Keloid adalah jaringan parut berlebih yang tumbuh menonjol di atas luka yang baru sembuh. Oleh karena itulah, penderita keloid disarankan untuk mencegah timbulnya luka, meski hanya luka kecil, untuk menghindari kemunculan keloid baru. Lantas, bagaimana jika seseorang yang punya riwayat keloid ingin ditindik? Apakah diperbolehkan?
Munculnya keloid
Normalnya, ketika terjadi luka pada kulit, maka tubuh akan menghasilkan jaringan fibrosa yang akan menggantikan kulit yang terluka. Namun pada penderita keloid, tubuh merespons berlebihan proses penyembuhan luka tadi.
Hal tersebut menyebabkan kulit yang terluka menghasilkan jaringan parut atau bekas luka (scar) yang berlebihan pula.
Kondisi ini ditandai dengan jaringan baru yang timbul dan dapat meluas dari sumber luka seiring berjalannya waktu. Jaringan ini akan tumbuh lebih keras dan kaku, berwarna merah, merah muda, atau lebih gelap dari kulit sekitarnya. Terkadang, Anda juga bisa merasa gatal atau nyeri saat disentuh.
Para ahli juga meyakini kalau genetika atau keturunan berperan dalam timbulnya keloid. Jadi, ketika ada salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat keloid, maka risiko untuk terjadi pada Anda pun akan meningkat.
Keloid lebih sering dialami seseorang di bawah 30 tahun dan berkulit lebih gelap. Pada beberapa orang, keloid bahkan bisa muncul pada luka kecil, seperti jerawat pecah, gigitan serangga, atau bekas luka cacar.
Jadi, bolehkah ditindik?
Seperti diulas sebelumnya, keloid bisa muncul pada luka kecil sekali pun, termasuk luka bekas tindikan. Oleh karena itu, bila Anda memiliki risiko keturunan keloid, sebaiknya tidak melakukan tindakan tindik. Selain dada, punggung, pipi dan tangan, bagian daun telinga merupakan salah satu lokasi yang juga sering mengalami keloid.
Keloid yang muncul pada daun telinga biasanya sedikit berbeda dari lokasi lain. Di telinga, keloid muncul berbentuk benjolan kecil seperti andeng-andeng di lokasi tindikan.
Benjolan bisa muncul segera setelah ditindik dan tumbuh perlahan. Namun, keloid juga bisa muncul beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun kemudian. Tak hanya ditindik, Anda juga tidak disarankan melakukan tato atau prosedur apa pun yang akan membuat luka pada kulit, kecuali dalam keadaan mendesak.
Lebih baik dicegah!
Keloid sebenarnya bukanlah penyakit kulit yang berbahaya. Sayangnya, keloid sulit sekali diobati dan butuh kesabaran. Oleh karena itu, sebaiknya Anda melakukan tindakan pencegahan sebelum jaringan parut muncul.
Untuk melakukan tindakan pencegahan, Anda perlu mencari tahu apakah ada riwayat keloid Anda dan keluarga. Sebisa mungkin, hindari terjadinya luka pada kulit, termasuk untuk tidak membuat tato atau menindik bagian tubuh.
Selain itu, jika Anda akan melakukan tindakan pembedahan, jangan lupa untuk menginformasikan dokter tentang riwayat keloid Anda. Saat bekas luka mulai terasa tebal dan menyebar, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar cepat ditangani sehingga tidak menyebar.
Bagaimana, Anda punya riwayat keloid? Jika ya, sebaiknya urungkan niat Anda untuk membuat tindik di tubuh. Ingat, luka baru dan kecil sekali pun berpotensi menimbulkan jaringan keloid baru. Bila masih ragu dan tetap ingin menindik tubuh, konsultasikan pada dokter keinginan Anda.
[HNS/ RH]