Psoriasis adalah kondisi peradangan kulit yang berkepanjangan. Umumnya ditandai dengan bercak-bercak merah yang ditutupi kulit tebal dan bersisik, bintik-bintik kecil, kulit kering dan pecah, dan gatal. Orang dengan psoriasis dapat mengalami pergantian kulit yang terlalu cepat. Karena itu, tujuan utama perawatannya adalah untuk menghentikan sel-sel kulit agar tidak tumbuh dengan cepat.
Keluhan psoriasis memang tidak mengancam jiwa, tapi dapat menurunkan kualitas hidup karena dapat membuat penderitanya menjadi kurang percaya diri bila tidak dirawat dengan baik. Hal ini dijelaskan oleh dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter.
“Psoriasis tidak menular tetapi dapat diwariskan secara genetik. Peneliti mengatakan penyakit ini dapat diakibatkan oleh karena kelainan kekebalan tubuh. Namun, sampai saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti,” ujarnya. Lebih lanjut, dr. Anita menjelaskan bahwa faktor pencetus psoriasis antara lain infeksi, luka pada kulit, stres, cuaca dingin, merokok, dan sebagainya.
Artikel Lainnya: Fakta Penyakit Psoriasis Pada Orang Berkulit Gelap
Mengurangi gejala dengan diet Mediterania
Dilansir WebMD, sebuah penelitian terhadap lebih dari 3.500 pasien psoriasis di Prancis menemukan bahwa dengan pola makan lebih sehat, bisa membantu meringankan gejala psoriasis. Salah satu upaya makan makanan sehat yang dilakukan oleh para partisipan adalah diet Mediterania.
Diet Mediterania menekankan pada konsumsi buah-buahan, sayuran, biji-bijian, ikan, minyak zaitun kacang-kacangan, dan menghindari daging merah, susu serta alkohol. Metode ini sudah lama direkomendasikan sebagai salah satu cara menyehatkan jantung paling ampuh oleh kelompok-kelompok seperti American Heart Association.
Selain memeriksa keparahan gejala pasien psoriasis, penelitian tersebut juga mengukur seberapa ideal diet Mediterania yang mereka jalani. Serta membandingkannya berdasarkan usia, tingkat olahraga, obesitas, merokok dan faktor risiko potensial lainnya untuk psoriasis.
Hasil yang didapat, mereka yang menjalani pola makan mendekati diet Mediterania lebih kecil 29 persen serta 22 persen kemungkinannya untuk terkena psoriasis. Namun, para peneliti menekankan bahwa studi tersebut tidak dapat membuktikan sebab dan akibat. Sebagai contoh, barangkali tidak hanya diet Mediterania saja yang membantu meringankan gejala, tapi juga kebiasaan positif pasien tersebut.
Saat ini, peneliti hanya bisa merujuk bahwa diet Mediterania mungkin memiliki efek langsung pada sistem kekebalan dalam usus manusia. Mengingat diet Mediterania kaya akan vitamin A, D, E, folat, dan asam lemak omega-3, yang semuanya memiliki efek anti peradangan.
Artikel Lainnya: Jangan Keliru, Ini Perbedaan Dermatitis Seboroik dan Psoriasis
Membutuhkan pengobatan jangka panjang
Peneliti sudah bertahun-tahun melihat bukti adanya hubungan antara psoriasis dengan peradangan sistemik. Selain pola makan, mereka juga melihat bahwa pasien psoriasis menunjukkan perbaikan setelah menurunkan berat badan.
Menurut dr. Anita, saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis secara total. Semua pengobatan yang ada hanya dapat menekan gejala psoriasis, memperbaiki keadaan kulit, dan mengurangi rasa gatalnya.
“Psoriasis memang merupakan penyakit yang membutuhkan pengobatan jangka panjang sehingga perlu kesabaran. Kami sarankan Anda tetap kontrol rutin dan berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang menangani Anda sehingga kekambuhan dapat dicegah dan psoriasis tidak meluas,” tutur dr. Anita.
Jadi, selain mengontrol apa yang Anda konsumsi dan menerapkan gaya hidup sehat lainnya, jangan lupa untuk periksa rutin ke dokter Anda. Dengan begitu, gejala psoriasis Anda tidak kambuh terlalu sering sehingga mengganggu kegiatan sehari-hari.
[RS/ RVS]