Bolehkah Olahraga di Gym Pasca Operasi Usus Buntu?

Olahraga di gym memang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Alat-alat canggih yang tersedia dapat membantu Anda membentuk dan melatih otot tubuh agar lebih kuat serta bugar. Namun, bagaimana kondisinya baru menjalani operasi usus buntu. Apa boleh nge-gym? 

Amankah Nge-Gym Setelah Operasi Usus Buntu?

Pada dasarnya, olahraga memang penting dilakukan untuk pemulihan tubuh pasca operasi, tak terkecuali pada penyakit usus buntu. 

Namun, tidak semua penyakit dapat disamakan jenis olahraga dan kapan boleh memulainya.

Ini karena masing-masing operasi penyakit memiliki waktu pemulihan yang berbeda-beda. Penyembuhan operasi usus buntu memerlukan waktu yang cukup lama, tetapi tetap bergantung pada jenis operasi yang dijalani.

Lantas, bila ingin cepat pulih dari operasi usus buntu, bolehkah olahraga di gym? Menurut dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, sebaiknya tidak langsung terburu-buru dan harus tetap konsultasi dulu ke dokter terlebih dulu.

“Olahraga pasca operasi usus buntu tidak bisa sembarangan. Saat dibolehkan olahraga oleh dokter, perlu dimulai dengan olahraga ringan dulu. Sebaiknya, tidak langsung berolahraga berat di gym,” ujar dr. Alvin.

Ia menegaskan olahraga yang ringan pun perlu anjuran dari dokter sebelumnya. Sebelum dibolehkan olahraga, akan diperiksa dulu kondisinya dalam beberapa waktu setelah operasi.

Kalau dalam waktu dekat baru menjalani operasi usus buntu dan langsung ingin olahraga di gym, bisa terjadi risiko kesehatan yang akan merugikan pemulihan pasca operasi. Mengingat, jenis dan alat di gym termasuk cukup berat.

“Olahraga yang melibatkan angkat beban dan alat berat lainnya di gym harus dihindari pasca operasi usus buntu. Ketika angkat beban, kita terkadang mengejan atau meningkatkan tekanan intraabdomen. Bisa saja bekas luka operasi terbuka atau bocor karena hal tersebut,” jelas dr. Alvin.

Artikel Lainnya: Kenali Gejala Radang Usus Buntu Sebelum Terlambat!

Nah, untuk hal ini, ada beberapa hal yang mesti diingat oleh Anda yang baru menerima prosedur operasi usus buntu.

Dokter Alvin mengatakan, “Biasanya dapat dimulai setelah 2-3 minggu pasca operasi. Tapi ingat, dimulai dengan olahraga ringan seperti berjalan atau jalan cepat. Namun, untuk angkat beban, mungkin dimulai dalam 3-4 minggu setelah operasi laparoskopi (teropong) dan 4-6 minggu setelah operasi open laparatomi.”

Tak lupa ia menegaskan, sebelum mulai berolahraga, perlu dipastikan bahwa keadaan sudah stabil dengan pemeriksaan dokter secara langsung terlebih dahulu. Hal ini berguna untuk mencegah risiko-risiko yang tak diinginkan.

“Tidak semua penyembuhan luka pada masing-masing orang sama. Jadi, pastikan dokter sudah benar-benar mengizinkan Anda berolahraga, ya,” pesan dr. Alvin.

Menurutnya, penyembuhan luka merupakan hal utama yang harus dipertimbangkan sebelum memulai olahraga. 

Lalu, harus pastikan juga bahwa kondisi fit, serta tidak ada gangguan jantung dan paru. Pasien dengan penyakit tersebut butuh pemantauan dan olahraga khusus.

Artikel Lainnya: Mengapa Usus Buntu Terjadi Lagi Meski Sudah Dioperasi?

Bila Anda sudah diberi sinyal hijau oleh dokter untuk memulai olahraga, berikut beberapa jenis yang bisa dilakukan:

• Tetap mulai dengan perlahan dan berjenis alat olahraga ringan. Menurut dr. Alvin, Anda bisa mulai dengan jalan di treadmill 5 km/jam atau sepeda statis dengan kecepatan rendah.

• Berjalan-jalan santai dalam jarak pendek. Usahakan perhatikan postur dan kurangi menumpu berat badan pada otot perut. Bila sudah kelelahan, segera istirahat dan jangan memaksakan.

• Berenang. Selain segar, olahraga ini cukup aman pasca operasi usus buntu. Tetap lakukan dalam jarak pendek terlebih dahulu, jangan terburu-buru. Lalu, pastikan luka jahitan sudah benar-benar sembuh.

Beberapa olahraga di atas dapat Anda lakukan, tentunya dengan perizinan dokter sebelumnya. Ingat, langsung hentikan olahraga setelah lelah atau terasa sakit di area perut bagian bawah. Jangan memaksakan olahraga terlalu lama, ya.

Bila ingin konsultasi seputar pemulihan pasca operasi, chat dokter via LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(AYU/ARM)