Hepatitis B merupakan penyakit yang menyerang organ hati (liver) yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Penyakit ini dapat bersifat sementara (akut) ataupun menetap (kronis).
Jika penyakit ini berlanjut menjadi kronis, dapat terjadi komplikasi berupa pengerasan hati (sirosis hati) dan kanker hati.
Itulah mengapa penyakit ini harus dicegah dan dideteksi sejak dini. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit yang menyerang hati menjadi penyebab munculnya mitos yang menyebar dari mulut ke mulut. Berikut beberapa mitos hepatitis B yang tidak perlu dipercaya.
1. Pasti Ditandai dengan Kuning pada Mata dan Kulit
Banyak yang mengira bahwa penyakit hepatitis B ditandai dengan kuning pada mata dan kulit. Padahal, tidak semua penderita penyakit ini mengalami hal tersebut. Pada fase awal, penyakit hepatitis B bisa saja tidak menimbulkan gejala.
Pada kebanyakan kasus, fase awal penyakit ini terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium secara rutin.
Jika sudah berlanjut menjadi penyakit sirosis atau kanker hati, barulah berbagai gejala, termasuk kuning, dapat muncul. Untuk itu, lakukan pemeriksaan kesehatan hati secara berkala.
2. Dapat Menular Melalui Makanan dan Minuman
Ada informasi kalau penyakit ini dapat menular jika Anda makan-minum bersama penderita hepatitis B. Faktanya, ini hanyalah mitos hepatitis B belaka.
Artikel lainnya: Bisakah Penyakit Hepatitis B Disembuhkan?
Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, dan cairan vagina. Artinya, jalur penularannya melalui kontak seksual atau bersentuhan langsung dengan cairan tubuh penderita tanpa pelindung. Makan-minum bersama penderita penyakit ini tidak menyebabkan penularan.
3. Dapat Menular Melalui Gigitan nyamuk
Salah satu mitos hepatitis B lainnya adalah penyakit ini dapat menular melalui gigitan nyamuk. Faktanya, Hepatitis B bukanlah penyakit zoonosis yang ditularkan melalui vektor serangga ataupun hewan lainnya.
4. Merupakan Penyakit yang Menurun secara Genetik
Meski dapat ditularkan oleh ibu hamil ke bayi yang dilahirkannya, hepatitis bukanlah penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik ke anak.
Hepatitis B hanya ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang infeksius, seperti dijelaskan pada poin sebelumnya.
5. Ibu Hamil yang Memiliki Riwayat Penyakit Hepatitis B Pasti Turun ke Bayinya
Berita ini juga cukup marak beredar di masyarakat. Faktanya, memang benar bayi yang dikandung oleh ibu dengan hepatitis B berisiko terinfeksi penyakit yang sama. Infeksi dapat terjadi selama proses persalinan.
Namun demikian, tidak semua bayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis B pasti akan terinfeksi hepatitis B juga.
Artikel lainnya: Penderita Hepatitis B Tak Boleh Makan Jeruk, Mitos atau Fakta?
Untuk mengurangi kemungkinan penularan, setiap bayi yang lahir dari ibu yang mengalami hepatitis B wajib mendapatkan suntikan imunoglobulin hepatitis B dan imunisasi hepatitis B dalam 12 jam pertama kelahiran.
6. Menyusui Dapat Menularkan Penyakit Ini
Air susu ibu (ASI) memang dapat digolongkan cairan tubuh yang keluar dari tubuh ibu. Namun faktanya, hepatitis B tidak ditularkan dari ibu menyusui ke bayi melalui ASI.
Jika ada perlukaan pada puting maka risiko penularan memang dapat meningkat. Namun kembali lagi, jika bayi telah divaksinasi maka anak memiliki risiko yang sangat kecil tertular hepatitis B dari sang ibu melalui proses menyusui.
7. Transfusi Darah Dapat Sebabkan Infeksi Hepatitis B
Banyak masyarakat yang enggan menjalani transfusi darah karena takut tertular hepatitis B. Faktanya, penyakit hepatitis B memang dapat ditularkan melalui transfusi darah. Meski demikian, kemungkinannya sangat kecil.
Semua orang yang ingin donor darah akan melewati pemeriksaan beberapa penyakit yang ditularkan melalui darah, termasuk HIV dan hepatitis B. Oleh karena itu, kemungkinan tertular penyakit ini dari transfusi darah sangatlah kecil.
Demikianlah beberapa mitos hepatitis B yang perlu Anda ketahui. Cari tahu fakta penyakit hepatitis B dari sumber terpercaya.
Jika masih ada informasi seputar hepatitis B yang ingin Anda tanyakan kepada dokter, manfaatkan layanan Live Chat 24 Jam dari aplikasi Klikdokter.
[HNS/JKT]