia.
Artikel Lainnya: Cek di Sini Kondisi Jerawat yang Perlu Penanganan Dokter
Fungal acne sering kali tidak ditangani secara tepat karena dianggap sebagai jerawat biasa. Banyak orang menggunakan pengobatan jerawat biasa dan tidak membaik. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasi fungal acne:
6. Mandi Lebih Rutin
Jika aktivitasmu sehari-hari sering berkeringat atau kamu sering berolahraga, cobalah untuk mandi dan berganti pakaian secara rutin setelah beraktivitas. Jamur senang tumbuh di lingkungan yang hangat atau lembap seperti pakaian yang berkeringat.
7. Gunakan Pakaian yang Longgar
Menggunakan pakaian yang ketat dapat memicu pertumbuhan jamur. Pilihlah pakaian yang longgar untuk menjaga sirkulasi udara dan menyeimbangkan pertumbuhan bakteri dan jamur.
8. Gunakan Produk Tertentu
Sampo antiketombe seperti yang mengandung zinc pyrithione atau selenium sulfida dapat digunakan untuk membersihkan kulit saat mandi. Tentunya dengan anjuran dokter spesialis kulit, ya.
Artikel Lainnya: Mitos Tentang Jerawat yang Tak Perlu Dipercaya
9. Produk Antijamur
Berbagai obat oles anti amur seperti yang mengandung ketokonazol, butenafin, atau kotrimazol dapat digunakan untuk fungal acne. Bahkan jika tidak juga membaik, dokter dapat meresepkan obat minum seperti yang mengandung itrakonazol.
Untuk membedakan fungal acne dan jerawat biasa, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter spesialis kulit karena penanganannya pun berbeda. Hindari mengobati sendiri tanpa adanya rekomendasi dokter.
Bila kamu masih punya pertanyaan terkait ini, tanyakan saja kepada dokter spesialis kulit secara online via fitur Tanya Dokter. Untuk #JagaSehatmu, baca informasi kesehatan terbaru dan tepercaya dengan download aplikasi KlikDokter.
[RS]