Menurut Badan Kesehatan Dunia (2012), angka kejadian mag di Indonesia mencapai angka 40,8%. Ini membuatnya menjadi 1 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit. Mag merupakan penyakit yang umum terjadi di segala usia, terutama pada usia produktif, karena sering dipicu oleh stres dan pola makan tidak teratur.
Ada banyak informasi mengenai pilihan pengobatan untuk menangani mag, salah satunya adalah antibiotik. Antibiotik sering dikatakan dapat menjadi pilihan terapi untuk mengatasi mag, namun ternyata hal ini tidak sepenuhnya benar. Untuk mengetahuinya, sebaiknya ketahui lebih dahulu bagaimana mekanisme terjadinya mag dan fungsi medikasi antibiotik.
Secara sederhana, mag adalah iritasi pada dinding lambung yang secara normal berfungsi untuk melindungi lambung dari asam dan kuman. Pada penyakit mag, terganggunya keadaan dinding lambung dapat disebabkan beberapa hal –misalnya; bakteri, obat-obatan tertentu, dan alkohol. Pada beberapa orang, mag juga dapat dipicu oleh stres dan pola makan yang tidak teratur.
Artikel Lainnya : Jenis Buah untuk Mengobati Mag Kronis
Antibiotik adalah terapi medikamentosa yang berfungsi untuk menangani infeksi akibat bakteri. Antibiotik tidak efektif untuk penyakit yang disebabkan oleh faktor pencetus lain, termasuk virus ataupun parasit. Masing-masing pencetus memiliki terapi yang terbaik sesuai dengan targetnya.
Berdasarkan hal di atas, antibiotik sebenarnya tidak bermanfaat untuk mag yang tidak disebabkan oleh bakteri. Keluhan dengan gejala mirip mag yang penanganan utamanya menggunakan antibiotik adalah tukak lambung. Ini karena tukak lambung disebabkan oleh infeksi bakteri H. Pylori, sehingga kombinasi pengobatannya adalah dengan pemberian antibiotik –seperti; clarithromycin, metronidazole, dan amoxicillin.
Meskipun tidak berhubungan secara langsung dengan infeksi bakteri, sakit mag yang dibiarkan dan terjadi secara berulang dapat berkembang menjadi penyakit tukak lambung. Maka dari itu, segera atasi jika Anda menderita sakit mag. Jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan penanganan sedini mungkin.
(NB)