Sakit perut adalah keadaan yang dapat menimpa siapa saja, dan sering dianggap remeh. Padahal, tidak setiap sakit perut dapat dianggap demikian, apalagi bila keluhan ini terjadi berulang. Ya, itu karena sakit perut berulang merupakan salah satu tanda dari adanya IBS atau Irritable Bowel Syndrome.
IBS atau Irritable Bowel Syndrome merupakan suatu gangguan kesehatan yang memengaruhi fungsi saluran cerna, terutama usus besar. Keluhan yang sering muncul akibat penyakit ini dapat berupa kram dan sakit perut, perut kembung dan bergas, diare atau konstipasi (sembelit), serta buang air besar berlendir. Keluhan-keluhan tersebut biasanya muncul dalam jangka waktu lama dan terjadi berulang-ulang.
Penyebab jelas IBS hingga saat ini masih belum dapat dipastikan. Namun para ahli menduga bahwa keadaan tersebut berhubungan dengan adanya gangguan kontraksi usus dan sistem persarafan pada usus.
Perlu Anda ketahui, kontraksi usus diperlukan untuk pergerakan usus yang baik dalam memproses makanan. Jika kontraksi terlalu kuat, maka dapat menyebabkan aliran makanan di usus menjadi lebih cepat. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya diare, perut kembung dan bergas. Sebaliknya, bila kontraksi usus terlalu lemah, maka aliran makanan di usus menjadi sangat lambat sehingga dapat menyebabkan konstipasi (sembelit).
Selain masalah pada usus, IBS juga sering dikaitkan dengan konsumsi makanan tertentu seperti keju, yoghurt, kacang-kacangan, kol, susu dan minuman bersoda. Selain itu, stres dan perubahan hormon pada wanita juga dikatakan berperan dalam memicu munculnya keluhan IBS.
Bagaimana mengatasi IBS?
Meski tampak tidak terlalu berat, IBS tetap harus ditangani dengan serius. Pasalnya, kondisi ini dapat sangat mengganggu aktivitas, menurunkan kualitas hidup, dan menyebabkan depresi maupun gangguan cemas.
Karena itu, agar tidak berujung pada keadaan tersebut, penderita IBS perlu memperhatikan segala sesuatu yang sekiranya dapat memicu munculnya keluhan. Dengan demikian, penderita dapat melakukan pencegahan, misalnya dengan menghindari makanan atau minuman yang pemicu gejala IBS.
Di samping itu, penderita IBS juga sangat dianjurkan untuk segera menerapkan gaya hidup sehat dan menghindari stres berlebihan. Olahraga relaksasi pun merupakan pilihan yang baik untuk mengatasi IBS, karena dapat membuat otot-otot di seluruh tubuh menjadi lebih relaks.
Tanda bahaya IBS
Sakit perut pada IBS biasanya akan hilang dan mereda jika penderita sudah selesai buang air besar ke toilet. Akan tetapi, jika keluhan menetap meski sudah bolak-balik toilet, atau ditemukan adanya buang air besar hitam dan berdarah, serta terjadi penurunan berat badan tanpa sebab, sebaiknya segera kunjungi dokter. Hal ini karena keluhan IBS yang menetap dan tak kunjung hilang setelah penderita buang air besar dapat menjadi pertanda dari kondisi kesehatan yang lebih serius.
Jangan pernah anggap remeh sakit perut akibat IBS, apalagi jika keluhan menetap atau berulang dan disertai dengan tanda-tanda bahaya yang telah disebutkan. Segera konsultasikan ke dokter, agar kondisi Anda bisa segera membaik. Semakin dini diobati, semakin besar pula kemungkinan untuk pulih!
[NB/ RVS]