Otot dan Sendi

Mengapa Suntik Steroid Kerap Dilakukan Atlet Body Builder untuk Menambah Massa Otot?

Ingin tubuh berotot seperti atlet binaraga? Hati-hati dengan bahaya suntik steroid! Dokter Dyah Novita Anggraini akan mengungkap fakta tentang steroid anabolik, manfaat, dan risiko penggunaannya.

Mengapa Suntik Steroid Kerap Dilakukan Atlet Body Builder untuk Menambah Massa Otot?

Dalam dunia olahraga, terutama dalam cabang body building, penampilan fisik dan massa otot yang menonjol sering kali menjadi prioritas utama.

Banyak atlet body builder berupaya keras untuk membangun tubuh berotot yang kuat dan besar melalui pola makan ketat, latihan intensif, dan dalam beberapa kasus, penggunaan suntik steroid.

Steroid anabolik merupakan zat sintetis yang meniru hormon testosteron dan memiliki efek signifikan pada peningkatan massa otot dan kekuatan fisik. Namun, di balik manfaatnya, suntik steroid juga membawa sejumlah risiko yang harus diperhatikan.

Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang apa itu steroid, cara kerjanya, alasan penggunaannya di kalangan atlet body builder, serta risiko kesehatan yang mungkin timbul dari penggunaan steroid anabolik.

Artikel lainnya: Berapa Lama Proses Pembentukan Otot?

Apa Itu Steroid?

Steroid adalah kelompok senyawa organik yang terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah hormon steroid seperti kortisol dan testosteron. Dalam konteks atletik dan body building, istilah "steroid" biasanya merujuk pada steroid anabolik.

Steroid anabolik adalah zat sintetis yang meniru hormon testosteron, yaitu hormon utama dalam tubuh yang merangsang pertumbuhan otot dan perkembangan karakteristik seksual pria.

Steroid anabolik pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an dan sejak itu telah digunakan dalam dunia kedokteran untuk membantu pasien yang mengalami kondisi tertentu seperti kehilangan massa otot akibat penyakit atau kecelakaan, pubertas tertunda, atau ketidakseimbangan hormon.

Namun, penggunaan steroid anabolik kemudian meluas ke dunia olahraga, di mana atlet dan body builder menggunakannya untuk mempercepat proses pembentukan otot dan meningkatkan kekuatan fisik.

Cara Kerja Steroid

Steroid anabolik bekerja dengan merangsang reseptor androgen di dalam tubuh. Saat steroid masuk ke dalam tubuh, mereka berikatan dengan reseptor androgen di dalam sel-sel otot.

Aktivasi reseptor ini memicu serangkaian reaksi biokimia yang meningkatkan sintesis protein di dalam otot, yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan massa otot.

Steroid juga meningkatkan produksi sel darah merah, yang membantu membawa oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otot.

Dengan lebih banyak oksigen yang tersedia, otot dapat bekerja lebih keras dan lebih lama, sehingga mempercepat pemulihan dan pertumbuhan otot setelah latihan.

Selain itu, steroid anabolik dapat mengurangi pemecahan jaringan otot, memungkinkan body builder mempertahankan lebih banyak massa otot selama latihan yang intens.

Artikel lainnya: Perlukah Suplemen Protein untuk Membentuk Otot?

Mengapa Suntik Steroid Kerap Dilakukan Atlet Body Builder?

1. Mempercepat peningkatan massa otot

Salah satu alasan utama body builder menggunakan suntik steroid adalah untuk mempercepat peningkatan massa otot.

Latihan beban memang dapat meningkatkan otot secara alami, tetapi prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun. Dengan suntik steroid, body builder dapat mencapai hasil yang signifikan dalam waktu yang relatif lebih singkat.

Steroid mempercepat sintesis protein dan mendorong pertumbuhan otot dengan cepat, yang sangat menarik bagi mereka yang ingin meningkatkan penampilan fisik secara cepat.

2. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan

Steroid anabolik juga membantu meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh. Dengan peningkatan jumlah sel darah merah dan kapasitas oksigen, atlet dapat melakukan latihan dengan intensitas lebih tinggi dan lebih lama tanpa merasa cepat lelah.

Ini memungkinkan body builder melakukan repetisi lebih banyak dan mengangkat beban yang lebih berat, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan otot lebih besar.

3. Mendukung pemulihan yang lebih cepat

Pemulihan setelah latihan intensif adalah kunci untuk pertumbuhan otot. Saat tubuh mengalami latihan berat, otot akan rusak dan perlu waktu untuk pulih.

Dengan suntik steroid, proses pemulihan ini menjadi lebih cepat karena peningkatan sintesis protein dan penurunan pemecahan jaringan otot. Hal ini memungkinkan body builder untuk berlatih lebih sering dengan intensitas yang tinggi.

4. Meningkatkan definisi otot

Steroid anabolik tidak hanya meningkatkan massa otot tetapi juga membantu mengurangi kadar lemak tubuh. Efek ini memberikan tampilan otot yang lebih padat dan terlihat lebih baik.

