Diare adalah masalah pencernaan yang bisa menyebabkan kamu sering buang air besar (BAB) bertekstur cair. Kondisi ini bisa menguras banyak cairan tubuh kamu.
Bila tidak segera diatasi, diare bisa menyebabkan lemas. Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan obat diare yang dibeli di apotek terdekat. Atau jika gejala terus berlanjut kamu bisa segera konsultasikan dengan dokter.
Obat sakit diare juga bantu meringankan gejala lain yang ditimbulkan gangguan pencernaan tersebut, seperti sakit perut, kram perut, dan mual.
Di bawah ini 7 rekomendasi obat diare ampuh yang bisa kamu beli di apotek:
1. Oralit
Oralit adalah obat diare yang cukup populer di Indonesia. Oralit adalah cairan berisi glukosa dan elektrolit, termasuk natrium, kalium, klorida, magnesium, dan fosfor.
Kandungan ini bisa mencegah dehidrasi dan membantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat diare. Setelah tubuh diberi oralit, elektrolit dan glukosa dari saluran pencernaan akan diserap ke dalam sirkulasi sistemik.
Hal ini bisa mengisi kembali pasokan air, karbohidrat, dan elektrolit tubuh. Dengan begitu, masalah dehidrasi dan kerusakan ginjal akibat diare bisa dicegah.
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Diare yang Perlu Kamu Tahu
2. Loperamide
Dokter biasanya merekomendasikan pengobatan diare lain, berupa loperamide. Obat yang bisa dijumpai di apotek ini digunakan untuk mengontrol dan meredakan gejala diare akut.
Selain itu, loperamide juga digunakan untuk mengobati diare kronis pada pasien dengan radang usus.
Loperamide bekerja dengan memperlambat usus yang terlalu aktif sehingga bisa mengurangi frekuensi BAB, khususnya pada penderita diare.
3. Bismuth Subsalicylate
Bismuth subsalicylate adalah salah satu obat diare untuk dewasa di apotek yang paling banyak dicari. Soalnya, obat ini dikenal obat diare yang ampuh.
Disampaikan dr. Theresia Rina Yunita, obat yang dipasarkan dengan merek Pepto-Bismol ini juga bisa meringankan gejala diare lainnya.
“Bismuth subsalicylate merupakan obat diare yang bisa meredakan mual, mulas, dan rasa tidak nyaman di perut,” paparnya.
Hal ini tidak lepas dari kemampuan bismuth subsalicylate dalam melindungi perut dan bagian bawah saluran pencernaan dari asam lambung. Obat ini juga berperan sebagai antasida ringan yang membantu mengurangi kelebihan asam lambung dan meredakan ketidaknyamanan pada perut.
Meski tergolong ampuh, penderita diare dengan gejala BAB berdarah atau mengandung lendir tidak dianjurkan mengonsumsi bismuth subsalicylate, ya!
4. Attapulgite
Attapulgite adalah obat diare yang bekerja dengan menyerap sejumlah besar bakteri dan racun. Obat yang bisa diperoleh tanpa resep dokter ini juga sanggup mengurangi frekuensi BAB dan memadatkan feses yang terlalu encer.
Attapulgite juga bermanfaat meredakan kram perut akibat diare, lo.
5. Suplemen Probiotik
Suplemen probiotik selama ini dikenal untuk membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Siapa sangka, suplemen probiotik juga bisa jadi pengobatan yang ampuh untuk meredakan gejala diare.
Probiotik alias bakteri baik dalam suplemen bisa membantu meningkatkan jumlah bakteri baik sehingga dapat menyeimbangkan jumlah bakteri yang hidup pada saluran usus.
Kendati demikian, belum ada penelitian yang mengkaji secara langsung khasiat suplemen probiotik dalam mempercepat pemulihan diare. Sehingga, dibutuhkan penelitian lanjutan untuk mengonfirmasi manfaat suplemen probiotik satu ini.
Artikel Lainnya: Cara Membedakan Diare Biasa dan Diare COVID-19
6. Alosetron
Jika kamu menderita sindrom iritasi usus (IBS), mungkin kamu sudah tidak asing dengan alosetron. Alosetron biasanya dipakai untuk mengobati gejala utama IBS berupa diare pada wanita. Obat diare dewasa ini kerap digunakan untuk pasien IBS parah yang tidak merespon terapi lain.
Alosetron bekerja dengan menghalangi aksi serotonin di usus yang menyebabkan sistem usus menjadi terlalu aktif. Dengan begitu, gejala lain seperti kram perut dan diare akibat IBS bisa dikurangi.
7. Antibiotik
Beberapa dokter mungkin akan meresepkan antibiotik untuk diare yang disebabkan oleh bakteri atau parasit.
“Meski begitu, tidak semua diare akibat infeksi bakteri memerlukan antibiotik. Pemakaian antibiotik asal-asalan dan tidak tepat justru bisa meningkatkan resistensi antibiotik dan menyebabkannya tidak efektif,” tegas dr. There.
Adapun beberapa antibiotik yang masuk dalam deretan pengobatan diare, antara lain:
- Azithromycin
- Levofloxacin
- Ciprofloxacin
- Ofloxacin
- Rifaximin
- Rifamycin
Karena diare adalah masalah pencernaan yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, kamu bisa membeli salah satu dari obat diare di atas. Namun, dr. Theresia menganjurkan agar kamu mengonsumsi obat sesuai anjuran pada kemasan.
Penggunaan obat yang dijual bebas tidak direkomendasikan untuk bayi dan anak-anak, ya!
Apabila gejala diare kamu tidak kunjung reda meski sudah menggunakan obat, konsultasikan langsung melalui fitur tanya dokter online. Yuk, #JagaSehatmu dengan mengonsumsi asupan sehat yang bisa menjaga pencernaan.
Informasi seputar rekomendasi asupan sehat untuk pencernaan bisa disimak dengan download aplikasi KlikDokter. (ADT/NM)
- National Cancer Institute. Diakses 2022. Oral rehydration solution.
- NHS UK. Diakses 2022. Pepto-Bismol.
- Family Doctor. Diakses 2022. Anti-diarrheal Medicines: OTC Relief for Diarrhea.
- Centers for Disease Control and Prevention. Diakses 2022. Traveler’s Diarrhea.