Serangan penyakit asam urat, sering kali kambuh di malam hari. Kondisi ini ditandai dengan nyeri hebat pada salah satu sendi, hingga Anda kerap terbangun dari tidur. Apa yang menjadi faktor penyebab serangan asam urat lebih sering kambuh pada malam hari?
Penelitian membuktikan bahwa penyakit asam urat, atau yang dikenal dengan gout, memang kerap kambuh pada malam hari –tepatnya antara pukul 12.00 malam hingga pukul 07.59 pagi. Dilaporkan, serangan gout terjadi 2,4 kali lipat lebih pada malam hari di jam-jam tersebut.
Umumnya, sendi yang terkena adalah jempol kaki, meski bisa juga terjadi pada sendi lain, seperti lutut atau pergelangan kaki.
Penyebab kekambuhan di malam hari
Kemungkinan penyebab pertama adalah perubahan suhu tubuh pada malam hari. Pada siang hari, antara pukul 10.00 pagi hingga 06.00 sore, ditemukan suhu tubuh berkisar pada 37,50C. Suhu tubuh dapat turun hingga hampir 10C menjadi 36,40C antara pukul 02.00 pagi hingga 06.00 pagi.
Nah, suhu tubuh yang lebih dingin pada malam hari dipercaya memudahkan terbentuknya kristal asam urat. Kristal asam urat memiliki ujung yang tajam, sehingga apabila berkumpul pada sendi dapat menimbulkan nyeri hebat.
Kemungkinan kedua berkaitan dengan status hidrasi tubuh saat tidur. Semasa tidur, Anda tidak minum sehingga tubuh relatif dalam keadaan dehidrasi.
Selain itu, posisi tidur tertentu mungkin berkaitan dengan dehidrasi lokal pada area sekitar sendi. Kedua keadaan ini dapat turut berperan menyebabkan kekambuhan penyakit asam urat lebih sering terjadi pada malam hari.
Selanjutnya, mungkin ada keterkaitan dengan keadaan hormonal tubuh pada malam hari. Secara alamiah, kadar hormon kortisol tubuh akan mencapai titik terendah antara pukul 12.00 malam hingga 04.00 pagi.
Hormon ini berperan melawan peradangan, yang mungkin timbul apabila sistem kekebalan tubuh berusaha mengatasi munculnya kristal asam urat. Saat kadar kortisol rendah di malam hari, rasa nyeri akibat serangan gout pun rentan terjadi.
Dan yang terakhir, dipercaya adanya keterkaitan antara serangan gout dan kondisi sleep apnea (gangguan berupa henti napas saat tidur).
Sleep apnea dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen atau hipoksia, yang secara lebih lanjut dapat meningkatkan pergantian nukleotida sebagai unit pembentuk DNA.
Keadaan ini menghasilkan lebih banyak hasil metabolisme berupa asam urat. Kondisi sleep apnea sendiri lebih sering ditemukan pada pria dengan obesitas, yang sering kali juga merupakan ciri penderita penyakit asam urat.
Cara mencegah kekambuhan
Jika Anda memang memiliki kadar asam urat yang tinggi, sebaiknya melakukan tindakan pencegahan agar tidak muncul serangan gout. Misalnya dengan konsumsi obat, baik obat anti-peradangan, obat yang membantu pengeluaran asam urat dari tubuh, atau obat untuk mengurangi produksi asam urat.
Selain itu, Anda dapat berusaha membatasi makanan dan minuman yang dapat menyebabkan peningkatan asam urat. Misalnya saja jeroan, daging merah, dan bir.
Mengurangi kelebihan berat badan juga sangat bermanfaat untuk mencegah kekambuhan asam urat. Bahkan, menurunkan sekitar 4,5 kg saja dari kelebihan berat Anda dapat membantu mengurangi risiko kambuhnya penyakit asam urat hingga 39 persen.
Penyakit asam urat memang lebih sering kambuh di malam hari karena beberapa faktor penyebab tersebut. Untuk mencegah kekambuhannya, lakukan beberapa cara di atas. Di sisi lain, Anda juga harus mencukupi kebutuhan air putih. Penting Anda tetap terhidrasi untuk membantu kerja ginjal membuang kelebihan asam urat melalui urine.
[HNS/ RH]