Hampir setiap orang pernah mengalami sakit perut. Keluhan yang identik dengan gangguan saluran cerna itu ternyata tidak bisa dianggap sepele. Ini karena terdapat beberapa penyakit berbahaya, yang salah satu gejalanya adalah sakit perut. Untuk itu Anda perlu mengetahui apa penyebab sakit perut yang Anda alami.
Berdasar penuturan dr. Rio Aditya kepada KlikDokter, rongga perut manusia tersusun atas berbagai organ penting. Maka dari itu, sakit perut dapat menjadi pertanda adanya masalah pada salah satu organ penting tersebut.
Melansir beberapa sumber, berikut adalah penyebab sakit perut yang berbahaya dan tidak bisa dianggap sepele:
-
Penyakit Crohn’s
Penyakit Chrohn’s adalah gangguan kesehatan kronis yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan sistem pencernaan. Peradangan dapat terjadi di semua bagian sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus.
Gejala sakit perut yang terjadi akibat penyakit Crohn’s dapat disertai dengan adanya diare berulang, badan lemas atau mudah lelah, penurunan berat badan tanpa sebab, merasakan adanya benjolan pada perut, terdapat darah atau lendir pada feses.
-
Radang panggul
Radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID) adalah gangguan kesehatan yang terjadi akibat adanya infeksi pada leher rahim (serviks), rahim (uterus), saluran indung telur (tuba falopi) dan indung telur (ovarium). Kondisi ini paling sering terjadi pada wanita yang aktif secara seksual, khususnya usia 15–24 tahun.
Ciri sakit perut yang terjadi akibat radang panggul biasanya disertai dengan kembung dan nyeri, serta demam. Selain itu, penderita juga bisa merasakan penekanan hebat di daerah panggul, keputihan berbau, dan nyeri saat berhubungan intim. Jika tidak segera diatasi, radang panggul dapat menyebabkan gangguan kesuburan (infertilitas).
-
Divertikulitis
Divertikulitis adalah infeksi atau peradangan pada kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran cerna (divertikula). Penyebab terjadinya penyakit ini masih misteri. Namun para pakar kesehatan menduga bahwa divertikulitis berkaitan dengan pola makan rendah serat, usia lebih dari 40 tahun, obesitas, merokok, dan kurang olahraga.
Pada kasus divertikulitis, sakit perut biasanya terjadi sesaat setelah makan atau ketika bergerak. Selain itu, penderita juga umumnya merasakan gejala perut kembung atau begah, buang air besar berlendir, serta sembelit dan diare atau keduanya sekaligus.
-
Kolesistitis
Kolestistitis adalah peradangan yang terjadi pada kantong empedu. Kondisi ini bisa terjadi akibat adanya sumbatan pada saluran empedu, baik oleh batu, tumor, ataupun penyempitan saluran. Selain itu, kolesistitis juga bisa terjadi sebagai komplikasi dari AIDS, kekurangan gizi derajat berat, dan diabetes mellitus.
Sakit perut pada kolesistitis biasanya disertai mual, muntah, dan nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali. Di samping itu, penderita juga mungkin merasakan demam, kulit dan mata menjadi kuning, dan perut terasa sangat sakit saat menarik napas panjang.
-
Kanker usus besar
Kanker usus besar adalah penyakit yang terjadi akibat adanya pertumbuhan sel yang tidak terkendali. Kondisi ini menimbulkan benjolan yang membesar secara progresif.
Penyakit ini sangat misterius, karena para pakar kesehatan masih kesulitan untuk menentukan penyebab utamanya. Namun, menurut dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter, risiko terjadinya kanker usus besar bisa sangat tinggi pada orang-orang yang mengonsumsi makanan hewani berlebihan, tidak mencukupi kebutuhan serat sehari-hari, dan punya keturunan penyakit terkait.
Sakit perut akibat kanker usus besar biasanya disertai dengan peningkatan frekuensi kentut, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, susah buang air besar, dan buang air besar berdarah.
Setelah tahu bahwa sakit perut dapat menjadi gejala dari penyakit berbahaya, Anda sebaiknya tak lagi menganggap sepele keluhan yang satu ini. Segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab sakit perut yang Anda alami, apalagi jika terjadi berulang, tak kunjung sembuh meski sudah diobati, atau disertai dengan gejala-gejala penyerta. Jangan menunda, karena sakit perut yang dibiarkan berkelanjutan dapat menjadi tanda adanya penyakit yang mungkin bisa merenggut nyawa Anda!
(NB/ RVS)