Body builder yang menggunakan steroid sering kali mendapatkan definisi otot yang lebih tajam, yang menjadi salah satu daya tarik bagi mereka yang ingin tampil maksimal dalam kompetisi atau pertunjukan fisik.

5. Efek psikologis yang memotivasi

Beberapa body builder melaporkan bahwa penggunaan steroid memberikan efek psikologis berupa peningkatan kepercayaan diri.

Dengan hasil yang lebih cepat dan tubuh yang terlihat lebih besar, mereka merasa lebih percaya diri dan termotivasi untuk terus berlatih. Hal ini menciptakan dorongan tambahan dalam menjalani latihan dan menjaga pola hidup yang mendukung tujuan fisik mereka.

Risiko di Balik Suntik Steroid untuk Atlet Body Builder

1. Gangguan pada sistem hormon

Penggunaan steroid anabolik dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh. Tubuh akan mengenali asupan steroid eksternal sebagai bentuk testosteron tambahan, sehingga tubuh mengurangi atau bahkan menghentikan produksi testosteron alami.

Ketika penggunaan steroid dihentikan, tubuh mungkin mengalami kesulitan untuk memproduksi testosteron secara normal, yang bisa mengakibatkan gangguan hormon, seperti penurunan libido, kemandulan, atau disfungsi ereksi.

2. Risiko penyakit kardiovaskular

Steroid anabolik dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), yang bisa menyebabkan penumpukan plak di arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, steroid juga dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang berpotensi memicu serangan jantung dan stroke.

3. Kerusakan hati

Steroid anabolik oral dapat memberikan tekanan berlebihan pada hati, karena zat ini harus diproses di hati sebelum diserap oleh tubuh.

Penggunaan steroid yang berlebihan dan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati dan meningkatkan risiko penyakit hati, termasuk perlemakan hati dan bahkan kanker hati.

4. Gangguan psikologis

Penggunaan steroid anabolik dapat mempengaruhi kesehatan mental. Beberapa pengguna steroid melaporkan perubahan suasana hati, termasuk peningkatan agresi (dikenal sebagai "roid rage"), depresi, kecemasan, dan bahkan gejala mania. Efek psikologis ini dapat berdampak negatif pada kehidupan sosial dan profesional mereka.

5. Risiko infeksi

Suntik steroid yang tidak dilakukan dengan prosedur yang steril atau menggunakan jarum yang tidak bersih meningkatkan risiko infeksi serius.

Infeksi yang terjadi pada titik suntikan bisa berujung pada abses atau bahkan penyebaran bakteri ke aliran darah, yang dapat menyebabkan infeksi sistemik yang berbahaya.

6. Perubahan fisik yang tidak diinginkan

Penggunaan steroid dapat menyebabkan perubahan fisik yang tidak diinginkan, seperti pembesaran payudara pada pria (ginekomastia) akibat ketidakseimbangan hormon, serta pertumbuhan rambut yang berlebihan pada wanita.

Selain itu, pengguna steroid juga dapat mengalami jerawat, kulit berminyak, dan bahkan kebotakan dini.

7. Ketergantungan dan efek samping penghentian

Pengguna steroid mungkin mengembangkan ketergantungan psikologis atau bahkan fisik pada obat ini, sehingga sulit untuk berhenti menggunakannya.

Saat penggunaan dihentikan, pengguna mungkin mengalami gejala penarikan seperti kelelahan, depresi, dan penurunan massa otot yang cepat.

Artikel lainnya: 19 Makanan Penambah Massa Otot Selain Susu Protein

Suntik steroid merupakan pilihan yang populer di kalangan atlet body builder untuk meningkatkan massa otot, kekuatan, dan daya tahan fisik.

Meskipun efek steroid dalam mempercepat hasil latihan sangat menarik, penggunaan steroid juga membawa risiko kesehatan yang serius, mulai dari gangguan hormonal hingga penyakit kardiovaskular dan masalah psikologis.

Untuk itu, penggunaan steroid anabolik harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis. Penting bagi atlet untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang pada kesehatan dan mencari cara-cara alami untuk mencapai tujuan fisik mereka.

Dengan pemahaman yang baik tentang risiko dan manfaat, body builder dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam upaya mereka membangun tubuh yang ideal.

Memahami penggunaan steroid dan dampaknya penting bagi kesehatan. Dapatkan informasi kesehatan terpercaya lainnya, termasuk seputar kebugaran dan kesehatan olahraga, dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

Jelajahi juga artikel-artikel menarik lainnya di kategori yang Kamu Inginkan. Yuk, jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu ya!

  • Kicman, A. T. (2008). "Pharmacology of anabolic steroids." British Journal of Pharmacology, 154(3), 502-521.
  • Pope, H. G., & Kanayama, G. (2009). "Anabolic-androgenic steroids and male reproduction." Endocrinology and Metabolism Clinics of North America, 38(3), 667-689.
  • Bhasin, S., et al. (2010). "Effects of supraphysiologic doses of testosterone on muscle size and strength in normal men." The New England Journal of Medicine, 335(1), 1-7.
  • Thiblin, I., & Petersson, A. (2005). "Pharmacological aspects of anabolic steroids." Pharmacological Reviews, 57(2), 384-398.