Bagi sebagian wanita, cara yang sering dilakukan untuk menghilangkan bulu-bulu tubuh adalah mencukurnya dengan pisau cukur. Namun, terlalu sering melakukannya bisa menimbulkan iritasi yang akan melukai permukaan kulit dan meninggalkan bekas.
Oleh sebab itu, Anda butuh cara lain untuk menyingkirkan bulu-bulu tersebut, yakni dengan waxing atau bleaching. Tapi, apa perbedaan di antara keduanya?
Waxing
Salah satu cara yang baik untuk menghilangkan bulu tubuh yang tidak diinginkan adalah waxing, karena dapat mencabut rambut dari akarnya. Prosesnya meliputi pengolesan bulu dengan lilin khusus waxing, kemudian ditempelkan selembar kain agar ketika dicabut, bulu-bulu bisa menempel di kain itu.
Waxing memiliki beberapa jenis, di antaranya hard wax, sugar wax, soft wax, cold wax, dan hot wax.
Artikel Lainnya: Bleaching Rambut Bisa Picu Sakit Kepala seperti Dialami Iko Uwais
Bleaching
Proses bleaching tidak melibatkan pencabutan rambut. Tetapi mengubah warnanya menjadi lebih terang sehingga akan terlihat samar.
Cara bleaching ini dilakukan dengan menggunakan zat kimia seperti hidrogen peroksida atau jus lemon, sehingga kulit seolah tidak memiliki rambut.
Lebih Aman Mana di Antara Keduanya?
Kedua tindakan tersebut memiliki kelebihan maupun kekurangannya masing-masing. Namun, waxing dianggap sebagai metode yang lebih aman untuk menghilangkan bulu tubuh yang tidak diinginkan, karena tidak mengubah rambut serta dapat mencabutnya hingga akar.
Waxing dapat dilakukan sendiri di rumah apabila Anda tidak keberatan dan berani, maupun dengan profesional di salon khusus waxing.
Artikel Lainnya: 7 Hal yang Perlu Dilakukan Setelah Waxing Bulu Kemaluan
Bleaching tidak menimbulkan rasa nyeri sama sekali karena tidak ada tindakan pencabutan. Namun, bleaching dapat memicu reaksi peradangan dan alergi apabila dilakukan menggunakan bahan yang tidak cocok terhadap kulit Anda, terutama pada kulit sensitif. Karena itu, bahaya bleaching yang satu ini perlu diperhatikan.
Sebaiknya Hindari Menghilangkan Bulu Jika Punya Sakit Ini
Ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan waxing maupun bleaching, yaitu:
Sedang Hamil
Zat pewarna kimia dalam cairan yang digunakan untuk bleaching bisa diserap tubuh dan memengaruhi janin. Apalagi saat hamil sensitivitas Anda akan meningkat.
Jadi apabila belum pernah melakukan waxing sebelumnya, disarankan untuk mengonsumsi antinyeri yang ringan terlebih dahulu. Atau apabila Anda tidak yakin, boleh dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda.
Artikel Lainnya: Bolehkah Waxing Vagina sebelum Melahirkan
Psoriasis
Tindakan waxing atau bleaching bisa saja menimbulkan peradangan. Jika ini terjadi, maka dapat memperparah psoriasis Anda.
Sedang Mengalami Infeksi
Infeksi yang belum sembuh dapat diperparah dengan waxing maupun bleaching yang dilakukan. Terlebih, jika infeksi berada di tempat yang akan dilakukan pencabutan rambut.
Memiliki Kulit yang Sangat Sensitif
Untuk pemilik kulit sensitif, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai keamanan tindakan waxing atau bleaching terhadap jenis kulit Anda.
Sedang Mengalami Sunburn
Kulit yang sedang mengalami sunburn atau peradangan, akan lebih lama pulihnya dari tindakan waxing atau bleaching.
Artikel Lainnya: Bahaya Bikini Waxing bagi Kesehatan
Mengonsumsi Obat Isotretinoin
Terutama saat Anda baru mengonsumsinya dalam 6 bulan ke belakang. Isotretinoin membuat kulit Anda lebih sensitif dalam jangka panjang, sehingga hal ini patut menjadi perhatian.
Kesimpulannya, waxing lebih aman dibandingkan bleaching. Pastikan untuk merawat kulit Anda setelah waxing sesuai anjuran dari terapis di salon.
Apabila Anda mengalami rasa gatal, ruam, nyeri, bengkak, bahkan demam berlebihan setelah proses waxing, periksakan kondisi tersebut ke dokter sebelum peradangan semakin parah.
[FY/ RS]