Pencernaan

Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu GERD

dr. Dyan Mega Inderawati, 21 Mar 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Empat kebiasaan makan ini dapat menjadi biang kerok serangan GERD yang sangat menyiksa. Simak penjelasannya.

Kebiasaan Makan yang Bisa Memicu GERD

Pernah mengalami sesak atau rasa terbakar di area dada secara tiba-tiba? Hati- hati, jangan-jangan GERD penyebabnya. Gastroesophageal reflux disease (GERD) memang menjadi salah satu gangguan pencernaan yang kerap dialami dan sangat mengganggu. Namun bila ditelusuri lebih jauh, umumnya ada kebiasaan makan tertentu yang kerap Anda lakukan dan dapat memperburuk gejala.

Secara harafiah, GERD berarti adanya aliran balik dari gaster atau lambung ke esophagus atau kerongkongan. Aliran balik ini tidak seharusnya terjadi dan dicegah dengan adanya katup atau sekat yang membatasi kerongkongan dan lambung.

Akan tetapi, pada penderita GERD, sekat ini tidak menutup dengan sempurna. Akibatnya, asam lambung dapat mengalir balik ke kerongkongan dan menyebabkan iritasi. Salah satu gejala yang dirasakan akibat iritasi ini adalah rasa terbakar di dada.

Walau memang penyebabnya adalah kelainan dari organ tubuh sendiri, beberapa kebiasaan makan mampu memperberat dan mempersering kekambuhan GERD. Untuk itu, para penderitanya wajib tahu apa saja yang harus dihindari agar GERD tidak kambuh lagi.

Artikel Lainnya: Punya Penyakit GERD, Masih Bolehkah Konsumsi Kafein?

 

 

1 dari 2

Menunda Waktu Makan

Mungkin nasihat yang satu ini sudah sering didengar: “Kalau punya masalah lambung, jangan pernah terlambat makan!” Pada kenyataannya, nasihat ini memang penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna, termasuk bagi penderita GERD. Ingat, lambung Anda memiliki pola kerja yang waktunya sudah teratur dari hari ke hari.

Bila terbiasa makan pukul 12 siang misalnya, mendekati jam tersebut lambung sudah mulai bersiap melepaskan asam lambung dan bekerja mengolah makanan yang masuk. Apa yang terjadi bila jam makan terlewati begitu saja? Asam lambung yang dikeluarkan akan menjadi berlebihan dan berpotensi mengalir balik ke kerongkongan. Dan, serangan GERD-lah yang akan jadi ancamannya.

Makan dalam Porsi Besar

Selain waktu, porsi makan pun tidak boleh luput dari perhatian. Pastikan makanan yang dikonsumsi tepat jumlahnya. Kalau perlu jumlah asupan dikurangi, tapi dipersering frekuensinya. Porsi makan yang berlebihan dapat menjadi suatu yang mengancam bagi penderita GERD.

Banyaknya makanan yang masuk akan memicu peningkatan tekanan dalam perut dan menyebabkan asam lambung lebih mudah mengalir ke kerongkongan. Bukannya merasa kenyang, penderita GERD akan mudah mengalami kembung dan pada akhirnya kembali mengalami serangan GERD.

Artikel Lainnya: Redakan GERD dengan Mencukupi Serat

2 dari 2

Mengonsumsi Makanan Berlemak

Tahukah Anda, bagi penderita GERD, selain pedas dan asam, makanan berlemak juga harus ikut dicoret dari menu sehari-hari? Dibandingkan dengan jenis nutrisi lain seperti karbohidrat dan protein, lemak menjadi substansi yang paling sulit diolah dan berada paling lama di saluran cerna.

Semakin lama proses pencernaan, semakin banyak pula asam lambung yang dikeluarkan dan kemudian menumpuk. Akibatnya, risiko terjadinya aliran balik jadi semakin tinggi.

Karena itu, penderita GERD harus benar-benar menghindari makanan kaya lemak. Tidak hanya lemak dari daging, lemak dari proses penggorengan makanan, penggunaan mentega, susu tinggi lemak, dan santan pun harus sebanyak mungkin dihindari.

Artikel Lainnya: Konsumsi Yoghurt dan Susu Bikin GERD Makin Parah?

Menunduk atau Berbaring Setelah Makan

Hal lain yang harus diperhatikan untuk mencegah aliran balik asam lambung adalah posisi tubuh setelah makan. Bukan hanya berbaring, hindari juga posisi menunduk, mengikat sepatu, dan mengambil sesuatu di lantai setidaknya 45-60 menit setelah makan.

Selain itu, Anda juga harus menghindari makan mendekati jam tidur. Lambung membutuhkan waktu 4-5 jam untuk benar-benar sempurna mencerna apa yang dimakan. Oleh karena itu, biasakan makan malam maksimal 4 jam sebelum waktu tidur tiba.

Kendati tergolong sebagai penyakit kronik, bukan berarti GERD dapat dibiarkan mengganggu aktivitas. Dengan perubahan kebiasaan makan, gaya hidup sehat, dan pengobatan tepat, keluhan akibat GERD akan dapat tertangani dengan optimal.

[HNS/ RVS]

sakit lambung
lambung
Asam Lambung
GERD
Gangguan Pencernaan