Anda pernah sakit perut gara-gara suka makan keripik pedas? Selain rasanya yang bikin lidah bergoyang, makanan ringan tersebut memang bisa menawarkan rasa gurih yang sulit dilupakan. Anda bisa ketagihan dan enggan berhenti, meski rasa pedas terus bergelora di dalam mulut, tenggorokan bahkan hingga ke dalam perut.
Mengonsumsi keripik pedas memang dapat mendatangkan sensasi tersendiri bagi para penggemarnya. Sayang di balik rasa nikmat dan pedasnya, kudapan yang satu ini rentan mencetuskan sakit perut. Bagaimana fakta sebenarnya?
Sakit perut akibat keripik pedas
Lembaga Food Drug Administration (FDA) membeberkan data tentang orang dewasa dan anak yang mesti menjalani perawatan medis karena sakit perut, mual, dan muntah setelah makan keripik pedas.
Sejumlah masalah yang disebabkan oleh keripik pedas diduga memiliki suatu hubungan dengan kurangnya edukasi akan makanan sehat dan segar. Mirisnya, budaya makan keripik pedas justru semakin meningkat karena pengaruh budaya pop di internet.
Cary Cavender, seorang dokter dan ahli pencernaan dari Le Bonheur Children’s Hospital di Memphis Amerika Serikat, berbagi fakta tentang sebuah studi yang diikutinya. Menurutnya, bahkan murid-murid dari sekolah menengah paling bergengsi juga mengonsumsi makanan tersebut.
Cavender juga menekankan bahwa masih banyak daerah-daerah di mana seseorang sulit untuk mendapatkan makanan yang lebih sehat, seperti buah dan sayuran segar. Akibatnya, konsumsi makanan yang tidak bergizi, seperti keripik pedas, menjadi berlebihan.
Konsumsi keripik pedas bahkan turut berperan menjadi bagian dari perusak pola makan. Terlebih lagi ketika rasa pedas yang diakibatkan oleh makanan tersebut berusaha ditutupi dengan minuman manis dan sejenisnya. Tentu saja jika kebiasaan ini berlarut-larut, reaksi yang ditimbulkan bagi kesehatan akan sangat buruk.
Keripik pedas juga sebabkan masalah ini
Berdasarkan penjelasan dr. Alvin Nursalim dari KlikDokter, sakit perut yang dirasakan setelah mengonsumsi keripik pedas, atau makanan pedas lainnya, merupakan gejala dari gastristis atau mag. Kondisi ini terjadi ketika lambung mengalami peradangan.
“Gejalanya adalah perut terasa penuh atau begah, mual, kembung, nyeri ulu hati, bahkan juga bisa menyebabkan munculnya sensasi sesak napas,” kata dr. Alvin.
Atas dasar itu, dr. Alvin menganjurkan untuk membatasi atau menghindari konsumsi keripik pedas dan sejenisnya dalam jumlah berlebihan. Hal ini sangat penting, apalagi bila Anda adalah seorang yang pada dasarnya sudah mengalami gangguan saluran cerna.
“Hindari makanan pedas, terlalu asam dan yang mengandung gas (kol, sawi, minuman bersoda). Hindari juga konsumsi kopi atau teh,” ungkap dr. Alvin.
Selanjutnya, dr. Alvin juga memberikan saran bahwa Anda sebaiknya mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
“Daripada makan banyak dalam satu waktu, akan lebih baik bila makan sedikit-sedikit namun lebih sering, misalnya sampai 5 kali dalam sehari,” terang dr. Alvin.
Solusi sakit perut akibat keripik pedas
Menurut dr. Alvin, sakit perut yang terjadi akibat konsumsi keripik pedas atau makanan sejenisnya dapat diatasi dengan mengonsumsi obat golongan antasida. Meski obat jenis ini dijual secara bebas di pasaran, Anda tetap harus mengonsumsinya sesuai anjuran yang tertera di label.
“Jika setelah minum antasida sakit perut tak kunjung hilang, Anda perlu segera berobat ke dokter untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut,” ujar dr. Alvin.
Setelah mengetahui fakta medis di atas, Anda diharapkan mampu mengurangi atau menghindari konsumsi keripik pedas sama sekali. Dengan demikian, kejadian sakit perut atau gangguan saluran cerna lainnya bisa dicegah sejak awal.
[NB/ RVS]