Selama hamil, banyak terjadi perubahan yang dialami oleh Mama. Tak jarang, sulit untuk membedakan apakah perubahan yang dialami termasuk wajar atau tidak. Apalagi, jika Mama baru pertama kali mengandung, perubahan dan keluhan yang dialami terkadang membuat panik.
BAB berdarah saat hamil merupakan salah satu keluhan yang sering muncul. Lalu, apakah kondisi ini berbahaya? Apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya? Mari ketahui selengkapnya di sini.
Penyebab BAB Berdarah Ketika Hamil
Mungkin banyak yang penasaran, BAB keluar darah saat hamil muda bahayakah? Menurut dr. Sara Elise Wijono MRes, jika darah yang muncul berasal dari proses pembuangan feses, maka kondisi ini tidak berbahaya dan sering dialami oleh lebih dari 50 persen ibu hamil.
Berikut penyebab BAB berdarah saat hamil trimester pertama, kedua, dan ketiga:
- Sembelit atau konstipasi
- Fisura ani atau adanya luka di lapisan dalam anus
- Wasir atau ambeien
- Radang usus seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn
- Kanker kolorektal
Artikel Lainnya: Mengejan Berlebih saat Hamil, Berbahayakah untuk Bayi?
Cara Mengatasi BAB Berdarah Saat Hamil
BAB keluar darah saat hamil trimester 3 sering disebabkan oleh wasir yang dipicu oleh konstipasi. Oleh karenanya, untuk mengatasi BAB berdarah saat hamil 8 bulan adalah dengan menyembuhkan keluhan konstipasi.
Hal demikian juga perlu dilakukan ketika munculnya gejala BAB berdarah pada ibu hamil di trimester pertama dan kedua. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Perbanyak Konsumsi Serat
Dianjurkan Dokter Sara, ada baiknya untuk mencoba memperbanyak konsumsi serat, misalnya dari buah, sayuran, dan oatmeal.
“Konsumsi serat akan membantu memperlancar pencernaan serta melunakkan tinja. Tentunya, ini dapat mencegah terjadinya sembelit,” tuturnya.
2. Konsumsi Makanan yang Mengandung Probiotik
Selain serat, kamu juga perlu mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Pasalnya, probiotik dapat bermanfaat bagi bakteri baik yang hidup di dalam saluran pencernaan.
Untuk meningkatkan asupan probiotik, kamu bisa konsumsi makanan fermentasi, seperti yoghurt, acar, kimchi, dan miso.
Artikel Lainnya: Deretan Buah untuk Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil
3. Minum Banyak Air Putih
Berdasarkan Official Publication of the College of Family Physicians of Canada, dianjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh selama hamil. Kamu bisa minum air putih secara teratur, minimal sebanyak 8-12 gelas per hari.
Untuk menilai kecukupan cairan dalam tubuh, kamu bisa memerhatikannya lewat urine. Apabila air seni yang keluar berwarna bening kekuningan, ini menandakan bahwa asupan cairan sudah tercukupi dengan baik.
Tak jarang, ibu hamil takut untuk minum air karena tidak ingin mengalami keluhan sering buang air kecil. Padahal, mencukupi cairan tubuh bisa membantu melunakkan feses yang keluar.
4. Jangan Menunda BAB
Menurut Dokter Sara, kebiasaan buang air besar juga turut berpengaruh terhadap munculnya sembelit. Apalagi, jika Mama sering menunda untuk mengeluarkan kotoran walau sudah muncul rasa mulas.
Apabila memungkinkan, usahakan untuk BAB secara rutin sehingga kamu tidak menunda untuk mengeluarkannya. Waktu yang cukup ideal untuk BAB adalah setelah makan. Soalnya, usus akan bekerja lebih setelah makan, sehingga akan mendorong munculnya rasa mulas.
5. Rutin Olahraga
Mama juga tetap dianjurkan untuk berolahraga selama masa kehamilan. Aktivitas fisik ini bisa memengaruhi kesehatan tubuh Mama dan janin, serta kinerja saluran pencernaan.
Dengan rutin berolahraga, saluran pencernaan akan terpacu untuk bekerja dengan baik, sehingga feses akan lebih mudah untuk dikeluarkan.
6. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi
Dilansir dari Cleveland Clinic, mencukupi asupan nutrisi bisa membantu meredakan gejala sembelit pada ibu hamil.
Mungkin, dokter akan menyarankan untuk mengonsumsi lebih sedikit suplemen yang mengandung zat besi. Kandungan zat besi dalam vitamin kehamilan mungkin terlalu banyak untuk diproses oleh sistem pencernaan.
Artikel Lainnya: 20 Sayuran Sehat Bernutrisi untuk Ibu Hamil
7. Konsumsi Obat
Apabila gejala BAB berdarah saat hamil sulit untuk diatasi meski telah melakukan perubahan gaya hidup, mungkin dokter akan meresepkan obat pencahar atau suplemen.
Namun, pastikan untuk konsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat pencahar atau suplemen apa pun. Pasalnya, beberapa obat pencahar bisa menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Oleh karenanya, selalu konsultasikan setiap keluhan yang dialami selama hamil. Nantinya, dokter akan membantu mengatasi masalah tersebut, termasuk gangguan BAB berdarah saat hamil.
Bila ingin konsultasi secara online, jangan sungkan untuk unduh aplikasi KlikDokter dan gunakan layanan Tanya Dokter yang praktis. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan kandunganmu!
(NM)
- Baby Center. Diakses 2023. Blood in stool during pregnancy.
- Cleveland Clinic. Diakses 2023. Hemorrhoids during pregnancy.
- Official Publication of the College of Family Physicians of Canada. Diakses 2023. Treating constipation during pregnancy.
- Cleveland Clinic. Diakses 2023. Pregnancy Constipation.