Salah satu camilan yang digemari oleh banyak kalangan adalah permen karet. Selain karena rasa, camilan yang satu ini juga kian digemari karena diyakini memiliki banyak manfaat, seperti bisa menjaga kesehatan gigi, menyegarkan napas, hingga meningkatkan konsentrasi. Nah lalu bagaimana jika ada anggapan bahwa permen karet bebas gula pisa jadi pemicu diare?
Pendapat itu tentu cukup membuat penggemar permen karet merasa heran. Karena baik permen karet biasa maupun yang bebas gula selama ini tidak pernah terdengar bisa mengakibatkan gangguan pencernaan semacam itu.
Permen karet yang ditemui di pasaran biasanya sudah berlabel bebas gula atau sugar free. Permen karet jenis ini tidak mengandung gula yang sesungguhnya, melainkan gula alkohol yang berasal dari buah-buahan. Jenis gula alkohol yang umum digunakan sebagai bahan dasar permen karet adalah lactitol, mannitol, xylitol dan sorbitol yang dikombinasikan dengan bahan pemanis buatan.
Gula alkohol banyak dipilih karena kalori yang ada di dalamnya lebih sedikit dibandingkan gula pada umumnya. Tak heran, selain permen karet, gula alkohol juga banyak digunakan sebagai bahan pembuatan cokelat, permen dan beberapa jenis makanan manis lainnya. Anda dapat memeriksa kandungan gula alkohol yang digunakan pada label kemasan produk.
Dampak buruk permen karet: diare?
Meski permen karet tergolong aman untuk dikunyah tanpa ditelan, jumlah harian dalam mengonsumsinya tetap perlu dibatasi. Hal ini dilakukan agar permen karet tidak menimbulkan efek yang negatif pada kesehatan.
Fakta menyebutkan bahwa konsumsi permen karet secara berlebihan dapat memicu terjadinya gangguan pencernaan. Sebab, gula alkohol yang terkadung di permen karet pada saat dikonsumsi dapat memicu terbentuknya gas dalam sistem pencernaan. Alhasil, jika dikonsumsi dalam jumlah besar, gula alkohol akan menimbulkan efek osmotik yang menyebabkan gangguan penyerapan air di usus dan memicu terjadinya diare.
Hasil penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal mengatakan bahwa gas dalam sistem pencernaan mulai terbentuk saat mengonsumsi 5 gram gula alkohol. Sementara itu, efek osmotik muncul saat mengonsumsi 20 hingga 50 gram gula alkohol. Bagi beberapa orang yang sensitif, gejala diare dapat mulai muncul saat Anda mengonsumsi gula alkohol sebanyak 10 gram.
Laporan pada penelitian lain dari jurnal yang sama menemukan bahwa menelan gula alkohol jenis sorbitol dalam jumlah banyak dapat menyebabkan diare kronis, kekurangan gizi, dan penurunan berat badan yang parah. Salah satu subjek studi kasus adalah seorang pria berusia 46 tahun yang mengunyah 20 buah permen karet dan mengonsumsi makanan lain dengan pemanis.
Mengingat bahwa permen karet benar-benar bisa memicu diare, Anda sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengonsumsi jenis camilan yang satu ini. Batasi porsi dan periksa label kemasan guna pastikan bahwa permen karet yang Anda konsumsi tidak mengandung gual alkohol dalam jumlah berlebih.
Akan tetapi, apabila saat ini Anda sudah mengalami diare kronis gara-gara terlalu sering mengonsumsi permen karet, jangan sungkan untuk segera berobat ke dokter. Meski terlihat sepele, diare adalah kondisi yang bisa merenggut nyawa penderitanya jika tidak segera ditangani dengan cara yang tepat.
Jadi pertanyaan apakah permen karet bebas gula bisa jadi pemicu diare, sudah terjawab. Sebenarnya tidak ada larangan untuk makan permen karet. Tapi batasi konsumsinya ya.
(NB RVS)