Pantat sering sakit saat duduk tidak melulu terjadi akibat wasir atau ambeien. Faktanya, kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh abses anus. Pernah dengar tentang penyakit ini?
Abses anus adalah kondisi adanya suatu ruangan tempat berkumpulnya nanah di daerah dekat anus.
Menurut data yang ada, abses anus lebih sering dialami oleh pria dibandingkan wanita. Rata-rata usia yang mengalami penyakit ini berkisar antara 20–40 tahun.
Pantat Sakit Saat Duduk, Tanda Abses Anus?
Sakit saat duduk bisa menjadi salah satu gejala abses anus. Namun sebelumnya, Anda perlu mengenali berbagai gejala dari kondisi ini.
Gejala yang umum ditemukan pada penderita abses anus berupa bengkak (dapat teraba seperti benjolan), kemerahan, dan nyeri di sekitar anus.
Nah, munculnya keluhan umumnya akan terasa ketika penderita duduk atau batuk. Nyeri yang dirasakan bisa bersifat berdenyut-denyut, serta dapat berlangsung terus-menerus.
Jika abses anus terletak lebih di dalam tubuh, nyeri bisa dirasakan pada daerah perut. Jadi, nyeri tidak selalu muncul pada area bokong saja.
Artikel Lainnya: Penyebab Anus Gatal yang Perlu Anda Tahu
Tak hanya sakit saat duduk, dalam beberapa kasus, abses anus juga bisa menyebabkan keluhan-keluhan berikut:
- Sulit buang air besar.
- Keluar nanah dari dalam anus.
- Demam.
- Menggigil.
- Badan lemas.
Gejala abses anus juga bisa berupa keluarnya darah atau cairan lainnya dari anus.
Apabila mengalami gejala abses anus di atas, Anda sebaiknya segera periksa ke rumah sakit terdekat. Nantinya, Anda mungkin akan mendapat pemeriksaan colok dubur untuk memastikan keadaan anus.
Beberapa hal yang bisa memicu terjadinya abses anus adalah sebagai berikut:
- Fisura ani, yaitu robekan pada saluran anus yang mengalami infeksi.
- Penyakit menular seksual, seperti gonorea, klamidia, dan sifilis.
- Kelenjar anus yang tersumbat.
- Trauma akibat luka benturan oleh benda tumpul maupun tajam pada anus.
Artikel Lainnya: Pantat Sakit saat Hamil? Ini Cara Mengatasinya!
Adapun faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan terjadinya abses anus, yaitu:
- Melakukan seks anal.
- Mengalami penyakit kolitis atau infeksi usus besar.
- Mengalami penyakit inflammatory bowel disease.
- Mengalami penyakit diabetes.
- Sistem kekebalan tubuh yang menurun, seperti pada penderita HIV/AIDS.
- Penggunaan obat tertentu, seperti kortikosteroid.
- Sedang dalam perawatan kemoterapi.
Bagaimana Mengatasinya?
Pada kebanyakan kasus, abses anus tidak dapat sembuh dengan sendirinya, melainkan memerlukan tindakan khusus yang dilakukan dokter. Tindakan ini bertujuan mengeluarkan nanah yang berkumpul dalam abses.
Pasien mungkin akan disarankan untuk melakukan pembedahan agar penyakit bisa sembuh sepenuhnya.
Tindakan dilakukan dengan melakukan sayatan pada abses, kemudian drainase nanah agar keluar dan mengering. Setelah selesai, pasien akan diberikan obat antibiotik dan antinyeri.
Pasien juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat dan cukup minum air putih guna mencegah sembelit.
Artikel Lainnya: Pantat Sering Gatal dan Timbul Ruam Merah? Mungkin Ini Penyebabnya
Bila diperlukan, dokter juga akan memberikan pasien obat untuk melancarkan buang air besar guna mencegah komplikasi.
Pasien pun disarankan untuk menjaga higienitas pada anus guna mencegah infeksi setelah pembedahan.
Seluruh anjuran yang diberikan dokter usai tindakan sebaiknya dijalankan sepenuhnya.
Jika tidak, atau apabila abses anus terlambat diobati, pasien berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi sebagai berikut:
- Fistula ani, yaitu struktur anus yang menyatu dengan saluran lain.
- Infeksi menyebar (sepsis).
- Nyeri yang berkelanjutan.
- Abses berulang.
Mengetahui hal tersebut, jangan lagi menganggap sepele keluhan pantat sering sakit saat duduk. Jika mengalaminya, lebih baik segera periksakan ke dokter agar penanganan yang paling tepat bisa segera dilakukan.
Dengan begitu, abses anus dapat sembuh sempurna dan komplikasinya bisa dihindari.
Bila membutuhkan konsultasi, Anda bisa chat dengan dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.
[WA]