Memang rasanya bikin minder dan frustasi ketika lemak menyembul dari perut. Selain dapat berpengaruh terhadap kesehatan, lemak di perut juga sangat mengganggu penampilan, dan bisa menurunkan rasa percaya diri.
Bicara tentang menghilangkan lemak di perut, ada banyak informasi salah yang beredar. Menurut Holly Lofton, M.D., Direktur Manajemen Berat Badan di NYU Langone Medical Center, New York, Amerika Serikat (AS), para ahli diet sepakat bahwa tidak ada latihan tertentu yang fokus untuk menghilangkan lemak di perut.
“Kuncinya adalah gaya hidup,” kata Holly, seperti dilansir di laman Women’s Health. Kenyataannya, beberapa kebiasaan yang disebut-sebut sehat justru dapat memperlambat, bahkan menghambat proses penghancuran lemak di perut. Lalu, apa sebenarnya penyebab lemak di perut sulit hilang?
Berikut ini adalah berbagai kendala yang membuat Anda sulit mengurangi ukuran lingkar pinggang dan memiliki perut ideal:
1. Terlalu banyak makan aneka makanan beku, food bar/snack bar, dan camilan dalam kemasan
Faktanya, makanan olahan yang berlabel “low-calorie” bisa jadi memiliki kadar gula dan sodium yang tinggi. Keduanya merupakan musuh bagi ukuran pinggang Anda. “Makanan yang asin dapat menyebabkan perut kembung,” kata Holly. “Dan tubuh Anda menyimpan kelebihan gula—bahkan gula alami, seperti madu—sebagai lemak,” tambahnya.
Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Hepatology, orang-orang yang menyertakan camilan dengan kandungan lemak dan gula tinggi ke dalam menu utama hariannya, mereka menumpuk lemak perut lebih banyak dibanding orang-orang yang makan makanan dengan nutrisi esensial dengan porsi yang sesuai (well-rounded meals), meski jumlah kalorinya sama.
Selanjutnya
2. Melakukan crunch secara gila-gilaan
Crunch populer di antara orang-orang yang termotivasi mengecilkan perut. Mirip dengan sit up karena dilakukan dalam posisi berbaring, rentang gerakan crunch lebih sempit dan posisi kaki tidak menapak ke lantai, melainkan diangkat bersama-sama dengan tubuh bagian atas.
Ditegaskan oleh Holly, menargetkan hanya satu bagian tubuh tidak akan membawa hasil. “Supaya berhasil, Anda harus menurunkan berat badan secara keseluruhan,” katanya. Baik crunch maupun sit up memang akan membangun otot, namun nantinya otot tersebut tersembunyi di bawah lapisan lemak. Skenario terburuk, otot tersebut akan membuat lemak makin tampak menonjol.
3. Kurang tidur
Menurut penelitian dari Universitas Wake Forest, AS, orang-orang yang rata-rata jam tidurnya hanya 5 jam atau kurang, mereka tak hanya mengalami kelebihan berat badan, tetapi juga menimbun lemak di perut lebih banyak dibandingkan orang-orang yang rata-rata tidurnya 6-8 jam. Belum lagi tidur larut membangkitkan hormon lapar, sehingga makan secara berlebihan pun tak terhindarkan.
4. Hanya fokus pada latihan kekuatan
Fokus latihan kekuatan adalah membangun otot, yang sumber energinya adalah kalori, bukan lemak. Jika Anda ingin melangsingkan tubuh bagian tengah, lakukan kardio berintensitas sedang hingga tinggi untuk meningkatkan pembakaran lemak.
“Latihan aerobik adalah kunci untuk membakar kalori yang tersimpan sebagai lemak di dalam tubuh,” ungkap Holly. Fokus pada kegiatan yang membuat Anda berkeringat, dan kombinasikan dengan sesi latihan beban (resistance training). Menurut beberapa hasil penelitian, kombinasi latihan tersebut terbukti efektif memerangi lemak di perut.
Selanjutnya
5. Terlalu “baik” terhadap lemak baik
Memang benar lemak baik atau juga disebut lemak tak jenuh yang ditemukan dalam kacang-kacangan, alpukat, dan minyak sayur, dapat membuat Anda merasa kenyang dan membantu dalam menurunkan berat badan. Tapi masalahnya, label “baik” tersebut menjadikan Anda mengonsumsinya berlebihan. Satu kantong kecil kacang almon menyimpan sekitar 164 kalori, sehingga mengonsumsi sekantong besar kacang almon sama saja dengan “banjir” kalori.
Pastikan untuk mengontrol porsi makan Anda terhadap jenis makanan ini: 30 gram kacang-kacangan, 1/5 alpukat, dan satu sendok makan minyak sayur. Boleh juga tambahkan sumber lemak sehat lainnya seperti ikan salmon atau biji-bijian.
6. Masih doyan minum minuman bersoda
Menurut penelitian yang diterbitkan di Jurnal of the American Geriatrics Society, orang-orang yang gemar minum minuman diet membuat lemak bertambah tiga kali lebih banyak dibandingkan mereka yang menghindari jenis minuman tersebut. Meski para peneliti tak yakin dengan penyebabnya, namun mereka percaya bahwa pemanis buatan dapat memperlambat metabolisme tubuh.
“Tubuh Anda menggunakan air untuk memecah sel lemak, sehingga sangat penting untuk tetap terhidrasi,” terang Holly. Oleh karena itu, ganti minuman bersoda dengan air. Jika tak suka air putih, campurkan perasan jeruk nipis atau lemon. Teh herbal juga bisa menjadi pilihan.
Satu lagi yang perlu diingat, usia juga memengaruhi usaha Anda untuk menghilangkan lemak di perut. Ketika usia bertambah, tubuh pun ikut berubah dan tingkat hormon pertumbuhan (HGH), yaitu hormon yang membantu pembentukan otot dan metabolisme lemak, turut menurun. Akibatnya, memangkas lemak di perut akan makin sulit seiring bertambahnya usia.
Meski begitu, jangan berkecil hati! Dengan tekad kuat dan menjalankan gaya hidup sehat ditambah dengan latihan yang tepat, menghilangkan lemak di perut bukanlah hal yang mustahil.
[RVS]