Ketika diare menyerang, sayur dan buah sering kali dihindari karena dianggap dapat memperparah kondisi. Apakah hal ini fakta, atau hanya mitos belaka?
Sebelumnya Anda perlu mengetahui bahwa terdapat dua jenis serat, yaitu serat larut air dan serat tak larut air. Jenis serat yang tak larut air memang sebaiknya dihindari saat diare karena dapat memperberat keadaan. Sebaliknya, serat larut air justru dapat membantu mengatasi diare.
Serat larut, seperti oligosakarida dan polisakarida, tetap dapat dikonsumsi saat diare bahkan dianjurkan untuk mempercepat penyembuhan. Dalam keadaan diare, serat ini berperan seperti spons.
Kelebihan cairan di usus yang terjadi saat diare akan diserap oleh serat. Hal ini membuat feses menjadi lebih padat dan lebih berbentuk. Beberapa makanan yang mengandung serat larut adalah oats, kentang, pisang, ubi, dan singkong.
Selain bermanfaat untuk menyerap kelebihan air di usus saat diare, serat larut juga berfungsi sebagai prebiotik, yaitu sumber nutrisi untuk bakteri ‘baik’ di usus.
Dengan mengonsumsi serat larut, bakteri ‘baik’ di usus akan mendapat nutrisi yang cukup sehingga dapat bertumbuh dalam jumlah yang banyak. Bakteri ini bermanfaat menjaga kesehatan usus dan melawan kuman yang hendak menginfeksi usus.
Jadi, mengonsumsi serat larut malah dianjurkan saat diare karena bermanfaat untuk mengobati sekaligus mencegah diare datang lagi.
[RS/ RH]