Peritonitis adalah peradangan yang terjadi pada peritoneum, yakni jaringan yang menutupi bagian dalam perut dan sebagian besar organnya. Peradangan ini biasanya disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri.
Infeksi yang disebabkan oleh peradangan usus buntu, tukak lambung yang robek atau pecah, atau cedera di perut juga bisa menyebabkan terjadinya peradangan peritonitis.
Infeksi ini dapat menyebar dan mengancam nyawa jika tidak segera diobati. Ketahui cara mengobati peritonitis sekaligus pencegahannya lewat ulasan berikut ini.
Artikel Lainnya: Bedanya Sakit Perut karena Radang Pencernaan dengan Keracunan
Pengobatan untuk Peritonitis
Melansir Healthline, gejala yang ditimbulkan peradangan ini bervariasi dan tergantung dari penyebab infeksi yang mendasarinya.
Namun, gejala umum dari peritonitis meliputi mual dan muntah, diare, sembelit, urine keluar sedikit, haus berlebihan, atau demam.
Di samping itu, perut nyeri saat ditekan, digerakan, atau disentuh pun merupakan gejala peradangan peritonitis.
Jika Anda sedang menjalani dialisis peritoneal (cuci darah melalui perut), cairan dialisis mungkin akan tampak keruh atau memiliki bintik-bintik putih dan gumpalan di dalamnya.
Anda mungkin juga melihat kemerahan atau merasakan sakit di sekitar area dipasangnya kateter.
Jika terjadi gejala di atas, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter untuk diberikan pengobatan yang tepat.
Dijelaskan oleh dr. Devia Irine Putri, pasien dengan peritonitis akan dirawat di rumah sakit dengan menerima perawatan antibiotik intravena atau obat antijamur untuk mengobati infeksi.
“Selain itu juga bisa diberikan terapi lainnya, misalnya antinyeri, pemberian oksigen dan cairan, serta transfusi darah jika diperlukan,” tambah dr. Devia.
Perawatan suportif akan diperlukan jika kegagalan organ akibat sepsis berkembang sebagai komplikasi infeksi. Perawatan tersebut mungkin termasuk obat-obatan untuk menjaga tekanan darah dan dukungan nutrisi.
Jika Anda memiliki peritonitis terkait dialisis peritoneal, Anda mungkin menerima obat yang disuntikkan langsung ke ruang peritoneum.
Artikel Lainnya: Kenali Gejala Radang Usus Buntu Sebelum Terlambat!
Dalam beberapa kasus, pembedahan darurat diperlukan. Terutama jika peritonitis disebabkan oleh kondisi, seperti radang usus buntu, tukak lambung yang berlubang, atau divertikulitis (infeksi kantung kecil saluran pencernaan).
Jaringan yang terinfeksi seperti usus buntu yang pecah atau abses akan diangkat melalui pembedahan. Begitu juga bagian dari jaringan peritoneum yang telah rusak parah akibat infeksi.
Cara Mencegah Peritonitis
Ketahui terlebih dahulu faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena peritonitis. Di antaranya:
- Dialisis peritoneal. Peritonitis dapat terjadi pada orang yang menjalani terapi ini.
- Kondisi medis lainnya, seperti sirosis hati, radang usus buntu, penyakit Crohn, sakit maag, divertikulitis, dan pankreatitis.
- Riwayat peritonitis. Risiko terkena peritonitis kembali mungkin lebih tinggi daripada seseorang yang tidak pernah menderita peritonitis
Mencegah peritonitis bisa dilakukan dengan mengambil langkah-langkah untuk mencegah infeksi atau kondisi yang dapat menyebabkannya.
Jika Anda menjalani sedang menjalani dialisis atau cuci darah, lakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah terjadinya peritonitis:
- Cuci tangan dan kuku secara menyeluruh sebelum menyentuh kateter.
- Bersihkan kulit di sekitar kateter setiap hari.
- Ikuti instruksi dokter mengenai perawatan dan penyimpanan persediaan medis yang Anda perlukan selama cuci darah.
Jika Anda mengalami sakit perut yang parah atau cedera perut, seperti luka pisau, segera periksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Demikian ulasan terkait penatalaksanaan peritonitis sekaligus cara mencegahnya. Memiliki pertanyaan lain seputar kondisi ini atau masalah kesehatan lainnya, gunakan layanan LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.
(PUT/AYU)
Referensi:
- Wawancara dr. Devia Irine Putri.
- Diakses 2022. Peritonitis.
- Mayo Clinic. Diakses 2022.
- Diakses 2022. Understanding Peritonitis.
- National Kidney Foundation. Diakses 2022.