Diare merupakan salah satu keluhan yang sering dialami oleh setiap orang. Itulah alasannya mengapa diare sering disepelekan. Tapi kalau intensitasnya sering, ini bisa jadi indikasi adanya penyakit serius di dalam tubuh, lo!
Diare bisa menyerang siapa saja, dari mulai bayi, dewasa, hingga lansia. Diare biasanya bisa dengan mudah ditangani dengan konsumsi obat yang dijual bebas. Namun pada kasus tertentu, diare bisa berlangsung lebih lama meski sudah minum obat anti diare.
Beragam penyebab Anda sering diare
Penyebab diare pada masing-masing orang tidak sama. Ada beragam kondisi yang melatarbelakangi gangguan kesehatan ini. Berikut beberapa alasan di balik intensitas diare yang sering.
-
Akibat konsumsi makanan tertentu
Dari KlikDokter, dr. Alvin Nursalim, SpPD, menjelaskan, sering diare atau diare yang berkepanjangan bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu. Beberapa makanan tak bisa diserap usus dengan baik, sehingga menyebabkan diare lebih lama dan lebih sering dari biasanya.
“Penyebab terseringnya adalah makanan. Jika makanan tidak bersih, maka bakteri Campylobacter dan virus rotavirus bisa masuk ke lambung, lalu merusak sistem kerja lambung, yang pada akhirnya bisa mengakibatkan diare,” jelas dr. Alvin.
-
Makan tidak teratur
Selain makanan yang kotor, pola makan yang tidak teratur juga bisa menyebabkan diare jadi lebih sering. Misalnya saat Anda sedang diet, pola pikir berupa instruksi yang paling sering adalah “jangan makan”. Padahal, meski diet tetapi Anda tetap harus makan secara teratur meski dengan porsi kecil.
Kalau Anda tidak makan (yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, dan serat) dan justru memilih untuk makan buah saja, tak heran Anda jadi lebih sering diare.
“Makan buah setiap hari justru akan membuat tubuh mengalami kelebihan serat, dan akhirnya menyebabkan diare. Imbangi juga dengan makanan lainnya seperti protein, karbohidrat (gandum, nasi merah), dan nutrisi lainnya agar diet tetap berjalan dengan baik dan kesehatan lambung tetap terjaga.” Demikian anjuran dari dr. Alvin.
-
Daya tahan tubuh rendah
“Salah satu penyakit yang berhubungan dengan sistem imun rendah adalah HIV, dan diare kronis adalah permasalahan yang paling sering dikeluhkan penderitanya.
“Ini karena lambung tidak memiliki sistem pertahanan untuk menangkal bakteri dan virus, sehingga jadi lebih mudah menempel di lambung dan menyebabkan diare,” lanjut dr. Alvin.
-
Adanya suatu penyakit di tubuh
Sindrom iritasi usus besar (irritable bowel syndrome atau IBS) adalah salah satu penyakit yang membuat Anda jadi lebih sering diare. IBS adalah gangguan sistem saluran cerna yang terjadi dalam jangka panjang. Salah satu gejalanya adalah diare dengan intensitas sering, yang terkadang diikuti dengan sembelit, perut kembung, dan nyeri punggung.
Selain IBS, penyakit Crohn juga patut dicurigai. Penyakit tersebut adalah gangguan kronis yang disebabkan oleh peradangan di lapisan sistem cerna, yang juga bisa menjadi alasan di balik Anda sering bolak-balik ke toilet. Gejalanya berupa diare berkepanjangan dan sering berulang. Selain itu, feses juga kerap bercampur darah dan berlendir.
Penyakit lain yang juga bisa menjadi penyebab sering diare adalah kanker usus besar atau kanker kolorektal. Pada kanker yang sering menyerang usia 50 tahun ke atas ini, gejala yang sering timbul adalah perubahan pola buang air besar, baik berupa diare berkepanjangan atau sembelit. Keluhan juga turut disertai gejala lainnya seperti perut begah, kembung, muntah berulang, mudah lelah, penurunan berat badan secara drastis, dan nyeri perut yang hilang timbul.
“Jika penderita diare sering mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya jangan tunda pemeriksaan ke dokter. Hal ini berguna untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, dan penderita segera mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan diagnosisnya,” kata dr. Alvin mengingatkan.
Itulah beberapa alasan mengapa Anda sering diare atau mengalami diare berkepanjangan. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas – atau merasakan gejala yang lain dari biasanya – sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa dicari tahu penyebabnya.
(RN/ RVS)